HALU - [Bangtwice✔]

17. Janji bunga matahari

Now playing : Straykìds - B Me

.

.

.

.

[{🌻}]

.

.

.

Chaeyoung pusing.

Serius. Kepalanya terasa ingin pecah saat mendapat pesan dari Hwall. Bukan, masalahnya bukan karena isi pesannya. Melainkan karena tadi yang membaca pesan itu adalah Changbin.

Gadis itu emang udah beberapa hari ini dapat berbagain macam pesan dari Hwall. Yang berisi soal banyak sekali kelakuan Changbin diluar sekolah (yang entah benar atau tidak?). Intinya isi pesannya kelihatan ingin menjatuhkan si pemuda Dewandaru.

Sejujurnya Chaeyoung tidak peduli pada apapun yang dikatakan pemuda itu. Samasekali tidak. Dia lebih percaya pada Changbin asal kalian tau.

"Sejak kapan?"

"Apanya?"

Changbin ngeliatin gadis disebelahnya dengan tatapan tajam "Lo tau apa maksud gue Jingga, nggak usah nanya balik"

"Jingga juga nggak tau.."

"Dia jelas jelas tau kontak lo, gimana bisa lo nggak tau?!"

"Naru kok jadi galakin Jingga sih!" Jawabnya dengan bibir mengerucut sebal

"Gue tanya lagi. Sejak kapan lo berhubungan sama Hwall? Kenapa nggak bilang sama gue dia sering chat? Kenapa ngga-"

Chaeyoung berjinjit lalu membungkam mulut si pemuda yang terus mengoceh itu. Sedangkan Changbin reflek menahan nafasnya. Serius wajah imut itu dekat sekali dengannya, membuat dirinya kembali terserang pesona cantik si bungsu Daniswara.

"Naruna Changbin Dewandaru.. udah ya, udah ngomelnya. Jingga capek nih pengen tenang sebentar"

"Humppp-"

"Jingga lepasin tapi janji jangan ngomel?"

Changbin nganggukin kepalanya.

Beberapa teman pemuda itu dari arah lapangan basket terlihat mencibir. Ngeselin banget soalnya ngeliat si preman itu bucin bucin menjijikan. Dan lemah tidak berdaya cuma karena Chaeyoung.

"Janji?!"

Changbin ngangguk lagi kali ini sambil angkat dua jarinya tanda damai.

Chaeyoung tersenyum lalu melepaskan telapak tangannya dan menjauh dari tubuh kekar pemuda itu.

"Oke. Jadi ada urusan apa dia sampai repot repot hubungin lo? Dan juga riwayat kontak kalian tuh nggak cuma sekali dua kali Jingga.."

"Ihh Naruuu katanya nggak marah"

Changbin mengusap wajah, mencoba mengontrol nada bicaranya.

"Gue nggak pernah marah sama lo Jingga. Lo tau sendiri kan?"

Pemuda itu mengusap pundak sempit dihadapannya pelan "..gue khawatir"

Chaeyoung mengangkat wajahnya, memberi kerjapan polos tanda tidak paham yang entah mengapa dimata Changbin justru terlihat imut sekali.