[CH 8] Fitnah

1.1K 285 447
                                    

Hari ini hari minggu, tepatnya tanggal 22. Hari dimana Daniel berulang tahun.

Rumah keluarga Kim sudah ramai dengan banyak sepupu dan kerabatnya. Juga teman karib Daniel pun diajak mengikuti acara berlangsung ini.

Acara tepat di ruang tamu, sudah banyak berjejer makanan khas dan minuman yang sudah disajikan. Beberapa ada yang bersandar pada meja sambil mengobrol hal random, adapun rekan kerja orang tuanya pun hadir untuk bercakap seputar hal-hal yang tidak semestinya remaja memahami itu.

Lalu bagaimana dengan Sunoo?

Ia berdiam diri di kamar dan tidak bergabung di ruang tamu. Rasanya jika ia ada disana, pun Sunoo tidak dilirik siapapun.

Ketika ia masih menerawang pada langit-langit kamarnya, Tiba-tiba pintu diketuk oleh seseorang.

"Masuk aja."

Sunoo menoleh, memasang wajah segar. "Oh.. Taki?"

Dilihatnya, Taki menautkan kedua jari telunjuknya didepan dada. "A, Taki kesini teh disuruh abang buat ke kamar Aa."

Sunoo tertawa. Lucu saja melihat logat sunda Taki. "Aku mau disini aja, Ta. Dibawah rame."

"Atuh pan emang rame. Kalau gak rame kaya kuburan dong ulang tahunnya."

"Hihihi... Bukan begitu sayang," Sunoo mengacak pucuk kepala Taki dengan gemas.

"Cuma ya, kamu tau kan kalau aku disana nanti ultahnya berantakan. Emangnya abangmu kenapa nyuruh kamu kekamar aku?"

Taki menghadap Sunoo, turut menyilangkan kedua kakinya di pinggir kasur. "Soalnya abang 'kalau gak ada Sunoo jadi berasa sepi' cenah. Dia lagi main fall guys sama Dadan, tapi dia selalu kalah terus. Jadi dia bete deh."

Sunoo tersenyum geli, memang hanya Taki saja yang memanggil Daniel dengan sebutan 'Dadan'. Menurutnya itu...lucu. Katanya.

Mau tidak mau ia harus berganti baju?

"Mau kemana Aa teh? Pintu ada di depan bukan ke kanan."

"Aku mau ganti baju dulu."

Taki menarik tangan Sunoo, berjalan menuju pintu sambil berkata. "Atuh da, Aa mah udah manis pake seweter! Gak usah diganti. Hayuk."

Sunoo terkekeh, "Sweeter, Ta. Bukan seweter."

Taki menyengir lucu. "Sama aja. Udah ah ayo!"

▪︎▪︎▪︎

"Yes! Gue menang! Enaknya main sama Sunoo tuh gini euy, guenya yang menang. Apaan Daniel, gue kalah terus."

"Ya iya. Aku kan mengalah, kalau aku betulan pro kamu nanti marah."

"Lho....jadi lo sama gue selama ini main-main gitu main nya?"

Sunoo tertawa, ada-ada saja omongan Niki. "Apasih? Kan Game memang untuk dimainin kan?"

"Ya maksudnya lo nya gak serius gitu. Cuma buat ngasihanin gue aja."

"Nggak kok. Hahhaha! Udah ayo, main lagi?" Walaupun sebenarnya iya.

Sebetulnya Sunoo itu serius, hanya saja ia mengalah terus karena Niki itu...noob.

Sunoo merasa kasihan saja, dia selalu di ledek Daniel karena tidak mampu memenangkan tiap game. Daripada itu, ia ingin menyenangkan Niki. Cukup ia rasa, Niki tidak merenggut lagi.

[1] Sudah Menjadi Keluarga yang Baik? | I-LAND ft. ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang