Chapter 5

2K 186 63
                                    

🌺Disclaimer : Naruto Masashi Kishimoto🌺

🌺Rate : 20+ (biasakan membaca sesuai umur) 🌺

Cerita ini saya up penuh sampai di chapter sini saja, yah. Untuk yang sudah membaca sampai selesai dan membeli PDF nya diucapkan terima kasih 🙏 Ikuti cerita saya yang lainnya yah 🙂

Chapter : 5

Bagaimana bisa ia bersikap biasa? Bagaimana bisa ia menyapa dengan tak acuh lagi? Bagaimana bisa ia tidak takut? Bagaimana bisa? Jika mata kelam Sasuke terus melirik padanya, memandang bagaikan dia sebuah mangsa yang siap diterkam.

Malam ini Sasuke pulang ke rumah orang tua mereka. Padahal Naruto sudah sangat berharap jika tidak bertemu muka dengan pria satu ini. Rasa takut disertai debaran di jantungnya bagaikan ia sedang mencuri sesuatu dan takut ketahuan.

Mikoto yang senang Sasuke pulang ke rumah daripada ke apartemennya membuat wanita itu tiada hentikan menyuruh para pelayan menghidangkan makanan kesukaan sang anak. "Sasuke, lebih baik tinggal di sini saja. Apalagi Kakakmu sebentar lagi akan menikah dan pindah rumah. Ibu akan kesepian." Sorot mata Mikoto menjadi sedikit redup membayangkan hal itu sebentar lagi akan terjadi.

Fugaku yang duduk di samping Naruto melirik istrinya. Entah apa yang dipikirkan pria itu, yang jelas wajahnya selalu datar. "Naruto masih di sini."

Naruto sedikit kaget mendengar suara Fugaku yang mendadak itu. Bahkan istri dan anak lelakinya menatap dengan cepat. Naruto yang juga ikut di pandang hanya bisa nyengir kuda. Gadis ini mulai merasa gelisah dengan penuturan ayahnya barusan.

"Ayo kita makan." Pria ini bangun, ia melirik Naruto agar cepat makan malam. Ia sedikit khawatir melihat anaknya kurus di pandangan matanya. Apa selama ini Naruto tidak makan dengan teratur? Padahal dulu pipi chubby nya itu terlihat sangat menggemaskan, namun sekarang lebih tirus. Meski dengan hal itu sang anak tetap terlihat cantik.

Mereka makan malam dengan dihiasi perdebatan antara Naruto dan Sasuke. Fugaku dan Mikoto hanya bisa memperhatikan kelakuan anak-anak mereka. Sayang sekali Itachi tidak bisa hadir karena mengurusi bisnis yang ada di luar kota.

Usai makan malam, Naruto menghampiri kedua orang tuanya dengan gelisah di sofa tamu. "Ada apa, Naruto?" tanya Fugaku melihat anaknya mendekati mereka dengan binar yang gelisah. Fugaku ini sangat peka sekali dengan perubahan yang terjadi pada diri Naruto. Contohnya saja sekarang.

Naruto mulai duduk di sofa yang berhadapan dengan kedua orangtuanya. Mikoto yang melihat gelagat anaknya seperti demikian mulai tidak enak hati. "Mom, Dad, sebenarnya Naruto ingin tinggal di apartemen yang dekat dengan tempat kerja Naru..." Jeda terjadi, mata biru Naruto menatap gusar dan tak enak hati. Dia tahu sekali, pastilah susah mendapatkan izin dari mereka berdua. Apalagi dia baru saja kembali ke rumah ini.

"Lakukan saja, ayah tidak akan menghalangimu," jawab Fugaku cepat melihat Mikoto yang hendak mencegah langkah Naruto itu. Fugaku sangat tahu istrinya tidak akan mengizinkan hal itu terjadi.

"Anata...? Bagaimana bisa Naruto tinggal sendiri? Meninggalkan kita?" Mikoto terlihat tidak mau mengalah kali ini, dan Fugaku pun tidak marah dengan hal itu. Karena dia tahu Mikoto sangat menyayangi anak dari sahabat mereka tersebut, "ibu tidak bisa mengizinkan."

Terlihat sekali Mikoto tidak ingin dibantah kemauannya kali ini. Bahkan rasa rindunya masih belum hilang dengan sang anak. "Mikoto, biarkan Naruto meniti kariernya. Dia tidak pergi jauh, jangan sampai rasa sayang kita membuatnya tidak berkembang." Sang suami mencoba menasehati sang istri, namun Mikoto semakin tidak setuju.

Baby it's You (Fanfiction) SasuFemNaruWhere stories live. Discover now