[ANOTHER SIDE] Tentang Jungwon

1.5K 309 189
                                    

Sunoo masih mengingat tentang tiga hari yang lalu.

Dimana Sunoo mengira teman sebangkunya bukan Jungwon, apalagi Jungwon yang tangannya terluka itu.

Sunoo juga sudah tahu jawaban Jungwon, diapun sama tidak terduganya. Mungkin memang Sunoo harus berteman baik dengannya.

Jika kalian ingin tahu, Jungwon itu sebetulnya pemalu.

Sunoo pun baru tahu disaat kenalan singkat itu. Dari awal tingkahnya yang hanya mengangguk saja membuat Sunoo berpikir jika anak ini irit bicara bukan terkesan dingin, melainkan pemalu.

Cocok juga dengan wajahnya yang menurutnya, begitu imut. Dari cara bicaranya saja sudah menggemaskan.

Ya ampun! Kalau saja Jungwon adalah adik kandungnya mana mau ia dengan Daniel yang kelewat nista. Tidak ada manisnya sama sekali bung.

Tapi tak ia sangka, dibalik keimutannya ia baru tahu lagi tentang sesuatu. Jungwon bisa menjadi menyedihkan.

Waktu dikantin, Sunoo–Jaebeom–Jungwon–Kyungmin sudah duduk di meja makan. Tadinya tentram, tidak ada yang berbicara selain menyuapkan makanan karena terlalu lapar.

Tiba-tiba Daniel bersama kedua temannya—Nicholas dan Youngbin, menghampiri mereka berempat. Kalian masih ingat perkataan Jake jika Daniel suka membully Sunoo?

Seperti saat itu, Daniel yang tanpa diundang langsung saja menyiram Sunoo dengan kuah bakso yang baru saja dihidangkan. Sengaja, Daniel sengaja membeli yang baru karena sebelumnya punyanya sudah habis.

Lalu tak lupa juga Youngbin menambahkan saus yang sempat ia ambil di depan mangkuk makanan yang Sunoo makan tadi. Sedang Nicholas? Ia menjadi tim hore, membuat kedua temannya juga tertawa dan mengejek Sunoo yang tidak melawan sama sekali. Memang Nichol itu orang yang suka menularkan tertawaan—hina.

Kalian pernah merasakan bagaimana kuah bakso yang masih panas mengenai ubun-ubun kepala hingga lengan?

Tak lupa juga dengan tambahan saus yang bahkan hampir saja mengenai kedua mata coklat Sunoo yang bagaikan mentari.

Sunoo sering.

Ia hanya menahan segala kepanasan dari kuah tersebut dan bergeming. Jika ia melawan bisa-bisa Daniel bukan membalas di kantin, melainkan di rumah. Mungkin lebih nista dibanding tadi.

Namun Sunoo dan kedua sahabatnya sedikit terkejut dengan balasan lisan oleh Jungwon, bahkan lebih terkejut lagi jika Jungwon memperlihatkan sesuatu yang membuat hampir semua orang yang melihat termasuk Daniel dkk meringis ngilu serta terdiam seribu bahasa.

"Datang-datang udah kaya jalangkung. Langsung siramin Sunoo kaya lagi nyiram tanaman aja, payah mainnya begituan. Nih lihat—" Jungwon tiba-tiba memperlihatkan bekas luka pada kedua telapak tangannya juga siku sebelah kanannya yang berbekas dua menggaris panjang seperti digoresi oleh pisau dan menaikkan kain celananya memperlihatkan luka besar bagian betis yang sudah membiru. Lalu Jungwon menarik kembali kain lengan dan celana, kembali melanjutkan. "—Daripada Sunoo yang gak salah apa-apa kenapa kalian gak siramin aku aja dengan kuah bakso itu. Kasian Sunoo masih ngerasain sakit, kalau aku kan nggak. Udah terbiasa, ayo lakuin sini. Aku mau rasain gimana kalau aku jadi Sunoo."

Sedih? Tentu saja.

Sunoo yang saat itu tidak tahu bahwa Jungwon akan membantu membalas sikap Daniel seperti itu membuat Sunoo jadi ingin menangis. Bukan karena semua luka yang Jungwon perlihatkan di depan Daniel dkk—bahkan mungkin semua orang dikantin melihatnya, melainkan perkataan terakhirnya yang membuat Sunoo merasa teramat bersalah.

Sudah terbiasa?

Jungwon—kamu apa-apaan, darimana semua yang kamu alami dan dapati luka itu? Siapa yang melakukan itu semua?

[1] Sudah Menjadi Keluarga yang Baik? | I-LAND ft. ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang