Two Hearts

36 16 2
                                    

Jangan pernah bertanya apa artinya kamu bagiku, kamu tidak akan mengerti bahkan juga aku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan pernah bertanya apa artinya kamu bagiku, kamu tidak akan mengerti bahkan juga aku. Aku menangis lalu tertawa jika mengingatmu.

Na jaemin.
















Sungguh hari yang panjang, hari yang tidak disangka sangka akan menjadi hari yang akan aku ingat seumur hidupku. Sebuah anggan kecilku kepadanya yang dulu aku anggap sebagai sebuah khayalan semata.

Aku menyimpan perasaan dengan kak ten selama ini namun aku memilih mundur dan melupakan perasaan gila itu, aku seorang Shuhua yang bahkan tidak pantas untuk seorang seperti kak ten. Seorang yang sangat berwibawa, berkepribadian baik, disukai banyak wanita, disanding dengan pangkatnya nya dikampusnya.

Hari ini dia menelponku dia mengatakan padaku akan mengajakku jalan. Sejak awal pembicaraan itu kukira dia hanya bergurau padaku namun saat aku tanya padanya sekali lagi dia benar benar Membenarkan ucapannya itu.

Selama ini kita tidak dekat bahkan tidak pernah saling berbincang bincang seperti beberapa hari lalu dirumah sakit. Tentu saja aku heran akan sikapnya, ingin bertanya padanya tapi ah... Sudahlah.

Dret drettt drettt

Handphone ku bergetar mendapati panggilan telepon dari kak ten. Segera aku menyapanya.

"Shuhua, kakak udah ada didepan nih" Tegasnya dari seberang telepon.

Aku segera beranjak dari posisiku yang tadi duduk dimeja belajar kini aku berjalan kearah jendela kamar dan membuka setengah gorden kamarku. Aku tersenyum tipis melihat seorang laki laki berdiri dengan wibawa didepan mobil mewah hitamnya.

Huhh sedikit deg degan tapi ayolah ini kesempatan, Aku mencoba menetralisir rasa tegangku yang sekarang seperti sudah menguasai tubuhku. Berjalan menyusul laki laki yang sudah menungguku didepan sana.

Aku tersenyum tipis. Lalu dia membalasnya.

Manis sangat manis.

Aku negakkan arah pandangan ku tepat pada kedua netra indah milik kak ten yang terlihat teduh dan nyaman. Dia tersenyum padaku entah apa maksudnya kejadian ini, malam itu, dia berada disini bersamaku yang sedang beranjak pergi menghabiskan waktu bersama.

Grepp

Mataku membulat seketika melihat kak ten yang tiba tiba saja memelukku. Aku tidak bisa berfikir sekarang aku hanya memilih diam membatu. Kurasakan dia menenggelamkan wajahnya diantara rambut rambut ku lalu membuang nafas panjang.

Sepertinya dia membutuhkan teman sekarang keadaan tidak baik dia terlihat begitu rapuh dan putus asa. Aku memeluknya lalu mengelus punggung jenjang nya itu.

Tidak ada yang dia katakan waktu itu karena aku khawatir aku menepuk pelan pundaknya membuat dia tersadar dari lamunannya.
Dia menunduk kemudian menghembuskan nafas panjang.

RENJANA |Na JaeminWhere stories live. Discover now