bab 1 : awal an.

20.5K 1K 144
                                    

"Ini hanya pernikahan... berjanjilah kepada ku agar tidak memiliki rasa cinta kepada ku..."

"Tentu saja. Dan kita hanya perlu berpura-pura di depan orang dewasa layaknya suami-istri."

"Aku tidak ingin mendengar salah satu orang di Hogwarts menyebarkan skandal tentang pernikahan kita."

"Dan selama bersekolah di Hogwarts, kita tidak akan pernah dekat layak nya seorang teman sekaligus."

"Kenapa? Oh ya, aku tahu, agar terhindar dari gosip, bukan?"

"Benar sekali." Ujar [ Y/N ] menulis banyak peraturan di kertas itu.

H a r d e s t C h o i c e

***

Nama ku [ Y/N ] Lestrange, sepupu dari Rodolphus Lestrange dan istri nya yang sekarang menjadi tawanan Azkaban, Bellatrix Lestrange. Jika kalian bertanya dengan status darah murni, sudah pasti keluarga ku, Lestrange, selalu menjaga sangat ketat, kemurnian darah itu. Sehingga kedua orangtua ku menjodohkan ku dengan anak dari keluarga Malfoy, yaitu Draco Malfoy.

Aku tidak mengerti apa konsep dari menjodoh kan anak perempuan dan laki-laki yang masih bersekolah tahun keempat di Hogwarts, tetapi mereka selalu berlindung dari kata 'aman' ketika kami sudah dewasa nanti tidak usah repot-repot mencari pasangan yang darah murni juga, apalagi sampai dekat dengan seorang berdarah lumpur ataupun berdarah campuran.

Pernikahan dibawah umur itu, jika kalian mengatakan kepada ku seperti apa, bagi ku tidak mempengaruhi kehidupan ku.

Hanya saja aku harus berbohong ke pada banyak orang, demi menutupi gosip pernikahan ku dan Draco.

Memasuki tahun keempat ku, aku masih berpacaran dengan Harry Potter.

Aku tahu ini hal yang salah dan tidak lazim, dan hal yang sangat kutakuti bahwa bisa saja Harry mengetahui bahwa kenyataan aku sudah menikah dengan Draco.

Ya, risiko itu terkadang terus muncul di benak ku, merasa sangat bersalah kepada Harry dan tertekan dengan satu takdir aku sudah punya seorang suami di saat tahun keempat ku di Hogwarts.

***

Aku mendapat undangan dari Lucius Malfoy untuk menonton Piala Dunia Quiddich bersama nya dan Draco. Aku mengerutkan kening ku, awal nya aku berniat untuk menolak ajakan ini karna mungkin saja, keluarga Weasley dan Harry Potter tentu akan menonton juga disana. Tapi mau tidak mau, aku tidak bisa menolak ajakan tersebut, dan harus bersikap baik kepada nya.

"Muat seratus ribu penonton." Kata Lucius Malfoy di samping ku, membuyarkan lamunan ku lalu aku hanya mengangguk dan tersenyum kaku.

"Beratus-ratus satgas Kementrian selama setahun penuh bekerja. Ada banyak mantra penolak Muggle, kau tahu itu." Timpal Draco yang berada di samping ku yang sebetulnya pura-pura akrab.

Aku mengangkat sebelah alis ku, "Dari mana kau mengetahui informasi sebanyak itu?" Tanya aku mengernyitkan kening kebingungan.

Untuk sekali ini, aku dan Draco hanya berpura-pura akrab di depan Lucius Malfoy, ayah Draco. Selebih nya, saat di Hogwarts aku dan Draco seperti orang yang tidak mengenal satu sama lain.

"Draco terkadang suka membaca banyak berita,[Y/N]." Ujar Narcissa Malfoy ramah kepada ku lalu aku hanya mengangguk.

Aku mendonggak ke atas dan tersentak sedikit kaget melihat Hermione, Ron, dan... Harry di atas bersama keluarga Weasley lain nya.

HARDEST CHOICE | d. malfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang