2.7 | Mission Success

1.2K 140 11
                                    

Flashback

Mungkin tindakan ini sangat tidak sopan, Jungkook dan dua rekannya datang ke kediaman mantan pelayan keluarga Kim saat jarum jam menunjuk ke angka dua belas. Jelas bukan jam yang tepat untuk bertamu. Ah mungkin sebutan 'bertamu' kurang tepat untuk menggambarkan hal apa yang akan mereka lakukan di kediaman sederhana itu. Pasalnya tiga pria tampan itu memang tidak berniat untuk bertamu sama sekali, mereka datang untuk mengintrogasi sekaligus memaksa mantan pelayan itu untuk melakukan apa yang mereka inginkan.

Beberapa hari yang lalu mereka sudah mengumpulkan semua bukti untuk menjebloskan Taehyung ke penjara. Tetapi semua itu kurang cukup. Jungkook bersih keras untuk mengumpas tuntas kejahatan pria bermarga Lee itu agar dia tidak bisa kabur dari hukum. Jungkook ingin Lee Taehyung diberi hukuman setimpal, sesuai dengan seluruh perbuatan kejinya. Maka dari itu, mereka datang ke sini.

Sebelumnya Seojun sudah lebih dulu melacak keberadaan pelayan itu, tidak terlalu sulit, ia hanya memakan waktu dua jam. Dan tepat setelah Seojun berhasil mendapatkannya, ia langsung memberi tahu kepada Jungkook dan Bomin. Lagi-lagi Jungkook memaksa untuk segera mendatanginya saat itu juga. Sangat tidak kenal waktu.

Meskipun begitu ketiganya masih bersikap sopan, mereka mengetuk pintu berulang kali dengan tempo sedang. Butuh beberapa menit sampai pelayan ituㅡSeungbi membukakan pintu untuk mereka. Seungbi sontak terkejut dengan siapa yang ia lihat, ia mengenali Jungkook dan Seojun. Sedangkan untuk Bomin, Seungbi tidak mengetahui siapa pria ituㅡbaru pertama kali bertemu. Seungbi dapat mengetahui alasan ketiganya datang kemari, namun ia berusaha tetap berpikir positif walau tubuhnya sudah merinding setengah mati.

"Baiklah aku langsung ke poinnya saja. Bibi Seungbi diperintah oleh Taehyung untuk rutin memberi racun ekstrak akar wolfsbane ke dalam minuman orang tua Aileen. Benar begitu?" Jungkook langsung berucap demikian saat ia baru saja duduk di kursi. Tatapannya menusuk dan mengintimidasi Seungbi.

Wanita paruh baya itu tidak dapat berkata apapun, ia sangat terkejut sekaligus ketakutan. Kejahatannya dimasa lalu telah terbongkar. Mungkin ini akan menjadi akhir dari hidupnya.

"Kenapa bibi melakukan itu? Sangat keji," ujar Seojun, nada suaranya menyiratkan kekecewaan.

Seungbi menunduk, ia tidak berani menatap mata Seojun. Sungguh selama hidupnya setelah pensiun dari pekerjaan itu, ia dihantui rasa bersalah. Seungbi tersiksa, hidupnya tidak tenang sebab telah melakukan kesalahan besar. "B-bibi diancam," katanya sedikit terbata.

Jungkook dapat melihat tangan Seungbi yang gemetaran. "Taehyung mengancam bibi dengan apa?" tanya Jungkook penasaran. Pasti ada satu kelemahan besar yang dimiliki oleh Seungbi, dan Taehyung sengaja memanfaatkan itu.

Seungbi mulai terisak, dadanya terasa amat sesak. "Tuan Lee bilang akan membunuh anakku jika aku tidak mengikuti perintahnya. A-anakku cacat ...," ungkap Seungbi di tengah-tengah isak tangisnya. Seungbi memiliki seorang anak laki-laki dengan keterbatasan, ia sangat menyayangi anaknya. Sialnya dulu Taehyung menjadikan anaknya sebagai sebuah ancaman. Tentu saja mau tidak mau Seungbi menuruti perintah keparat itu.

Bomin menghela napas berat. "Sekarang tebus semua kesalahan bibi," tegasnya.

Kala mendengar hal itu, Seungbi sontak mengangkat kepalanya, wajahnya berubah panik. "Aku sangat merasa bersalah, tapi aku tidak bisa meninggalkan aㅡ"

Jungkook menyela, "Aku akan menjamin kehidupan anakmu." Baiklah, sekarang tidak ada alasan lagi untuk Seungbi tetap bersembunyi, ia harus menebus kesalahannya. "Aku ingin sebelum fajar bibi sudah menyerahkan dirimu ke kantor polisi. Jika tidak, anak bibi akan merasakan akibatnya," ancam Jungkook sambil menatap tajam ke arah Seungbi

Sementara wanita paruh baya itu hanya diam, lalu ia menunduk kembali dan terus terisak sambil menutup wajahnya. Beberapa detik kemudian ia mengangguk samar, pertanda ia akan mengikuti perkataan Jungkook. Maka dari itu, pagi-pagi buta nanti ia akan benar-benar menyerahkan dirinya.

Wolfsbane; Woman Power [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang