1.2 | A New Idea

3.2K 225 4
                                    

Dimohon untuk memberikan vote dan komentarnya ya guys. Belajar menghargai karya orang lain😊🙏

Selamat membaca ^^

-Bee




Di balik meja kerjanya jemari Jungkook memijat pelipis sebab pening yang sudah beberapa hari ini singgah dalam kepalanya. Belacak hal yang ia pikirkan sampai rasanya semua itu menggumpal menjadi satu dalam otak, membuatnya tak lagi bisa tenang apalagi berpikir jernih seperti biasa. Bahkan foto yang terbingkai rapi di dinding mau bersaksi atas pening yang di rasakan Jungkook.

Pekerjaan, Aileen, dan misinya—semuanya menggumpal menjadi satu.

Sepertinya setelah segala hal ini berlalu, Jungkook harus melakukan refresing agar rambutnya tidak memutih secara mendadak karena terlalu banyak beban pikiran.

Iris Hoseok telah mengait atensi pada wajah lesu Jungkook lebih dari sepuluh menit sambil berpikir apa yang membuat pria bermarga Ahn itu menjadi sekacau ini. Ah, pasti Aileen. Tiba-tiba saja Hoseok terkekeh saat mendengar helaan napas berat Jungkook, pria yang lebih muda darinya itu terlihat kasihan sekali. "Kau seperti ini karena memikirkan Aileen?" tanya Hoseok yang sebenarnya tak membutuhkan jawaban, karena Hoseok sendiri sudah mengetahui jawabannya.

"Tentu saja, sepertinya Hyung sudah kuberi tahu." Jungkook menjawab dengan malas.

"Tapi aneh saja, hanya karena wanita kau bisa seperti ini. Memangnya apa yang spesial dari Kim Aileen?" tanya Hoseok sambil melebarkan kedua kakinya.

Jangan heran mengapa Hoseok bisa berada di ruang kerja Jungkook di kantor. Pria yang berprofesi sebagai jurnalis itu memang sering datang kemari, untuk menghilangkan penat ataupun untuk mencuri makanan Jungkook yang ada di meja. Jungkook tidak masalah dengan kehadiran teman dekatnya itu, tetapi terkadang ia juga merasa kesal jika mendapati camilannya sudah dilahap habis oleh Hoseok.

"Banyak sekali," jawab Jungkook setelah menandatangani secarik kertas.

"Oh tunggu!" Tubuh Hoseok yang semula bersandar pada sofa, kini spontan menegak saat sebuah dugaan aneh terlintas di otaknya. "Kook, apa kau seperti ini karena kau merasa bersalah sudah pernah meniduri sahabatmu itu? Kau pasti pernah tidur dengannya, bukan?" duga Hoseok. Astaga, pikiran Hoseok kotor sekali!

Spontan Jungkook melebarkan irisnya, menatap Hoseok dengan manik nyalangnya yang penuh keterkejutan. "Bagaimana bisa Hyung berpikir seperti itu?!" protesnya sambil menegakkan tubuh. "Aku pernah tidur dengannya, tapi hanya sebatas memejamkan mata saja. Tidak melakukan hal yang aneh-aneh!" lanjutnya begitu cepat. Ia kesal sekali dituduh seperti itu, lagipula mana mungkin Jungkook melakukan hal yang tidak senonoh pada Aileen. Jungkook menyayangi Aileen, dan rasa sayang itu menciptakan keinginan untuk menjaga, bukan merusak.

Hoseok mengernyit selama tiga detik, kemudian terkekeh dan menyandarkan punggungnya lagi. "Kau serius belum pernah melakukan yang seperti itu dengannya? Rupanya Aileen belum tahu jika napsumu itu lumayan mengeri—"

Jungkook menyela ucapan Hoseok, "Aku mencintainya, jadi aku harus menjaganya, bukan merusaknya."

Hoseok tertegun, diam sejenak sebelum merespon, "Wah adikku yang satu ini bisa menjadi bijak juga ternyata."

Sang lawan bicara hanya diam, lalu fokus kembali dengan beberapa dokumen yang harus ia tanda tangani sebelum sekretarisnya datang. Jungkook mencoba fokus dengan pekerjaannya, menghilangkan Aileen sejenak dari pikirannya agar tidak terus-menerus merasakan pening.

Wolfsbane; Woman Power [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang