Gadira [part5]

298 124 102
                                    

Fokus saja untuk menjadi lebih baik.

Sampai seseorang wanita membuka pintu utama langsung merentangkan tangannya yang di sambut hangat oleh Garpa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sampai seseorang wanita membuka pintu utama langsung merentangkan tangannya yang di sambut hangat oleh Garpa.

Adira di buat melongo saat mendengar panggilan Garpa pada wanita tersebut.

"Luar biasa!"

"Honei."  Garpa merentangkan kedua tangannya ke arah wanita yang membuka pintu rumah.

"Kamu mau di marah ayah kamu lagi?" geram sang Bunda mendengarkan ucapan Garpa tapi ia tetap menerima pelukan sang anak.

Anak yang ia lahirkan 17 tahun yang lalu yang membuatnya menjadi seorang Bunda. Sekarang sudah tumbuh besar bahkan tingginya sudah melebihi dirinya.

"Ayah aja yang lebay, Bun." Garpa menoleh pada Adira yang masi berdiri dibelakangnya.

"Ini siapa, cantik banget." Ujar wanita tersebut yang Adira yakini adalah Bunda Garpa.

Adira berjalan mendekat menyakini tangan Bunda Garpa, "Adira, Tante."

"Temen Garpa ya?" tanya Bunda Garpa.

"Calon bini Garpa, Bun," gurau Garpa membuat wajah Adira merah padam antara malu dah kesal.

"Mana mau dia sama kamu," jawab sang Bunda.

"Sini masuk," Bunda Garpa menarik Adira memasuki rumahnya, Adira menghirup udara segar yang menyeruak dalam ruangan yang ditempatinya.

"Duduk dulu, Bunda ambilin minum." Setelah mengatakan itu Bunda Garpa benar-benar menghilang di balik tembok pembatas.

"Huh, lelah." Ujar Adira mendudukan bokongnya.

"Kagak pernah duduk di sofa mahal ya?" kekeh Garpa melihat wajah lelah Adira.

"Sombong amad lo jelek," ujar Adira.

"Engga papa jelek yang penting sombong," ucap Garpa tergiang-ngiang lagu tik tok yang sering di putar oleh Anan.

Adira mencibir punggung Garpa yang berjalan menuju tangga. "Sabar Adira butuh kesabaran ekstra."

Tak lama Bunda Garpa datang dengan membawa satu teko kecil berisi minuman berwarna hijau dengan dua buah gelas.

"Diminum, Ra," ujar sang Bunda diterima baik oleh Adira.

GadiraWhere stories live. Discover now