[Slow update]
"pagi sayang." Sapa Dhirga dengan senyum di bibirnya.
"Apaan sih," ujar Chelsea tidak terima dengan panggilan Dhirga
***
tawuran? balapan?bolos sekolah?pulang malam?udh jadi kebiasaan seorang Dhirga Raga Dinata sehingga di juluki singa...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***** Seperti biasanya setelah bel istirahat berbunyi Dhirga sudah stay di depan kelas Chalsea, namun bedanya saat ini hanya dirinya dan Alex saja yang menunggu di depan kelas Chalsea tidak seperti kemarin lagi.
Namun seperti biasanya kelas Chalsea belum juga keluar dari kelas, entah murid murid di dalam yang terlalu bersemangat belajar atau guru yang mengajar yang tidak ingat waktu.
"Ga itu Chalsea." ucap Alex menunjuk belakang Dhirga.
Dhirga membalikkan badannya dan benar dia melihat Chelsea berjalan berdampingan dengan Adam ketua osis di sekolah mereka. Dhirga mengerutkan keningnya melihat Chalsea yang ada di depannya lalu sedari tadi ia menunggu siapa di sini. Namun Dhirga tidak memperdulikannya karena kini yang ada di pikirannya hanya bagaimana bisa keluar saat jam pelajaran apalagi bersama laki laki yang bisa di sebut musuh bebuyutan Dhirga saat di ruang BK.
"Dari mana?" tanya Dhirga tanpa basa-basi, ia terlebih dahulu menghampiri Chalsea karena merasa terlalu lama menunggu gadis itu sampai di depannya.
"Eh apa sih, lepas!" bentak Chalsea saat tiba tiba Dhirga datang dan mencengkram tangan kanannya.
"Lu dari mana? Bolos?" tuduh Dhirga.
"Enak aja, gua baru bantuin Adam ngerjain tugas osis." jelas Chalsea.
"Lu sekarang berubah jadi babu dia?" sinis Dhirga dengan melirik Adam yang masih diam. Namun diamnya membuat tangan Dhirga ingin menghantam wajah tampannya.
"Bedain ya NGEBANTUIN sama JADI BABU!" tegas Chalsea.
"Terus ngapain dia pakek nganterin lu ke kelas." ucap Dhirga dengan telunjuk menunjuk ke arah wajah Adam.
Alex buru buru menurunkan tangan Dhirga karena tidak ingin terjadi peperangan di antara keduanya, Alex sudah melihat kilatan kemarahan dari mata Dhirga karena itu ia berjaga-jaga agar hal yang tidak di inginkan terjadi.
"Lu juga biasanya nganterin gua ke kelas, ribet lu."
"Itu gua, kalok dia gak boleh!" tegas Dhirga.
"Suka suka gua dong, kenapa kalah saing sama gua gara-gara Chalsea lebih bela gua?" kata Adam yang sedari tadi diam.
Chalsea mengerutkan keningnya merasa aneh dengan ucapan Adam, menurutnya ia sama sekali tidak membela laki laki itu.
"Gak level gua saingan sama babu nya guru, percuma pinter tapi jadi babu nya guru, cih."
"Udah Ga udah, orang setres jangan di tanggepin." bisik Alex kepada Dhirga.
"Lagian lu siapa nya Chalsea, gak usah ngatur ngatur Chalsea lu bukan siapa siapa nya!"
