27 | Tuyul

2.5K 392 68
                                    

Sumpah aku respeck banget sama yang nunggu cerita ini❤
Jangan lupa vote-nya ya babe😘

---

Hampir sampai sebentar lagi !

Satya merasa kelelahan karna kurang tidur semalaman, mereka berteduh di rumah kecil yang entah milik siapa karna rumah itu kosong. Yang terpenting keduanya tidak basah kuyup akibat hujan yang begitu deras.

"Dir dingin ih" rengek Satya

"Terus?"

"Pelukan kek, biar anget"

Peletak!
Bukannya mendapatkan pelukan hangat malah mendapatkan jitakan keras dari Adira, yang membuat Satya meringis kesakitan.

"Jahat ayangmah!"

"Sat lo gak boleh mesum disini, nanti penghuninya marah"

"Loh kan gak ada siapa-siapa? Peluk-peluk dikit gapapalah dir, dingin tau--" Buru-buru Satya merangkul pinggang Adira, namun seketika ada yang menepisnya "Yaelah dir tibang rangkul doang juga, pelit amat lu sampe tangan gua di singkirin gitu"

"Tangan gue di depan satya!" Kata Adira sambil memperlihatkan tangannya yang sedari tadi di lipat di bawah dada karna menahan dinginnya cuaca malam itu

"Hah? Terus yang tad---" Satya menoleh ke belakang, tetapi tidak ada siapa-siapa, "Dir kaga ada siapa-siapa, terus yang nepis tangan gua siapa tadi?"

Adira menoleh ke belakang, hampir saja Adira berteriak ketakutan saat melihat sosok yang ada di belakangnya, rupanya yang ada di hadapannya adalah tuyul menyeramkan, kepalanya besar juga botak, badannya kecil dan ia tertawa tawa memperlihatkan giginya yang ompong tetapi yang mengerikan adalah tuyul itu meminta susu pada Adira - -

"Mau cucu...mau cucu" Rengeknya seperti anak bayi pada umumnya

Adira menelan salivanya susah payah, ia bahkan tak bisa membayangkan bagaimana hantu bisa menyusu?

"Dek, saya gak bawa susu yang kamu minta! Saya kesini cuman bawa makanan sama air mineral secukupnya" ucap Adira

"Susu? Siapa minta susu? Kurang ajar!! Siapa dir? Mana hantunya? Sini biar gua jedotin palanya--" omel Satya so berani menantang.

"Cucu kamu---cucu kamu-- boyeh aku minta cucu kamu? Aku hausss"

Hantu kurang ajar!

Tuyul memang terkenal sebagai hantu yang suka menyusu pada payud*ra wanita, namun bukan air susu yang menjadi tujuannya melainkan darah yang keluar dari punting p*yudara wanita. Menyeramkan bukan?

"Sat gimana dong dia minta susu gu--gue--" ucap Adira gugup dan berdiri di belakang Satya

"WAH KURANG AJAR!! SIAPA SIH DIR? BILANGIN SURUH LIATIN WUJUDNYA DEPAN GUA, PARAH GAK ADA AHLAK MINTA-MINTA SUSU, GUA AJA BELUM NYOBAIN UDAH MAU NGEMBAT DULUAN AJE. BAGI DUA DONG GIMANA SIH!!" Pekik Satya

Adira mentoyor kepala Satya gemash, membuat Satya meringis kesakitan "Lo apasih bukannya bantuin malah pengen bagi dua!" ucap Adira kesal

"Hehe bercanda ayang! AYO MANA HANTUNYA? LU PIKIR GUA TAKUT? OH YA JELASLAH GUA TAKUT!"

"Satyaaaaaaa!! Kalau lo takut ngapain lo ajak ketemu?"

"Ya siapa tau aja mau damai dir, dia yang sebelah kiri, gua yang sebelah kanan kan lumayan ahahaay dedeuh" Ucapnya sambil mengedip-ngedipkan matanya genit, membuat Adira memutar bola matanya malas.

Sudah tak waras Satya ini, bukannya membantu malah sama mesumnya dengan tuyul itu!

Tak lama tuyul itu tertawa tepat di hadapan Satya dan memperlihatkan wujudnya,membuat Satya seketika diam lalu kemudian buru-buru menarik tangan Adira untuk segera pergi.

Keduanya berlarian karna ketakutan, hingga berhasil lolos dari rumah angker itu.

Tak peduli angin besar, hujan deras yang terpenting mereka selamat dari tuyul mengerikan tadi.

"Aduh sat udah! Capek banget. Yah kita basah kuyup jadinya" Lirih Adira.

"Yang penting kita lolos dari tuyul pala gede tadi dir, kan jadi gua gak perlu susah payah berbagi, bisa buat gua tuh dua-duanya" goda Satya

Adira mencubit lengan Satya kesal, pria itu memang mesum tanpa tau tempat. Membuat Adira kesal jadinya. Tetapi Satya tidak pernah benar-benar melakukannya, ia hanya sekedar bercanda dan menggoda Adira saja.

"Sakit ayanggggg" Desisnya, yang tidak sama sekali di pedulikan oleh adira.

Keduanya basah kuyup, tetapi Adira justru memperhatikan Satya yang sedang mengibaskan rambutnya, pria itu nampak tampan, justru di saat basah kuyup seperti itu membuat aura ketampanannya menjadi-jadi.

Satya mengusap wajahnya yang basah karna hujan, lalu kemudian melirik Adira yang tersenyum menatapnya, membuatnya semakin gencar menjahili gadis itu.

"Kenapa liatinnya gitu? Ganteng ya gua?"

Dengan cepat Adira tersadar dari lamunannya, "Mampus ketahuan kan gue jadinya!!" Gumam Adira dalam hatinya merutuki dirinya sendiri

Satya segera mendekati Adira, menghapus jarak di antara keduanya lalu menatap Adira lebih serius. "Kenapa liatin gua tadi?" Godanya.

"Hah? Li---liatin lo? Emm it--itu anu--" ucap Adira gelagapan. Satya menempelkan jari telunjuknya tepat di bibir Adira

"Gua tau gua ganteng, tapikan bisa liatinnya biasa aja? Gak usah pake senyum-senyum segala dir! Lu tahukan kalau lu senyum gitu keliatan tambah manis"

Hujan semakin deras mengguyur kedua insan yang tengah mabuk asmara itu.

Anehnya boneka hantu milik Adira tidak basah kuyup, hanya Adira juga Satya yang benar-benar kuyup.

Di hutan menyeramkan itu, keduanya malah asik tatap-tatapan.

"Sat mending kita lan--lanjutin perjalanan ayok! Udah kepalang basah kuyup gin--" Saat Adira mau menghindar, Satya malah menahan pergelangan tangan adira

"I love you" Lirihnya

"Ay lop you mulu bosen gue dengernya sampe mual, yang kemarin kemarin aja masih nempel di tenggorokan!" omel Adira

"Maunya apa?"

"Tanya kek, will you marry me? hahahaha!"

"Lucu amat si" Satya mencubit pipi Adira gemash, membuat Adira kesal karna sering kali pipinya menjadi sasaran tangan satya

"Lo ngapain coba narik gue sampe sini, sampe keujanan gini? Basah semua kan tuh jadinya" omel Adira

"Biar kaya film titanik gitu loh dir aelah gak romantis kamumah"

"Satya ini bukan saatnya romantis-romantisan tau gak! Udah ayok lanjutin perjalanan lagi"

Pupus sudah harapan Satya untuk bisa bermesraan di bawah rintikan hujan bersama Adira, memang Adira ini rada galak dan sulit sekali di ajak romantis-romantisan. Selama Aatya bersama Adira, tidak pernah Adira merengek-rengek meminta semacam ice cream, bunga atau apalah sejenis hal yang berbau romantis seperti keinginan gadis pada umumnya.

Justru Adira lebih suka mengajak Satya ke tempat-tempat horor, berfoto dengan penampakan disana, dan lebih parah lagi Adira iseng meminta mahluk halus untuk menunjukan wujudnya di hadapan Satya, menurut Adira itu lebih menyenangkan daripada cokelat dan bunga, karna hal itu dapat mengembalikan moodnya yang berantakan.

SIHIR ✓Where stories live. Discover now