Rasaku

963 35 6
                                    

"Alhamdulillah ya sekarang kamu keliatan bahagia terus" ujar Dirga.
"Nggak kok Mas, aku biasa aja" ujar Naya, dengan berusaha bersikap sewajarnya.
"Wajah kamu tuh ga bakal bisa bohong Nay"
"Aku ga bohong kok wlee" ujar Naya sambil menjulurkan lidahnya, bermaksud untuk mengejek Dirga.
"Haha idih melet-melet. Gini ya Nay, mana ada orang yang lagi sepi job tapi wajahnya sumringah gini"
"Apaan sih Mas? Hmm.. eh iya, mungkin kita juga kurang promo ya Mas, soalnya kan usaha kita juga baru kan di Bandung. Gimana kalau kita promo di radio aku?"
"Boleh tuh Nay, ide bagus"
"Ya udah nanti besok Mas ke radio ya. Besok aku ada siaran juga sih, aku kebagian jadwal habis ashar, jadi siangnya aku bisa temenin Mas buat ngobrolin iklan sama A Gilang"
"Oh oke Nay, nanti aku jemput ya habis dzuhur"
"Iya, siap Mas" ujar Naya.

***
Gawai Naya berdering tanda ada panggilan video yang masuk. Dari layarnya terpapar nama Kenan. Naya pun segera mengangkatnya.
"Assalamualaikum ukhti" goda Kenan.
"Wa'alaikumussalam"
"Lo mau kemana Nay?"
"Siaran"
"Balik jamber?"
"Sekitar magrib Nan"
"Oke gue jemput ya"
"Ga usah Nan, gue bisa sendiri"
"Gue ga nerima penolakan. Oke deh sampai ketemu nanti magrib ya ukhti, bye"
"Heh batu ya lo, gue bilang ga.." belum sempat Naya menyelesaikan ucapannya, Kenan sudah mematikan sambungannya.

"Astaghfirullah, emang dasar ya itu anak bikin emosi gue naik mulu" ujar Naya sambil mengelus dada.

"Nay, itu Dirga udah datang" ujar Mama.
"Iya Ma" jawab Naya.

Naya pun bergegas keluar kamar dan menemui Dirga.

"Yuk Mas" ajak Naya.
"Ma saya berangkat dulu ya, assalamualaikum" ujar Dirga sambil mengecup tangan Mama.
"Naya juga berangkat ya Ma, assalamualaikum" ujar Naya sambil mencium tangan Mamanya.
"Wa'alaikumussalam, kalian hati-hati di jalan ya" ujar Mama.
"Iya Ma, nanti saya bakal jagain Naya dengan sepenuh jiwa dan raga saya" ujar Dirga dengan iseng.
"Apaan sih Mas" ujar Naya sambil memukul pelan bahu Dirga.
Dirga hanya tertawa atas tingkah Naya.
"Udah yuk nanti telat, Dah Mama" ajak Naya, sambil menarik lengan Dirga.

"Ciee yang pegang-pegang" goda Dirga.
"Ih apaan sih Mas, udah yuk masuk ke mobil" ajak Naya sambil mendorong punggung Dirga perlahan ke dalam mobil.

***
"Oke nanti saya transfer ya buat biaya iklannya" ujar Dirga, kepada Gilang.
"Iya, terima kasih atas kerja samanya" ujar Gilang, sambil menjabat tangan Dirga.
"Ya sudah saya pamit dulu, mari" pamit Dirga.
"Mari A" ujar Naya kepada Gilang.
Naya dan Dirga pun keluar dari ruangannya Gilang. Saat Naya keluar ruangan, azan ashar pun berkumandang.

"Nay salat dulu yuk" ajak Dirga.
"Iya Mas" jawab Naya.

Mereka pun segera melangkahkan kaki ke musala, untuk menunaikan salat ashar. Saat itu Dirga lah yang menjadi imamnya. Entah kenapa perasaan Naya terasa sangat tenang, dan juga terasa sangat bahagia.
Setelah salat ashar, Dirga menghampiri Naya di depan musala, karena Naya selesai berdoa terlebih dahulu darinya.
Dirga datang kepada Naya dengan mengulurkan tangannya, ia seolah meminta Naya untuk salam kepadanya. Namun Naya bingung harus bersikap apa.
"Mukanya kaget banget Nay, aku cuma bercanda kok" ujarnya sambil tertawa.
"Oh.." jawab Naya sambil tertawa juga.
"Kamu pulang jam berapa Nay?"
"Sekitar magrib Mas"
"Oh, aku temenin ya"
"Eh, ga usah Mas"
"Loh kenapa?"
"Hmm.. Nanti aku mau dijemput sama temen aku Mas"
"Oh oke deh, nanti hati-hati ya Nay"
"Iya Mas"
"Ya udah, aku pulang dulu ya. Semangat siarannya"
"Iya siap Mas, makasih ya. Mas hati-hati di jalan ya"
"Iya Nay, assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam" jawab Naya.

Setelah melihat Dirga masuk ke dalam mobilnya, Naya pun bergegas masuk ke studio untuk melakukan siaran.

***
"Nay, aku udah di depan ya" pesan dari Kenan.

Naya keluar dari studio rekaman, karena ia sudah selesai melakukan siaran.

Naya melihat Kenan sedang duduk di atas sepeda motornya, sembari memainkan ponselnya.

"Woiii" ujar Naya sembari mengejutkan Kenan.
Benar saja, Kenan terlihat terkejut.
"Gila ya lo Nay, ngagetin orang aja" ujar Kenan sembari mengelus dadanya.
"Haha iya deh maaf. Ya udah gue salat dulu ya"
"Iya Nay"
"Emangnya lu udah salat?"
"Udah tadi"
"Oh oke bentar ya"
"Iya" jawabnya.

Naya segera menunaikan salat magrib.

Entah kenapa, selama salat, wajah Dirga malah terngiang-ngiang di benak Naya. Pada saat Dirga menjadi imam, suaranya sangat merdu. Ya walaupun ia tidak membacakan surat-surat Al-qur'an, tapi pada saat ia takbir, dan memimpin gerakan lainnya, suaranya begitu merdu. Bisa dibayangkan, bagaimana jika ia melantukan ayat-ayat suci, pasti suaranya akan sangat merdu.

***
"Udah salatnya?" tanya Kenan.
"Udah Mas"
"Mas?" tanya Kenan heran.
Naya tidak sadar jika keceplosan memanggil Kenan dengan sebutan "Mas".
"Hmm.. Iya, Mas gojek" ledek Naya.
Naya berusaha untuk bertingkah sewajarnya, agar Kenan tidak curiga.
"Rese ya lo" ujar Kenan sambil menggetok kepala Naya.
"Sakit Nan" ujar Naya sambil mengelus-ngelus kepalanya.
Tiba-tiba Kenan mengelus kepala Naya juga.
"Maaf ya gue terlalu kenceng getoknya" ujar Kenan.
Naya hanya terdiam, karena terlalu gugup atas perlakuan Kenan.
"Ya udah yuk pulang" ajak Kenan.
Sebelum Naya naik ke motor Kenan.
Kenan melepaskan jaketnya, dan memakaikannya kepada Naya, dan tak lupa ia juga mengenakan helm ke kepalanya Naya.
"Dasar si ukhti, masa pulang malem gini ga pake jaket sih" ujar Kenan.
"Ya udah yuk naik, ngapain bengong sih?" ujar Kenan lagi.
Naya naik ke sepeda motor Kenan tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Perasaan Naya begitu luluh karena sikap Kenan. Lagi dan lagi, Naya tidak bisa membendung perasaannya kepada Kenan. Aroma tubuh Kenan begitu semerbak, aroma ini sangat dirindukan oleh Naya.
Naya sangat nyaman ketika berada di dekat Kenan.
Katakanlah Naya ini wanita bodoh, karena ia tidak bisa melupakan perasaannya kepada Kenan. Padahal Naya pun tahu, jika Kenan sudah berulang kali menyakiti perasaannya.


Bersambung.....


Hai guys ketemu lagi sama aku hehe 🤭
Anggap aja kali ini momen spesial ya, karena updatenya pagi-pagi
Soalnya nanti siang, aku bakal ada kegiatan kampus hehe jadi takut keluapaan lagi
Selamat membaca yaaa
Jangan lupa vote dan komentarnya
Terima kasihhh 🤗💗

JALANG: "KEDUA". [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang