32.

2.2K 139 12
                                    

Happy reading 👑

Sepulang sekolah, pangeran mengajak putri untuk mampir ke rumahnya.
Dan saat ini mereka sudah sampai di rumah. Pangeran sedang mengganti pakaiannya di kamar. Putri memilih duduk saja sambil menunggu Pangeran datang.

Saat sedang mengamati isi rumah pangeran, mata melihat seorang anak kecil yang sedang memegang robot-robotan. Apa Pangeran mempunyai adik? Tapi, pangeran belum pernah cerita kalo dia mempunyai adik laki-laki.

"Hai, sini." Panggil putri.

Anak kecil itu menggeleng.

Putri berdiri dan menghampiri anak itu, lalu putri berjongkok di depan anak laki-laki tersebut. "Adek, ngapain di sini? Ayo main sama kakak."

"Aku enggak mau. Kakak takutnya sibuk, kaya kak pangeran." Ucap anak itu sambil menunduk.

Putri tersenyum tipis jadi dia tau, bahwa pangeran mempunyai adik.

"Emang kenapa kak Pangeran enggak mau main sama kamu?" Tanya putri.

Anak laki-laki tersebut mendongak. " Kalo aku ajak kak Pangeran main, dia selalu bilang sibuk."

"kita duduk dulu di sana." Ucap putri sambil menunjuk sofa berada.

Putri duduk di samping anak laki-laki tersebut. "Nama kamu siapa?" Tanya putri.

"Bara Aditya."

"Umur?"

"7 tahun kak."

Putri mengganguk. "Kalo nama kakak putri Cantika, kamu bisa manggil kak putri."

Saat sedang mengobrol dengan bara, pangeran datang dan langsung menghampiri mereka. "Bara ngapain lu di situ? Masuk sana ke kamar." Ujar pangeran dingin.

"Pangeran! Ini adik kamu loh." Tegur putri.

Pangeran tersenyum sinis. "Dia itu cuman adik tiri aku."

Putri berusaha sabar menghadapi Sifat pangeran yang sudah keterlaluan. Dia tak mau hubungan mereka hancur gara-gara masalah sepele seperti ini. Lalu pandangannya beralih menatap wajah bara.

"Bara ke kamar dulu ya? Nanti kapan-kapan kakak ajak kamu main," ujar putri sambil memegang dua bahu bara.

Anak laki-laki itu mengganguk. "Ok, sampai ketemu lagi kak." Bara akhirnya meninggalkan ruang tamu dan juga sepasang kekasih itu juga.

Saat Pangeran sudah duduk, barulah putri ingin menanyakan sesuatu kepada pangeran.

"Hm, apa benar bara itu adik tiri?" Tanya putri pelan.

Sudah pangeran duga. Bahwa putri menanyakan tentang itu. Lalu ia menarik nafas dan membuangnya.

"Bara itu adik tiri aku. Papa aku nikah lagi setelah mama kandung aku meninggal."

"Mama kandung kamu...."

Pangeran mengganguk. "Mama aku meninggal karena dia mempunyai riwayat penyakit jantung." Potong pangeran.

"Terus mama tiri kamu mana?" Tanya putri.

"Dia lagi kerja. Mungkin nanti malam juga dia pulang."

"Pangeran, kamu boleh ceritain kehidupan kamu? Bukan berarti aku kepo sama kehidupan kamu. Aku mau tau aja, kan aku pacar kamu." 

"Boleh. Dulu saat mama masih ada, kehidupan aku berwarna. Mama selalu belain aku kalo papa marah, apalagi pas papa tau nilai ulangan aku. Kamu tau kan pas dulu aku pernah kabur dari rumah? aku berusaha lari dari amarah papa waktu itu. Sampai akhirnya aku ketemu kamu. Pas ulang tahun aku ke-14 tahun, mama meninggal tepat ulang tahun ku. Mungkin itu hadiah untuk aku dan terindah. Sebelum mama meninggal, dia sempat bilang ke aku. ' jadilah lelaki kuat, harus menyayangi seorang perempuan. Jangan jadi lelaki rapuh, kamu harus bangkit dan mengejar mimpi mu. Mama yakin kamu bisa pangeran. Dan mama akan selalu ada di samping anak kesayangan mama ini.' itu percakapan terakhir mama aku."

PUTRI & PANGERAN[TAMAT]Where stories live. Discover now