[43] RomanTrip II - Dari Balik Jendela

4.4K 976 185
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zuhry menyukai Rayyan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zuhry menyukai Rayyan. Anak laki-laki Kahfi dan Yumna itu sangat menggemaskan. Sekarang usianya sudah jalan tiga tahun lebih. Pertama kali melihat Rayyan di warung bubur Bu Rini dulu itu, Zuhry langsung jatuh cinta. (Baca: Kahfi dan Yumna 2, BAB 48)

Rayyan saat bayi itu montok, gembul, berkulit putih halus, dan sedikit chinesse dengan mata sipitnya. Kadang Zuhry jadi berpikir bagaimana jika nanti dia punya anak juga. Kira-kira akan seperti apakah rupa anaknya nanti? Membayangkannya membuat Zuhry geli sendiri.

Ya ampun, suami saja belum punya sudah memikirkan anak segala. Bisa-bisanya dia ini. Zuhry menggeleng malu.

"Kyky! Itu Kyky!" pekikan Rayyan dalam gendongannnya memecahkan lamunan Zuhry.

Jemari mungil Rayyan menunjuk-nunjuk jendela yang menampilkan Lucky dalam balutan kaos hitam tanpa lengan dan training panjang. Sedang adu badminton melawan Uzan di pekarangan. Dengan tubuh tinggi jangkung, dan badan bak atlet, berkali-kali Lucky melayangkan smash jarak jauh pada Uzan. Sampai Uzan terpental masuk ke dalam kolam ikan. Kahfi dan Kenno berlarian menolongnya yang hampir tenggelam bersama para ikan. Tapi Lucky malah tertawa puas dan bangga mengejek mereka bertiga.

Entah kenapa Zuhry malah tersenyum. "Iya, Om Lucky di sana, Ray! Main badminton. Mmm, keren, ya?"

Rayyan masih menjerit-jerit. "Kyky! Jajan! Sana!"

Maksud Rayyan adalah... Lucky dan Uzan di sana. Rayyan ingin ke sana juga. Rayyan memang sangat menggemaskan saat bicara di usianya sekarang.

"Mau ke sana? Nanti, ya, tunggu Bunda. Bunda lagi mandi soalnya."

Bika yang sejak tadi masih sibuk mengeringkan rambut menghampiri. "Kenapa, Zy? Kamu mau mandi juga? Sini, biar aku yang ganti jagain Ray! Yummy masih mandi soalnya!"

"Enggak, kok, Bika. Aku nanti nggak apa-apa."

"Ih, sekalian aja. Sana, gih, mandi biar wangi. Hihi." Bika mengambil alih Rayyan. "Eh, kenapa, Ray? Lagi lihatin apa, sih, kalian?"

"Kyky! Jajan!"

Bika tertawa mengikuti arah pandang Rayyan di jendela. "Oh, mau nonton Om Uky sama Om Ujan main badminton? Yuk, sekalian Tante ketemu Om Entong, ya. Bentar, Tante sisiran dulu."

Lucky to Have ZuhryWhere stories live. Discover now