Menjadi Chef

3.3K 359 9
                                    

Selesai pesta memperingati kelahiran Lucas. Aaron menjalankan rutinitasnya seperti biasa, mengasuh Lucas. Semakin hari Lucas semakin tumbuh dan mulai bisa mengeluarkan ekspresi yang lebih bervariatif. Aaron selalu mengabadikan momen itu dalam memorinya dengan sangat baik. Ia juga berharap Lucas tumbuh dengan baik meski hanya mendapatkan kasih sayang dari dirinya sendiri.

Lucas tertidur setelah bermain, mandi, lalu diberikan ASI. Jangan heran, meski Aaron berjiwa lelaki namun tubuhnya adalah seorang wanita sehat dan seorang ibu. Aaron sedikit bosan, jika ia pikir kehidupannya sangat luang. Aaron merasa ia menjadi ratu hanya sebatas pajangan saja.

Metty datang untuk membereskan pakaian kotor dan berbagai kebutuhan lainnya setelah memandikan Lucas. Saat ia sedang bersantai, Aaron memikirkan sebuah ide bahwa ia ingin memasak. Sudah hampir empat bulan kedatangannya ke dunia ini ia tak pernah memasak sekalipun. Aaron yang sedari duduk mengatakan keinginannya pada Metty, "Metty, aku ingin memasak." Metty yang sudah selesai membereskan, sedikit mengernyit, "Yang mulia ratu ingin memasak?"Aaron mengangguk, "Iya, aku bosan saat ini. Aku ingin memasak. Kamu tunjukkan ya dapurnya." Aaron berdiri dan Metty tidak bisa menolak. "Jangan lupa minta Han untuk menjaga Lucas sementara aku memasak."Ucap Aaron melirik Metty di belakangnya. Metty mengangguk, "Baik Yang mulia." Metty hanya bingung, ratunya selama masih menjadi putri duke tidak pernah sekali pun ke dapur untuk memasak, namun mengapa tiba-tiba ratunya ingin memasak sesuatu.

Ruangan dapur diisi oleh para pekerja dan beberapa chef untuk menyiapkan hidangan di istana ratu. Saat Aaron datang, mereka terkejut tidak yakin bahwa mereka kedatangan sang ratu. "Aku ingin memasak. Bolehkah?"Aaron menatap satu per satu orang yang berada di dapur, namun semua tertegun tak ada jawaban, "Apa aku tidak boleh?"Aaron mengernyitkan dahi. Semua terbelalak, "Ma-maafkan kami Yang mulia, anda dapat menggunakannya."Seorang chef pria berusia sekitar awal 40an menjawab dengan menunduk. Terlihat senyum Aaron merekah dari bibirnya, "Baiklah, bolehkah aku meminta beberapa bahan?"Aaron mulai meminta bahan-bahan dan alat-alat yang akan digunakan. Ia ingin sekali memasak makanan dari negaranya, "Aku ingin sekali makan tumis tempe dan ayam goreng." Namun sayang sekali, ia tak mendapat tempe di sini sehingga ia menggantikannya dengan semacam tofu untuk dijadikan cah tofu.

Semua orang menyaksikan pemandangan yang sangat langka, Aaron terlihat sangat senang dan lihai sambil bersenandung saking bahagianya dapat memasak lagi di dapur. "Selesai juga, ayam goreng bawang dan cah tofu."Aaron tersenyum lebar. Semua mata yang sedari tadi memandang sang ratu memasak mengalihkan pandangannya ketika Aaron mulai memandang mereka, "Apa kalian mau?" Semuanya terbelalak, "Ti-tidak Yang mulia, kami tidak pantas untuk memakan masakan Yang mulia."jawab Metty. Aaron mendengus, "Apa-apaan sih kalian, aku memasak banyak agar kalian juga mencobanya. Coba deh, apakah masakanku enak atau tidak."Semua orang saling berpandangan satu sama lain dan ragu apakah mereka benar boleh mencobanya atau tidak, "Ayolah-- Sebentar, aku tadi juga menanak nasi." Aaron mulai melihat apakah nasinya sudah matang atau belum.

Saat ia hidup di sini, ia jarang sekali memakan nasi, hanya awal kedatangannya saja ia memakan nasi, bukan nasi lebih tepatnya bubur. "Yes.. matang!"Aaron memulai terlebih dahulu mengambil nasi dan lauk pauknya karena mereka semua tidak ingin mencoba jika bukan dirinya terlebih dahulu.

Aaron tetap berdiam diri setelah ia mengambilnya dan meminta mereka memakan lebih dahulu lalu memberikan pendapat, "Bagaimana?" Semua orang yang mencoba terlihat berbinar, "Ini sangat enak Yang mulia. Padahal, kami juga cukup sering memakan ayam namun tidak menyangka akan seenak ini." Jawab seorang chef dapur yang disetujui oleh semuanya, "Benarkah? Karena aku memakai banyak rempah-rempah sehingga kaya akan rasa. Lalu bagaimana dengan cah tofunya?" Metty dengan cepat menjawab, "Sangat enak Yang mulia! Hamba hanya pernah memakannya saat menjadi sup dan tak pernah menyangka akan enak jika dimasak seperti ini." Aaron tersenyum lebar saat mendengar pujian mereka, "Syukurlah jika kalian menikmatinya. Aku kira rasanya tidak sesuai selera kalian." Aaron memutuskan untuk bergegas ke kamarnya dengan membawa piring untuk makan di kamarnya karena ia takut jika Lucas segera terbangun meski ada Han yang menjaga.

Do I Become A Queen?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang