0 4

22.7K 6.7K 1.8K
                                    

"Jadi, menurut lo si A itu beneran gak bunuh diri?"

Taehyun mengangguk yakin menjawab pertanyaan Beomgyu. "Iya. Setelah dipikir-pikir lebih jauh lagi, mana ada orang bunuh diri dengan cara tenggelamin diri di sumur."

"Gue juga berpikir begitu, tapi masalahnya dia meninggal karena sahabatnya atau bukan? Kalau iya, berarti kita harus cari orang itu dong," tukas Beomgyu berpendapat.

"Gyu, bukannya gimana-gimana nih, gue gak mau ikut campur. Kita gak tau apa yang bakal terjadi ke depannya, gue gak mau mempersulit hidup gue sendiri."

"Loh, tadi lo setuju... kok tiba-tiba gak mau?"

"Sorry, gue cuma gak mau mempersulit hidup dengan nyelidikin masalah orang lain kayak gini."

Beomgyu tertawa, menepuk-nepuk meja kantin dengan keras, untungnya hanya mereka berdua disana, kalau tidak pasti mereka jadi pusat perhatian.

"Gyu, lo kenapa deh?"

"Haha, gue tau kok, Tae. Gue tau."

"Tau apa?"

"Lo gak mau mempersulit hidup lo karena hidup lo memang udah sulit sejak awal, kan?"















































Suasana kosan cukup lengang, karena di kosan cuma ada Yeonjun dan Soobin yang sibuk mengerjakan tugas sekolah. Yang satunya lagi mengurus masalah osis, yang satunya lagi mengerjakan pr matematika yang sulit dimengerti.

Kayak dia.g

Kai ekskul, katanya pulang malam. Beomgyu sedang pergi ke supermarket untuk membeli persediaan makanan dan minhman, kalau Taehyun pergi ke perpustakaan kota mencari inspirasi untuk tugas membuat laporan.

"Bin."

"Hmm?"

"Maksud lo ada yang drama... siapa?"

Tangan Soobin berhenti menulis, pandangannya teralihkan dari buku jurnalnya. Ia menggeleng lemas tanda tak tahu, lebih tepatnya belum menemukan.

Yeonjun menghempaskan badannya ke punggung sofa, bersandar menatap langit-langit kosan dengan perasaan campur aduk yang tidak dapat dideskripsikan.

Hatinya tidak tenang, masalah baru akan muncul jika orang itu berhasil memenangkan semuanya. Mereka dalam bahaya.

"Bin."

"Apa lagi?"

"Kalau orang itu tau apa yang kita lakuin, menurut lo gimana?"

Lagi-lagi, Soobin berhenti menulis. Hening sesaat, tak ada yang berbicara mengeluarkan pendapatnya. Tak berselang lama, Soobin pun terkekeh.

"Hehe, tenang aja. Selama jabatan osis masih gue pegang, semuanya aman."

DRAMA | TXT ✓Where stories live. Discover now