⁂Siapa?

837 195 24
                                    

• • •
• • •

Eliano kembali ke istana utama, berjalan dengan perasaan senang sehabis mendapat pengakuan. Ketika berlari dengan semangat di koridor, ia tiba-tiba berhenti lalu berjalan mundur beberapa langkah.

"..Siapa?" Tanya Eliano memeriksa pintu yang sedikit terbuka di sebuah ruangan kosong.

Saat mendorong pintu, tampaklah gadis kecil seumurannya sedang berdiri dengan senyum manis di wajahnya. Si pemilik manik ungu lalu mendekat, membuka pintu lebih lebar, "Kau tersesat?" Tanyanya.

"Tidak, kok."

"Ah. tidak, ya? Kau terlihat berbeda. Aku baru pertama lihat anak seumuranku di istana utama. Siapa namamu?"

"Elena."

"Benarkah? Aku El-

"Ngapain disini?"

Seorang perempuan tiba-tiba datang, anak laki-laki itu kaget seakan-akan baru saja dipergoki. Ia lalu berbalik untuk melihat pemilik suara yang memanggilnya.

Putri Zahard, Mascheny. 

"..Putri?"

"Kau mengenalku rupanya. Kalau begitu..bisa kita berbicara sebentar?"

"..Tentu."

El berbalik seraya melambaikan tanganya pada Elena dan mengikuti Mascheny yang sudah pergi duluan. Eliano berlari kecil mencoba mengikuti langkah tuan putri itu, awalnya ia tak mau berbincang dengan Mascheny karena menyeramkan, tapi ia teringat bahwa ia bisa saja bertanya sesuatu tentang Ibunya.

Mascheny tiba-tiba berhenti. Wanita itu lalu berbalik kepada Eliano.

"Saudaraku, Khun Eliano?"

"....???"

"Bisakah kau memberitahuku sesuatu tentang Asensio?"

"...Ada apa dengan Asensio?"

"Ah.. Sebenarnya, saudaraku Asensio itu berjanji satu hal. Dia itu benar-benar menghormatiku juga ayah..Jadi-

Mascheny mencuri pandang sekilas pada Eliano kemudian berhenti, "Aku penasaran..Apa yang membuatnya berbohong begitu padaku. Mungkin kau tau satu hal?" Lanjut perempuan itu.

"Asensio.. Berbohong? Mana mungkin dia begitu."

"Mana mungkin dia berbohong, huh?" Mendengarnya Mascheny tersenyum dan berbalik badan, "Benar juga." Ucap Mascheny sambil memainkan nadanya.

"Ah, Putri! Aku ingin tanya satu hal! Apa kau tau tentang-

"Kami..Putri Zahard, menerima darah sang Raja dan diberkati dengan kekuatan besar. Tapi karena itu, peraturan yang mengekang kami sangat banyak."

Eliano tertegun dan menutup bibirnya dengan rapat. Wanita berambut ikal itu melirik Eliano dari ujung mata, kemudian kembali melanjutkan perkataannya,

"Tidak boleh menolong musuh kerajaan, tidak boleh berhubungan dengan laki-laki, tidak boleh menikah, dan-

"Tak boleh memiliki anak."

Eliano terdiam, matanya melebar begitu mendengarnya. Bahkan saat dia belum menyelesaikan pertanyaannya, Mascheny sudah menjawab seakan-akan mengetahuinya, Eliano terkekeh canggung sembari mengalihkan pandangan.

"A-ah..Banyak sekali, ya.. peraturannya." 

"Kau tertarik dengan Putri Zahard, hm?"

"..Tidak."

Mascheny berjalan mendekat pada Eliano yang notabene lebih pendek darinya, "Tapi kau tampak tak terkejut mendengar peraturan para putri?" Tubuh tinggi itu menunduk, matanya bersinar di balik bayangan. Eliano gemetar dan sontak mengepal tangan.

|| 𝗧𝗢𝗚 || The Lost DisgraceWhere stories live. Discover now