-34-

541 70 53
                                    

Sejak pagi Sinb sudah bersiap-siap, pertemuannya dengan Sowon hari ini membuatnya gugup, padahal seharusnya ia bersikap biasa saja.

Berbeda dengan Sinb yang sudah sibuk, Sowon sedari tadi masih betah di kamarnya. Ia duduk di ranjangnya sambil melihat ke arah balkon.

Semenjak Sinb mengajaknya untuk bertemu, ia terus seperti ini. Melamun dengan waktu yang sangat lama. Ia ragu haruskah ia pergi menemui Sinb atau tidak.

Tanpa ia sadari, Yuju masuk ke kamar Sowon dan mendekatinya.

"Sowon-ah~" Panggil Yuju.

Sowon pun menoleh.

"Kau masih ragu? " Tanya Yuju.

"Hmm.. Sedikit" Ucap Sowon.

"Kau tidak harus menemuinya kalau kau tidak mau" Ucap Yuju.

"Tidak, mau bagaimana pun sepertinya hubungan kami sudah tidak ada harapan, cepat atau lambat semuanya akan berakhir, untuk apa aku memperlama prosesnya? " Ucap Sowon.

"Lalu kalau hubungan kalian berakhir? Apa kau sudah siap? Aku tau kau masih mencintainya" Ucap Yuju.

"Bersamanya atau tidak, hidupku harus tetap berlanjut kan? Justru lebih cepat lebih baik, kami selesaikan ini sekarang jadi aku tidak perlu membuang banyak waktu lagi hanya untuk memikirkannya"

"Aku senang kau berfikir seperti itu, namun apa itu yang benar-benar kau pikirkan?? Jujur pada hatimu terlebih dahulu Sowon"




Skip~




Seperti biasa, Sinb sudah datang jauh sebelum waktu yang dijanjikan. Ia duduk sendirian disana sambil menegak teh hangat yang sudah ia pesan.

Tak lama pintu cafe terbuka dan menunjukkan seorang gadis tinggi dan ramping. Sinb belum menyadari keberadaan Sowon, sedangkan Sowon sejak masuk sudah memperhatikan Sinb.

Sowon menarik nafas dan membuangnya perlahan. Ia pun berjalan mendekati Sinb.

"S-sinb.. " Panggil Sowon.

"Ah Sowon eonnie, kau sudah sembuh? Kakimu sudah bisa berjalan lagi? " Tanya Sinb.

"Eum begitulah" Ucap Sowon canggung.

"Ayo kita keatas, aku sudah menyewa rooftop nya untuk kita berdua" Ucap Sinb.

"Baiklah"

Mereka pun berjalan ke arah tangga menuju rooftop. Sowon pun mulai menaiki anak tangga satu persatu, namun karena terlalu gugup, kakinya tersandung dan keseimbangan nya mulai hilang. Untung saja Sinb dengan sigap segera menggenggam tangan Sowon sehingga Sowon tidak terjatuh.

Sinb berjalan mendahului Sowon dengan genggaman mereka yang tak dilepaskan. Begitu sampai diatas, mereka langsung disambut dengan pemandangan yang begitu indah. Rooftop itu berisikan interior lucu dan modern yang sangat disukai Sowon. Ditambah lagi hiasan bunga berwarna pastel yang sangat indah di pandang mata.

Romantis seperti biasanya -batin Sowon.

Sinb pun membawa Sowon ke meja satu-satunya yang ada di rooftop itu. Mereka pun duduk disana.

Keadaannya sedikit canggung sekarang, ditambah lagi angin dingin yang berhembus cukup kencang membuat suasana diantara mereka semakin canggung.

Tiba-tiba Sowon berdiri dan berjalan ke pinggiran rooftop, melihat pemandangan dengan lebih jelas disana. Sinb pun mengikuti Sowon dari belakang.

"Sinb-ya~" Panggil Sowon akhirnya memecahkan keheningan.

"Kau ingatkan dulu saat kita ke pantai. Aku bilang bahwa ombak itu romantis..... Ternyata aku salah..... Ombak itu terlihat indah dan menyejukkan, namun ternyata juga menyeramkan. Dia datang hanya untuk pergi. Ia datang dan bermain-main untuk menghibur dirinya, saat mata kaki kita menyentuh desiran ombak, terasa nyaman dan sejuk, tapi setelah itu ombak itu pergi, meninggalkan rasa dingin yang menusuk. Dengan bodohnya aku mau mengejar, ingin terus merasakan kehangatan dan kenyamanan dari ombak itu, hingga tak sadar aku hampir tenggelam di dalam lautan..." Ucap Sowon.

Connected [KSJ x HEB]Where stories live. Discover now