3.2 | Pandora Box

1.3K 176 50
                                    

Selamat malam. Aku mau ngasih tau kalau harga, spoiler, dan tanggal PO novel WBWP sudah di upload di instagram @/beeverse_. Kalian bisa cek di sana, sekalian follow juga ya. Jangan sampai ketinggalan PO karena PO ini hanya dilaksanakan sekali saja.

Aku tidak bosan mengingatkan kalian untuk vote dan komen. Hargai karya penulis yaa. Selamat membaca ^^

.

Aileen tidak sadarkan diri selama perjalanan menuju rumah sakit terdekat. Lima belas menit yang lalu ia baru saja dimasukkan ke dalam sebuah ruangan khusus untuk ditangani oleh pihak medis. Di dalam sana semua pihak medis sedang berusaha untuk menyelamatkan nyawa ibu hamil dan janin yang ada di kandungannya.

Sementara di luar ruangan terdapat sesosok pria bertopi yang sedang duduk gelisah menanti dokter keluar dari ruangan itu untuk menjelaskan keadaan Aileen padanya. Tubuhnya membungkuk dengan siku tangan yang menumpu pada paha. Tangannya memijat batang hidung dan pelipisnya, seakan ia tengah merasakan pusing yang teramat. Ia terlihat gusar, beberapa kali berubah posisi duduk. Tidak tenang. Raut wajahnya menyiratkan ketakutan. Pikirannya tercerai berai, ia khawatir akan kondisi Aileen. Takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Sepuluh menit yang lalu, tepatnya setelah Aileen masuk ke dalam ruangan, ia menelepon seseorang untuk memberi tahu keadaan dan posisi wanita itu. Ia langsung dapat memprediksi apa yang akan terjadi padanya ketika pria yang diteleponnya itu sampai kemari. Sudah dipastikan ia akan mendapat makian, tamparan, dan disalahkan sepenuhnya atas keadaan Aileen. Dan jika itu benar-benar terjadi, ia tidak akan mengelak atau membela diri. Karena sesungguhnya ia pun tahu bahwa dirinya adalah manusia paling berdosa atas apa yang telah terjadi selama ini.

Meskipun begitu, jauh dalam relung hatinya, ia tidak ingin Aileen mengalami hal yang menyakitkan. Ia teramat mencintai wanita itu, ia akan hancur jika melihat Aileen tersakiti di depan matanya sendiri. Tetapi bagaimana jika orang yang menyakiti Aileen adalah dirinya sendiri? Maka runtuhlah dunianya. Seperti yang terjadi pada beberapa bulan yang lalu.

"Keparat!!!"

Ia tersentak kaget saat suara itu melambung di sisi kanannya, menarik kerah bajunya dan menggeretnya keluar dari rumah sakit itu. Ia tidak melawan, hanya pasrah mengikuti ke mana dirinya dibawa oleh pria bermantel cokelat itu.

"Bajingan! Kau menyakitinya berulang kali, Bodoh!!!" Pria bermantel cokelat itu mengeratkan genggamannya pada kerah pria bertopi hitam itu. Matanya menatap tajam, urat-urat di tangannya terlihat menonjol berwarna biru keunguan.

Mereka berada di sebuah taman rumah sakit, tempat itu sangat sepi karena para pasien yang biasa menghirup udara segar di sana sudah kembali ke ruangannya masing-masing. Di beberapa sisi terdapat lampu-lampu dengan cahaya remang. Juga kunang-kunang yang mengeluarkan cahaya kecil pada tubuhnya.

Pria bertopi hitam hanya dapat menunduk, menatap kakinya sendiri dengan tubuh yang merinding. Ia takut. Bukan takut pada sosok pria yang membentaknya itu, melainkan pada kenyataan bahwa ia menyakiti Kim Aileen berulang kali. "Jung, aㅡaku ...." Suaranya terbata, matanya memerah seperti sedang menahan air mata agar tidak lolos.

Pria bermantel cokelat itu adalah Jungkook-sahabat Aileen. Orang yang menemani Aileen selama ini, sekaligus orang yang beberapa menit lalu ditelepon oleh pria bertopi hitam.

Wolfsbane; Woman Power [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang