Ayo ramaikan jangan lupa yaa
Biar semangat terus wkwkw
Masih semangat, kan, baca Boss Uky?
Atau sudah bosen? Wkwk
Semangat yaaa
"Saya cinta sama Zizy!"
"Apa?!"
Tentu saja Ammar dan Hanna shocked.
"Astagfirullah!" Ammar menarik lengan Zuhry. "Jangan bercanda, Zy! Kamu itu sudah punya calon suami! Bisa-bisanya kamu punya pacar! Ya Allah, siapa yang ngajarin kamu pacar-pacaran segala? Nggak bener kamu ini, Zy! Kamu bikin Mas kecewa!" diraupnya wajah kasar, kembali menatap sinis Lucky. "Sebelumnya makasih sudah antar adik saya pulang! Tapi ini yang terakhir! Putuskan adik saya! Dan jangan pernah muncul ke sini lagi! Zizy sudah punya calon suami! Kalau kamu laki-laki yang punya harga diri, jangan merebut calon istri orang!"
Lucky mematung penuh luka.
"Mas Ammar jahat!" jerit Zuhry lagi.
Ammar tak peduli. Tetap menyeret Zuhry masuk. Sambil berusaha membanting pintu gerbang kuat-kuat. "Selamat malam, Lucky! Assalamualaikum! Dan selamat tinggal!"
Tapi Lucky tidak menyerah. Berlarian mengejar, menerobos masuk ke dalam pekarangan, dan menarik tangan Zuhry. "Tapi, saya nggak mau! Saya nggak akan lepasin Zizy!"
Ammar melotot. "Memang siapa kamu berani bicara begitu?! Lepaskan tangan Zizy! Berani kamu sentuh-sentuh adik saya?!"
Zuhry hampir saja menangis haru melihat Lucky masih kekeh menahan tangannya. Menggenggam dengan erat. Dan tidak melepaskan. "Lucky..." lirihnya.
"Saya nggak akan lepasin Zizy! Saya cinta sama Zizy!" teriakan Lucky semakin kencang. Terus menarik tangan Zuhry. Membuat Zuhry tertarik sana-sini. Sebentar-sebentar ke arah Ammar, lalu ke arah Lucky.
Ammar semakin naik darah. "Saya bilang, lepaskan tangan adik saya!"
"Nggak! Nggak akan pernah saya lepasin! Saya cinta sama Zizy! Dan mau hidup sama Zizy!"
YOU ARE READING
Lucky to Have Zuhry
Romance[Dear, Zuhry] Di ketinggian 1803 mdpl, di atas Puncak Kencana ini, gue meminta lo untuk menjadi Bidadari Surga gue. Ya atau Tidak? Gue tunggu jawabannya. [From, Lucky] ___ Kehidupan Lucky Anggara (Lucky) yang penuh kesombongan dan kekuasaan berubah...