2

3.9K 392 14
                                    

Saat memikirkan awal cerita sampa akhir cerita dari novel yang kakak keenam tulis. Aaron sudah sadar jika dia memasuki dunia novel dengan judul Selir Yang Tersakiti, novel di mana seorang karakter utama wanita yang merupakan putri dari kerajaan lain yang menjadi tahanan setelah kerajaannya hancur dan akhirnya menjadi selir raja tirani yang senang melakukan pertumpahan darah dan bermain wanita dari kerajaan lain, menjadikan mereka mata-matanya dengan tawaran menggoda, dan akhirnya ia bunuh.

Ketika terciptanya karakter utama protagonis wanita tak lengkap jika tidak tercipta karakter utama antagonis wanita. Aaron menarik nafas berat saat dia harus rela menjadi karakter utama jahat tersebut. Karakter utama wanita jahat yang terlahir dari keluarga duke, menjadi ratu setelah mengikuti seleksi ratu yang ketat, dan berakhir mati dimutilasi oleh sang karakter utama yaitu raja tirani akibat ia terlalu cemburu kepada tokoh utama yang menjadi selir dan wanita raja yang sangat dicintai. Aaron merenung sekitar 10 menit dan kembali membuka matanya, terduduk, dan memaksakan untuk berdiri yang dibantu oleh Metty.

"Aku benar-benar menjadi perempuan dan tokoh antagonis. Jangan sampai aku bertingkah seperti tokoh antagonis sebenarnya jika hidupku ingin panjang." Batin Aaron menatap dirinya di depan cermin.

Aaron melirik Metty, "Metty, kamu bilang aku baru saja melahirkan bukan? Lalu di mana bayiku?"Tanya Aaron dan diberikan anggukan kecil dari Metty, "Yang mulia ratu, yang mulia putra mahkota berada di ruangan ujung lorong. Kami memindahkannya karena khawatir mengganggu istirahat yang mulia. Yang mulia putra mahkota terus menangis setelah lahir." Aaron melipat tangannya di depan dada, ia masih berpikir bahwa dirinya sudah menjadi ibu tanpa direncanakan.

Aaron adalah anak terakhir, ia tidak punya adik namun ia sudah memiliki ponakan dan cukup lekat dengan mereka sehingga ia sedikit tahu mengenai mengurus anak kecil.

"Baiklah, tolong pindahkan kembali bayiku ke kamarku."Pinta Aaron.

Dalam novel, ini sudah memasuki chapter empat. Di mana Eliza melahirkan seorang putra dan harusnya Eliza tetap memisahkan dirinya dengan sang putra karena ia tak suka anak kecil dan mengabaikan anaknya sendiri diurus oleh para pengasuh. Bahkan, ia tak mau memberikan asinya untuk putranya.

Metty tertegun melihat sikap dari ratunya yang tak sungkan meminta tolong. Yang ia tahu ratu terlihat dingin dan anggun di luar namun sebenarnya dia sangat keras kepala, pemarah, dan tak sungkan untuk bermain tangan jika ada kesalahan kecil meskipun tak sampai bermain dengan nyawa seseorang. Metty pun tahu bahwa yang mulia ratu tak suka dengan anak kecil karena Metty sudah mengurusnya saat Eliza masih bayi.

"Ba-baik Yang mulia."Metty segera meninggalkan ruangan dan menemui pengasuh yang diutus untuk mengasuh putra mahkota untuk segera dipindahkan.

"Siapa nama bayiku, Avi?"Tanya Aaron.

Sebenarnya Aaron sudah tahu bahwa nama putranya akan diberikan oleh raja setelah cukup lama bayi itu diabakan tanpa nama. Avi menunduk, "Yang mulia putra mahkota belum diberikan nama, Yang mulia ratu."
"Ok, berarti ini masih di awal chapter empat."Batin Aaron.

"Mn. Baiklah."Aaron memegang dagunya dan sudah memikirkan nama yang akan ia beri. Tak lama, Metty dan seorang pengasuh dan beberapa pelayan mulai memasuki kamarnya. Aaron membalikkan tubuhnya dan mendapati bayi mungil yang sedang ditimang oleh seorang pengasuh. Aaron terkesima melihat bayi mungil itu bersurai hitam legam yang sedah tertidur. "Imut sekali."Batin Aaron.

Metty dan pengasuh yang sedang menggendong bayinya menghampiri Aaron. "Yang mulia ratu, ini Yang mulia putra mahkota."Ucap seorang pengasuh yang menggendong bayi mungil itu. Aaron memandang sekilas pengasuh yang menimang bayinya dan bertanya, "Siapa namamu?". Pengasuh itu tertegun, "Nama hamba Han."Jawabnya sembari menunduk.

Do I Become A Queen?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang