°Childish 12°

43.4K 3.9K 347
                                    

Ketemu lagi dengan Rama Sinta nih

Cuzz langsung baca kelanjutannya ⬇️⬇️⬇️

Typo bertebaran

Jangan lupa untuk vote dan komen ya... Jangan jadi siders okeyyy

--------------------------------

🐥🐣🐥🐣

"Gak, Sinta gak boleh pergi. Sinta punya gue. ARGHHHH," Rama menarik-narik rambutnya. Tak lama kemudian ada seseorang yang mengelus punggung tegapnya. Tanpa berfikir, Rama langsung memeluk tubuh itu.

"Rama," suara seseorang yang dikenali oleh Rama. Rama langsung mendongak dan tubuhnya seketika menegang saat tahu siapa yang saat ini memeluknya.

"Bangsat, bitch kenapa lo yang peluk gue anjing," marahnya saat tau kini yang memeluk tubuhnya adalah Naya bukan istri manisnya.

"Tapi kamu suka kan dipeluk sama aku," jawab Naya santai. Tangan Naya bergerak mengelus lengan Rama yang di balut seragam.

"Tadi kamu nyaman banget loh pas di peluk sama aku, kamu meluk aku erat banget bahkan aku rasa kamu mau aku cium kan," ujarnya lalu memajukan wajahnya dan menempelkan bibirnya di wajah Rama. Rama terkejut lalu mendorong Naya dari hadapannya.

"Shit, jalang," makiannya lalu pergi dari hadapan Naya. Naya tersenyum, ia berhasil memfoto dirinya saat tadi ia mencium pipi Rama. Naya segera mengirim poto tersebut pada partnernya.

🐥🐣🐥🐣

Sinta termenung saat jam pelajaran, ia masih memikirkan Rama. Nampaknya suaminya itu marah besar pada dirinya. Ia benar-benar merutuki kejadian tadi.

Yana menyenggol lengan Sinta agar tersadar dari kegiatannya.

"Sin,"

Sinta langsung menengok kearahnya.

"Kenapa?"

"Lo bengong mulu, nanti kalo ketauan sama tuh guru bisa di jemur di lapangan nanti," Yana menunjuk guru di kelasnya dengan dagunya. Sinta membuang nafasnya kasar.

"Rama marah banget sama aku, selama ini aku gak pernah liat dia semarah itu sama aku," ujar Sinta tak semangat. Yana mengangguk mengerti.

"Kalo lo gak konsen belajar, mending ijin aja ke UKS gitu sekalian cari si 'es'. Tadi gua dapet chat dari Ehab katanya si 'es' gak masuk kelas," jawab Yana pelan agar suaranya tidak terdengar sampai depan.

"Kalo aku gak di ijinin ke UKS gimana?

"Gue yakin pasti di ijinin,"

Sinta mengangguk lalu mengangkat tangan kanannya, sehingga guru yang sedang mengajarkan pelajaran tersebut menatapnya.

"Ada apa Sinta?"

"Saya gak enak badan pak, saya izin ke UKS boleh gak pak?" tanya Sinta. Dalam hati ia benar-benar takut, karna baru kali ini ia berbohong pada guru. Guru tersebut menatap Sinta lama lalu mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Terimakasih pak," setelah mengucapkan hal itu Sinta berjalan keluar kelas. Ia bukan menuju ke UKS, melainkan ke arah ruangan ketua yayasan yang tak lain adalah mertuanya.

Childish Husband (END) (TERBIT)Where stories live. Discover now