[Slow update]
"pagi sayang." Sapa Dhirga dengan senyum di bibirnya.
"Apaan sih," ujar Chelsea tidak terima dengan panggilan Dhirga
***
tawuran? balapan?bolos sekolah?pulang malam?udh jadi kebiasaan seorang Dhirga Raga Dinata sehingga di juluki singa...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***** Pagi ini terlihat Dhirga bersama teman temannya sedang melakukan aktivitas paginya seperti biasa, apalagi kalau tidak duduk di atas motor mereka yang sudah terparkir rapi di parkiran. Sudah jelas tujuan utamanya adalah untuk menggoda ciwi-ciwi yang melintas di depan mereka, lumayan cuci mata pagi-pagi.
"Bar Chalsea udah ada di kelas?" tanya Dhirga.
Pagi ini Dhirga memang sengaja tidak menjemput Chalsea seperti pagi-pagi sebelumnya karena Alex melarang agar Dhirga tidak menjemput Chalsea agar rencana yang sudah ia susun berjalan lancar.
"Gak tau, gua berangkat duluan tadi." balas Bara.
Sebelum mulutnya kembali mengucapakan pertanyaan selanjutnya kedua matanya sudah menemukan jawabannya lebih dulu. Kedua matanya tidak sengaja menemukan Chalsea yang baru turun dari angkot berwarna merah di depan gerbang sekolahnya.
Dengan rambut di kuncir kuda membuat kecantikan gadis itu bertambah, gadis itu terlihat buru-buru turun dari angkot Dhirga juga sempat melihat tubuh Chalsea yang tidak sengaja tersenggol oleh penumpang lainnya. Dalam hati Dhirga mengumpat, menyesali perbuatannya karena tidak menjemput Chalsea.
Chalsea membenarkan tas di pundaknya sementara tangan kirinya membawa jas lab miliknya. rasanya Dhirga ingin beranjak dari duduknya kemudian membawakan tas serta jas milik Chalsea namun Alex lebih dulu melarangnya.
Dhirga tersenyum tipis, matanya masih mengamati Chalsea yang berjalan mendekatinya. Senyum di bibirnya hilang seketika saat gadis itu melewatinya begitu saja dan menghampiri laki laki di belakangnya, Bara.
"Kenapa lu gak bangunin gua! Kalok gua telat gimana ha??" omel Chalsea memukul Bara dengan jas miliknya.
"Gua gak tau kalok lu belum bangun." balas Bara berusaha menyingkirkan tangan Chalsea yang memukulinya.
"Terus kenapa lu tinggalin gua? Lupa kalok punya adek?!"
"Gua kira pagi ini lu di jemput Dhirga." elak Bara.
"Alasan!" dengan kekesalan dalam hatinya Chalsea meninggalkan kerumunan itu matanya melirik ke arah Dhirga saat ia melewatinya.
"Terima kasih." teriak Bara membuat Chalsea memutuskan pandangannya kepada Dhirga.
Dalam hati Chalsea bertanya-tanya ada apa dengan laki-laki itu, tidak biasanya Dhirga diam seperti itu ataukah dirinya melakukan kesalahan.
Tak terasa karena begitu fokus bertarung dengan pikirannya, kakinya kini sudah menginjak lantai kelasnya.
"Chalsea." teriak kedua temannya.
Chalsea mendekati keduanya kemudian duduk di bangku belakang nya.
"Tumben banget."
"Tumben kenapa?" tanya Chalsea membenarkan letak tasnya di atas meja.
"Tumben berangkatnya siang, Bara udah dari tadi datang lu gak sana dia?" tanya Ailen.
