Feels Warm

925 153 54
                                    

story by

hariburuk

— FEELS WARM —

dingin.

jeongin tidak peduli itu.

salju yang membungkus tubuhnya buat ia mati rasa saking dinginnya. tapi, jeongin tidak peduli mengenai rasa dingin itu. yang dia pikirkan kini adalah, semoga ia tidak akan bangun lagi.

ingatannya melayang ke arah kejadian sebelum bagaimana ia bisa berakhir terbaring, tanpa ada niatan menyelamatkan diri dari gulungan salju disana. bagaimana dirinya bisa menjadi gelandangan dan berakhir mencuri, kemudian kabur ke arah hutan yang dipenuhi salju lebat dan setelahnya terjebak diantara gulungan salju dingin yang serasa menusuk ke tulang.

jeongin rasa sebentar lagi ajalnya menjemput. tubuhnya sudah tidak terasa, benar-benar mati rasa. bibirnya pun sudah membiru pertanda kedinginan. semoga surga mau menerima makhluk mengenaskan seperti dirinya. heh, itupun kalau ia berakhir mati bukan?

siapa yang menduga sih bahwa didetik sebelum jeongin tutup matanya, tiba-tiba saja salju yang membungkusnya sudah tidak terasa dan hanya kehangatan saja yang membungkusnya?

tubuhnya serasa melayang, pipinya ditepuk berkali-kali, sampai akhirnya benda hangat tiba-tiba terasa melingkupi ranumnya. oh ya Tuhan! apakah itu sebuah ciuman?!

"...enghh.." jeongin mengerjap pelan, mengerang lantaran matanya terasa berat sekali. bukan karena bilah yang —masih— melingkupi bibirnya.

sekitarnya masih hutan, didominasi dengan pohon cemara yang atasnya banyak dipenuhi salju. mata rubahnya lirik seseorang yang sudah merebut ciumannya, untung jarak mereka sudah lumayan aman. bisa jantungan jeongin kalau-kalau lihat makhluk setampan ini tengah berdekatan dengannya.

"m-malaikat?" gumam jeongin tidak percaya, total buat sosok yang tengah jadi topangan tubuhnya tergelak luar biasa indahnya.

jeongin terpaku, indah sekali.

"aku bukan malaikat, namaku hyunjin." kata malaikatnya.

tidak percaya, jeongin tangkup rahang malaikatnya, "ngga, kamu malaikat ku 'kan?!"

"ya ampun, tampan sekalii!"

lagi, malaikatnya tergelak geli, "baik. kalau begitu, mulai saat ini aku adalah malaikat mu, okay?" ujarnya ringan.

jeongin tersenyum lebar, sangat manis sampai hyunjin sempat terperangah melihatnya.

jemari jeongin yang tidak terbalut apapun dipasangi sarung yang sebelumnya dipakai oleh hyunjin, "memangnya malaikat ga akan kedinginan ya?" jeongin bertanya dengan polosnya.

hyunjin gandeng tangan jeongin erat, kemudian tersenyum manis padanya, "sepertinya ngga, kan ada kamu yang bisa gandeng tanganku."

disenyumi sebegitu manisnya, apa kabar jeongin?

mungkin bengek saja tidak cukup menggambarkan keadaan hati jeongin kini.

"oh ya! kenapa kamu disini? apa surga udah dekat makanya kamu mau antar dan temani aku disana ya??" jeongin kembali suarakan tanyanya.

tatap jeongin bingung, hyunjin sempat berpikir beberapa saat sampai kemudian sebuah kesimpulan didapatkannya, "kenapa kamu mau bunuh diri?" hyunjin bertanya.

"a-aku ga bunuh diri!"

"lantas apa hm?" tanya hyunjin cepat.

"aku.." jeda sebentar, jeongin lirik hyunjin takut-takut kemudian dapati tatapan teduh menenangkan, "aku cuma lelah hidup, berhubung tadi terjebak salju makanya aku biarkan saja." jelas jeongin lirih.

[ii] Erster SchneeWhere stories live. Discover now