[71] Dua Sama

3.5K 938 469
                                    

Jangan pernah capek buat kasih spam komennya ya guys

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan pernah capek buat kasih spam komennya ya guys

Komen dari kalian itu semangatku

Hehehe, jangan lupa vote juga

Happy reading!

Semangat, ya!

Sore ini Lucky datang lagi ke rumah Zuhry

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sore ini Lucky datang lagi ke rumah Zuhry. Niatnya mau menjenguk Ali yang kemarin katanya sedang sakit. Eh, ujungnya malah bergosip dan bermain catur dengan Ammar. Akhirnya suara bidak catur kembali mengalun di teras rumah.

Zuhry hanya geleng-geleng mendengar celotehan Ammar dan Lucky dari balik dapur. Asyik menyiapkan dua cangkir teh dan sepiring kue lapis hangat untuk disajikan ke depan. Begitu siap, dibawanya nampan itu ke teras, dan mulai bergabung bersama keduanya. Menikmati pemandangan Lucky yang sibuk berpikir sambil menatap serius papan caturnya. Jadi sedikit terlihat pintar.

Zuhry menatap Lucky dan Ammar. "Sekarang siapa yang menang?"

"Masih aku, Pay! Aku terus yang menang!" Lucky menunjuk-nunjuk papan. "Mas Ammar kalau main sama aku kalah terus! Belum pernah menang dari kapan itu!"

"Senang banget lo lihat gue kalah?" kekeh Ammar, mulai menyusun ulang pion catur. "Mana pie buatan lo kemarin? Bawa sini, yang kalah kudu makan itu!"

"Iye, lo kali, Mas, yang bakalan kalah! Besok gue bikinin pie lagi! Lo yang makan tapi!" ancam Lucky.

"Kali ini gue menang! Mulai lagi, ya! Gue duluan, Ky!"

"Oke, oke gue tidak takut!" ujar Lucky bangga.

Permainan catur kembali dimulai. Lagi-lagi Lucky masih memimpin. Kembali merampas pion-pion milik Ammar. Membuat Ammar merasa frustasi. Zuhry yang kasihan mulai memberikan bantuan lewat bisikan. Lucky jadi kesal sendiri.

"Yes, kali ini gue yang mimpin!" seru Ammar kegirangan. "Nah, gitu dong, Zy! Bantuin Masmu!"

Zuhry semakin bersemangat membantu Ammar. "Mas, ambil bentengnya Lucky itu!"

Lucky mulai tidak terima. "Pay, curang kamu, ah! Kamu bantuin Mas Ammar! Aku nggak terima!"

"Ya, kamu, kan, sudah menang berkali-kali." Zuhry kembali membisiki Ammar. "Itu Mas, ambil yang itu!"

Lucky to Have ZuhryWhere stories live. Discover now