20- Dying

67 32 8
                                    

"Emang dunia udah gila!" gerutu Eric kesal.

"Kemarin badai salju, sekarang hujan asam! Haha luar biasa, ada apa ini?" ucap Kevin hambar.

"Bener kata gue Dewa cuaca lagi mabok haha! Nurunin hujan asam tiba-tiba, kocak gak sih?" sahut Haruto.

"Cukup Haruto! Ini gak lucu sama sekali, kenapa lo masih pake becandaan sih?" gertak Hyunsuk kesal dengan Haruto yang bercanda di waktu yang salah.

"Gak usah marah dong kak, mungkin Haru cuma mau meringankan pikiran kita." bela Jeongwoo.

"Cih!" Hyunjae berdecih.

"Gue sih yakin ini ada hubungannya sama mahkota yang hilang itu." kata Yedam.

"Really?" tanya Jacob tak percaya.

"Maybe ya kak, aku juga gak tau pasti." jawab Yedam.

"Atau mungkin ini peringatan?" tanya Haruto tiba-tiba.

"Peringatan?" Junghwan bertanya balik.

"Mungkin gak sih valkyrie putih sengaja bikin bencana jadi kita gak perlu nyari mahkota itu?" kata Haruto dan sialnya Sangyeon percaya saja dengan ucapannya.

"Bisa jadi, tapi kita sudah sejauh ini masa mau nyerah?" kata Juyeon.

"Tapi kita udah nyari terus, tetep gak ketemu kan? Gue juga ngerasa sia-sia sebenernya." sahut Chanhee.

"Ya gue mending nyerah daripada kena azab sama valkyrie." kata Haknyeon.

"Eh kok pada percaya? Gue kan cuma bilang 'mungkin' loh." kata Haruto.

"Tapi 'mungkin' nya lo ini terlalu aneh kalo dibilang kebetulan." ucap Changmin.

"Gue sih setuju sama kak Changmin, pasti ini bukan kebetulan! Valkyrie putih sengaja bikin kita takut biar gak nyari mahkotanya." ujar Jeongwoo yang sangat setuju dengan ucapan Haruto.

"Jadi? Kita harus apa?" tanya Younghoon.

"Balas dendam adalah pilihan terakhir kita, enak aja kita udah susah-susah nyari bukti tapi gak dapet mahkotanya! Uang imbalannya kan lumayan." kata Sunwoo.

"Balas dendam ke valkyrie putih?" tanya Yedam.

"Iya lah! Siapa lagi?" kata Jaehyuk.

"Baiklah, kita buat rencana ini pelan-pelan." final Sangyeon.

Haruto diam-diam tersenyum licik dan penuh kemenangan. Hanya Junkyu yang sedari tadi diam melihat senyuman Haruto yang tak biasa itu.

"Ternyata bener." gumamnya.

***

"JAEYUN! JISU!" pekik seluruh valkyrie saat melihat kedatangan mereka bersama kepolisian.

"Segara pindahkan mereka ke ruang rawat! Panggil Dewi Taurus!" titah Jeyu.

Donggeon mengambil alih Jaeyun dari gendongan Chan dan melesat ke ruang rawat, sedangkan Jerome memapah Jisu membantunya berjalan.

Grep

"Gue minta penjelasan lo nanti." ucap Jeyu datar pada Jisu, sedangkan yang ditahan hanya bisa menghela nafas sesaat.

"Loh Tzuyu sama Daehwi juga disini?" tanya Minchan.

"Iya, kemarin kalo bukan kak Minsu yang nolongin kita udah mati kali." jelas Daehwi.

"Kalian ngapain disini?" tanya Tzuyu penasaran.

"Markas kita udah gak aman, jadi kita ikut pindah kesini" jelas Yeonho.

"Ah i see.." kata Tzuyu.

Setelah keadaan mereda, semua sudah berkumpul diruang rapat. Jeyu duduk ditengah menunggu penjelasan dari bibir Jisu.

"Maaf, harusnya gue kasih tau kalian soak ini dari kemarin dan gak gegabah gerak sendiri." ucap Jisu sembari menunduk.

"Jaeyun diserang valkyrie hitam dan gue nyari pelakunya, tapi malah gue yang kena serangan balik." jelas Jisu.

Jeyu menghela nafasnya kasar, "semua udah berlalu.. Ya udah kita gak bisa apa-apa."

"Sekarang kita harus apa?" tanya Woonggi.

"Gue mau ketemu Junkyu dulu, untuk sementara Jerome dan Minsu yang akan gantiin gue buat nyari anak yang dimaksud Dewi Fortuna, kak Donggeon dan kak Chan cari valkyrie hitam itu, sisanya stay disini jaga markas, gue gak akan lama." titah Jeyu beruntun.

"Oke, rapat selesai! Kalau ada apa-apa langsung kabarin aja ya?" yang lain mengangguk mengerti.

"Kak Jeyu, kak Jaeyun baik-baik aja kan?" tanya Kangmin sebelum Jeyu pergi.

Jeyu mengusak kepala Kangmin dan tersenyum getir, "dia sekarat.. Tapi aku yakin dia bakal baik-baik aja, tolong jaga Jaeyun ya Kangmin."

Kangmin mengangguk seraya mengusap air matanya. Karena dari semua, Kangmin memang paling dekat dengan Jaeyun.

"Iya kak."

Jeyu tersenyum, "makasih."

***

"Junkyu?"

"Aman, lo boleh muncul."

Jeyu menampakkan dirinya dan dengan sangat tiba-tiba Junkyu langsung memberikan pelukan erat padanya.

Jeyu agak kaget, tapi ia segera membalas pelukan saudaranya. Junkyu melepaskan pelukannya dan menatap Jeyu khawatir.

"Ada apa? Kok tiba-tiba?" tanya Jeyu.

"Gue dari kemarin khawatir tau gak? Kemarin badai salju sekarang hujan asam." jelas Junkyu.

"Haha, gue baik-baik aja kok." kata Jeyu menenangkan.

"Syukur deh." ucap Junkyu lega.

"Ada apa manggil gue?"

"Soal pengkhianat yang Kyungho bilang waktu itu, gue yakin banget itu emang Haruto." jelas Junkyu.

"Beneran? Ada bukti?" tanya Jeyu antusias.

"Dia baru aja ngadu domba, bilang kalo semua cuaca yang bermasalah ini gara-gara kalian valkyrie putih."

"Buat apa dia bilang gitu?"

"Buat seolah-olah mengatakan kalian ngasih peringatan untuk gak nyari mahkota itu."

"Kita emang gak mau ada manusia yang ikut campur, tapi ini bukan ulah kita." kata Jeyu tegas.

"Ya gue percaya sama lo, tapi gue mau lo semua hati-hati."

"Kenapa?"

"Mereka berniat buat balas dendam ke kalian dengan alasan kalian yang udah menghalangi jalan mereka buat dapetin uang imbalan itu."

"Jangan khawatir, gue bisa urus ini, makasih ya udah mau kerjasama."

"No problem."

"Kasih tau gue kalau ada hal lain yang mencurigakan." ujar Jeyu.

"I know, don't worry."

Jeyu berniat pergi, tapi Junkyu menahan tangannya. "Apa lagi?"

"Dari kemarin perasaan gue gak enak, gue takut sesuatu yang besar bakal dateng tapi gue gak tau itu apa." jelas Junkyu. Matanya terlihat menyiratkan kekhawatiran.

"Gue juga ngerasain hal yang sama, semoga aja perasaan gak enak ini cuma perasaan kita aja."

"Yaudah hati-hati dan... Ucapin salam maaf gue buat mama, gue rindu." kata Junkyu malu-malu.

"I will, see you next time brother."

"See you in the mean time." balas  Junkyu.

MedinaBlue  zfnnn13_

[i]𝘛𝘩𝘦 𝘊𝘶𝘳𝘴𝘦𝘥 𝘊𝘳𝘰𝘸𝘯✔Where stories live. Discover now