✏Who I'am 3 ☑ Fuck you❗❗

432 17 5
                                    

Cahaya matahari pagi menyilaukan pandangan Jieun. Ia segera membereskan barang-barangnya yang berserakan. Lalu beranjak pergi ke kamar mandi.

Jieun menatap setiap ruangan demi ruangan yang membuatnya rindu berat terhadap suaminya.

Iya Baekhyun.

Ia melamun, lalu tak lama kemudian tersadar karena Hani memanggilnya dari arah dapur.

"Jieun sayang sarapan yuk", panggil Hani dari lantai bawah.

Sementara Jieun hanya berteriak "Iya" agar mamanya bisa mendengar. Jieun tergesah-gesah hingga kakinya terbentur pintu kamar mandi.

Jieun memang seperti itu.

Dua puluh menit kemuadian, Jieun keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah rapi. Ia mengenakan seragam polisi harian. Karena memakai span alhasil ia susah berlari dan memutuskan berjalan saja.

"Jieun sini nak" kata Lee sembari menarikkan kursi untuk anaknya.

Mereka berdua memang sangat memanjakan Jieun. Bukan karena apa, Jieun adalah satu-satunya putri mereka. Wajar saja kalau mereka sangat menyayangi Jieun.

"Ji kamu sudah mau berangkat?" Jieun menghentikan makannya sejenak.

"Iya ma, Kai bakal jemput aku."

Tin Tin Tin

Suara klakson mobil terdengar sangat keras.

"Mungkin itu Kai ma pa. Kalau gitu Jieun pamit dulu ya. Dah ma pa" Jieun menciumi tangan kedua orang tuanya.

Sementara Lee dan Hani hanya tersenyum bangga melihat putrinya itu.

"Dia sudah dewasa ya, dia cantik cocok jadi polwan." Kata Lee yang hanya dibalas senyuman oleh istrinya.

Sementara itu, didepan gerbang teras Jieun, terlihat pria tinggi, tidak berseragam dan terlihat sangat sempurna.
Pria itu tersenyum ke arah Jieun sebagai awal dari obrolan mereka.

Senyum yang manis
(awas diabetes, kadar gula tinggi)

Senyum yang manis (awas diabetes, kadar gula tinggi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi nyonya Ji"

"Pagi juga Kai, tumben pagi, biasanya lo kan suka ngaret." Kata Jieun tanpa membalas senyuman Kai.

Jieun kejam banget sih, orang tampan gitu bisa-bisanya dia cuekin.

"Ya udah ayo, gak usah lama-lama." Jieun menyeret Kai menuju mobilnya.

Kai hanya tersenyum heran.

Suasana terlihat sunyi ketika keduanya di dalam mobil. Hampir sepuluh menit mereka tidak bicara.

Canggung atau gimana sih kalian?

"Kai-Ji"

"Lo duluan aja" kata Kai sembari tersenyum canggung. Jieun hanya mengangguk pelan.

WHO I'AM?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang