-17-

512 79 4
                                    

Minggu, 20 Oktober..

Kringg!! Kringg!!

Alarm pagi Sowon berbunyi. Sowon pun mengeluarkan tangannya dari dalam selimut untuk mematikan alarm itu.

Setelah alarm itu mati, Sowon mendudukkan tubuhnya dan melihat ke arah jendela balkon kamarnya. Sinar matahari sudah terang dan masuk ke dalam kamar Sowon.

"Aish yang benar saja, sudah pagi?? Aku bahkan belum semenit pun tertidur dari kemarin malam" Gerutu Sowon.

Sinb... Sinb... Sinb-ya...

Hanya nama itu yang terus berputar di kepala Sowon.

"Sadar lah Sowon!! Kau harus melupakannya?? " Ucap Sowon.

Sowon meraih ponselnya dan mencoba membuka media sosial yang ia miliki.

"Hmm

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Hmm... Sudah lama sekali kita tidak pergi bersama" Ucap Sowon sambil tersenyum kecil mengingat saat ia jalan-jalan dengan Sinb dulu.

"Aku sangat merindukanmu... Apa yang harus aku lakukan?? Melihat mu seperti kemarin.... Apakah aku yang salah?? Apakah pilihanku ini salah?? " Ucap Sowon lagi.

Sowon pun memutuskan untuk membersikan diri terlebih dahulu. Selesai mandi, ia membuka kulkas nya dan mengambil beberapa bahan makanan dan mulai memasak sarapan.

Setelah masakannya jadi, ia menaruh di meja makannya, ia duduk dan mulai makan, namun yang ada di kepalanya malah Sinb. Ia membayangkan saat dulu awal-awal Sinb datang ke apartemennya. Saat itu Sowon tak memiliki perasaan apapun untuk Sinb, bahkan ia risih saat bertemu Sinb, ia tidak pernah menyangka bahwa pada akhirnya ia akan jatuh cinta pada Sinb.

Pada akhirnya yang dilakukan Sowon hanya memainkan makanannya. Ia memakannya sangat lama. Tak lama ia pun sadar.

"Sowon! Apa yang kau pikirkan?! " Ucap nya lalu bangkit dan membawa makanannya ke ruang tamu.

Ia menyalakan TV dan makan di sofa.

Saat ia sedang duduk di sofa, ia teringat lagi saat Sinb menutup matanya dari belakang, saat Sowon mengira bahwa ada perampok yang masuk ke apartemen nya. Ia pun tersenyum mengingat kejadian itu. Lagi-lagi ia melamun dan hanya memainkan makanannya.

Nafsu makan Sowon hilang sudah. Sowon menaruh makanannya di meja makan dan meninggalkannya saja disana.

Sowon berniat mencuci wajahnya, berpikir bahwa dengan begitu isi kepalanya bisa lebih jernih.

Ia pun masuk ke kamar mandi dan mulai mencuci wajahnya, namun yang teringat malah saat Sinb memeluknya dari belakang.

Ya isi kepalanya menjadi lebih jernih, sangat jernih hingga kenangan-kenangan nya dengan Sinb bisa terlihat jelas.

Sowon membilas wajahnya kasar lalu langsung pergi ke ranjangnya lagi.  Ia merebahkan tubuhnya disana.

"Mau seberapa pun aku berusaha, semuanya kembali lagi padamu. Kenapa hanya kau?? Kenapa hanya kau yang terus berputar di dalam pikiranku?? Sinb-ya kumohon.. Apa yang harus aku lakukan?? " Ucap Sowon pelan.

Connected [KSJ x HEB]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt