K E M B A L I

4.3K 104 3
                                    

4 tahun berlalu, kini Naya harus kembali ke tanah kelahirannya.
Ya benar, Naya kembali ke kota kembang.
Tak banyak perubahan yang nampak pada kota kembang. Udaranya, penduduknya, lingkungannya, dan rasa Naya pun masih sama. Hanya ada satu yang berubah, kini kota kembang tak semerekah hari lalu.
Katakanlah Naya seorang puan yang payah, karena ia hanya dapat membawa raganya jauh, tapi tidak dengan rasanya. Rasa Naya masih tertinggal pada orang di masa lalunya.
Sungguh, Naya tak ingin menginjakkan kaki di tanah pasundan ini, terlalu banyak kenangan yang sangat ingin ia lupakan. Dada Naya terasa sesak, karena ingatan lalu, masih saja menghantui.
Naya kembali ke kota kembang, karena kini Mamanya tinggal seorang diri. Rayhan adik Naya, kini tinggal di Kota Depok, karena Rayhan sedang menempuh pendidikan di Universitas Indonesia.

***
"Assalamualaikum" ujar Naya sambil mengetuk pintu rumah.
Tak lama kemudian Mamanya Naya membukakan pintu.
"Wa'alaikumussalam, ya ampun Nay, Mama kangen banget sama kamu" ujar Mama sambil memeluk Naya dengan wajah yang sumringah.
"Iya Ma, Naya juga kangen banget sama Mama. Eh, iya Ma, ini Mas Dirga, partner kerja aku pas di Yogya"
"Assalamualaikum Bu, saya Dirga" ujar Dirga sambil mencium tangan Mama.
"Ayo masuk dulu Nak" ajak Mama.

Naya dan Dirga pun masuk ke dalam rumah.
"Mari duduk nak, Mama mau buat teh dulu" ujar Mama.
"Iya Bu, maaf jadi merepotkan" ujar Dirga.
"Ga ngerepotin kok, kamu ngobrol dulu aja ya sama Naya"
Dirga hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum.

"Nay kok kamu murung sih dari tadi? Apa gara-gara..."
"Ga kok" potong Naya.
"Hmm aku cuma capek aja" ujar Naya lagi.
"Oh oke deh" jawabnya sembari tersenyum.

Naya telah berbohong kepada Dirga. Ya, kini perasaan Naya sedang dilanda resah. Naya takut, jika nanti Naya harus berpapasan dengan Kenan. Raut seperti apa yang harus ia tunjukan kepada Kenan. Naya hanya takut, jika nanti Naya masih memasang wajah yang berbinar kepada Kenan.

Pada saat Naya di Yogyakarta, ia pernah memantau keadaan Kenan. Namun setelah beberapa bulan Naya pergi dari Bandung, Kenan malah mengkencani wanita baru. Setelah itu Naya langsung memblokir semua akun sosial media Kenan.
Mungkin saja kini ia sudah dimiliki seseorang.
Pada saat Naya terpuruk, Dirga lah yang selalu menemani Naya. Dirga adalah seorang pria yang sangat baik, bahkan ia membantu Naya untuk lebih taat kepada Sang Pencipta. Ia membantu Naya untuk berhijab.
Sebenarnya sudah berulang kali, Dirga menanyakan, apakah Naya mau jadi pendamping hidupnya atau tidak. Namun, Naya selalu menjawab tidak.
Anehnya, Dirga masih saja bersikap baik kepada Naya. Dirga selalu memiliki keyakinan, bahwa suatu saat nanti, Naya akan menerimanya. Terkadang Naya merasa kasihan kepadanya, namun suatu hubungan tidak bisa dilandaskan dengan rasa kasihan bukan? Mungkin orang lain akan memandang Naya sebagai wanita yang bodoh, karena di hadapannya sudah ada seorang pria yang menyayanginya dengan tulus, namun perasaan Naya masih saja terpaut kepada Kenan, yang jelas-jelas tidak memiliki rasa kepada Naya.

***
"Nay, bangun" ujar Mama.
"Eh, aku ketiduran Ma?" ujar Naya terkejut.
"Iya tuh, dari tadi kamu tidur, kasian nak Dirga malah ngobrolnya sama Mama"
"Ga apa-apa Bu, sepertinya saya harus pulang, soalnya sudah malam juga, takut mengganggu waktu istirahatnya Naya dan Ibu" ujar Dirga.
"Ga apa-apa kok nak, malahan Mama seneng ada temen ngobrol. Naya tuh anaknya emang gitu, suka pelor" ujar Mama sambil tertawa.
"Oh, iya kamu panggil Mama aja ya. Jangan panggil Ibu, ga usah sungkan sama calon mama mertua" goda Mama lagi sambil tertawa.
"Udah ah Ma, yuk Mas aku anter ke depan" ujarku.
"Ya udah Bu saya pul.." ujar Dirga.
"Mama" potong Mama sambil menekankan ucapannya.
"Haha iya Ma, saya pulang dulu ya" ujar Dirga.
"Iya, hati-hati ya nak"
"Iya Ma, assalamualaikum" ujar Dirga sambil mencium tangan Mama.
"Wa'alaikumussalam" jawab Mama.

Naya mengantarkan Dirga ke depan rumahnya.

"Makasih ya Mas, udah nganterin aku sampai rumah" ujar Naya.
"Iya sama-sama Nay, kamu istirahat ya, jangan mikirin si cowok lalu kamu itu. Kali-kali pikirin aku kek" goda Dirga.
"Apaan sih Mas" rengek Naya.
"Hahaha, dasar ya kamu. Ya udah aku pulang dulu ya. Lusa aku jemput ya Nay"
"Ga usah Mas, nanti kita ketemu di kantor aja"
"Aku ga nerima penolakan Nay"
"Dasar kepala batu"
"Hahaha udah ah Nay, nanti aku malah ga mau pulang nih"
"Iya deh, hati-hati ya Mas"
"Iya Nay, kamu istirahat ya. Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam" jawabku.
Setelah itu, Dirga pun melajukan mobilnya.

***
Setelah salat isya dan membersihkan diri, Naya merebahkan tubuhnya di kasur.
"Ah capek banget" gumam Naya, sambil menatap langit-langit kamar.
Bayangan tentang Kenan, mulai terbesit di kepala Naya lagi. Naya mulai penasaran dengan kabar Kenan. Bodohnya, Naya malah membuka blokir akun sosial media Kenan, dan mulai mencari tahu kabarnya.
Di akun instagram Kenan, ia sudah tidak menulis nama seorang wanita lagi, dan di unggahannya pun, sudah tidak ada fotonya dengan seorang wanita.
"Apa Kenan udah putus ya?" gumam Naya.
"Ah udahlah ga usah dipikirin, mending tidur aja" gumam Naya lagi.

Tring.. tring..

Gawai Naya berdering, tanda ada pesan yang masuk, Naya segera memeriksa pemberitahuan yang masuk ke gawainya.

"Siapa sih yang menghubungi aku malem-malem gini?" gumam Naya.

Bersambung...

Hai guys i'm back hehe
Setelah melewati pertimbangan yang cukup belibet, akhirnya aku mutusin buat bener-bener nyelesain cerita ini. Ya seperti yang kalian tahu, di part yang sebelumnya, mungkin ceritanya agak menggantung ya, jadi akhirnya aku upload kelanjutan ceritanya. Semoga kalian suka sama jalan ceritanya yaaa
Selamat membaca guys
Jangan lupa vote dan komentarnya yaaa

Terima kasih
I 🖤 U guys 🤗

JALANG: "KEDUA". [TAMAT]Where stories live. Discover now