"Terimakasih, Greyback." Aku berkata dengan suara dingin, dia hanya mengangguk dan seperti nya dia tidak sabar dengan upah nya.
"Jujur saja, aku terpaksa." Goyle mencibir. Tubuh nya yang tinggi dan gemuk memasuki kamar yang luas, dan menatap ke arah kami dengan malas, "Jadi aku harus apa?"
Aku tersenyum sambil menunjuk ke arah tempat tidur bayi, "Sudah pasti harus menjaga Scorpius dengan baik. Jangan sampai membuat nya menangis, nah-" Aku memutuskan kalimat ku, lalu aku mengambil tongkat sihir ku yang berada di saku celana ku, lalu aku melambaikan tongkat sihir ku, melemparkan mantera, lalu tak lama kemudian piring kecil berisi bubur halus yang terbuat dari buah kiwi melayang di udara dan aku melambaikan tongkat ku sehingga piring kecil itu sekarang berada di atas rak meja.
"Kau harus membangunkan nya untuk makan. Dia sangat menyukai kiwi. Nah, tugas selanjutnya kau harus menyuapkan bubur itu ke mulut nya sampai habis. Jika sudah, di situ ada air putih, dan kau harus mengajak nya main agar tidak bosan, dan jika dia tertidur, kau tidak perlu menggendong nya atau apapun, kau harus menaruh nya dengan hati-hati ke dalam tempat tidur nya lagi, dan tidak boleh berisik ketika dia tidur—"
"Sudah ku katakan aku bukan pengasuh bayi." Goyle menatap ku tajam, tak lama kemudian aku menggertak lalu aku memukul meja yang ada di dekat ku membuat dia tersentak kaget.
"LAKUKAN SAJA, ATAU KAMI TIDAK AKAN MENGASIH IMBALAN KEPADA MU!" Aku berteriak dengan suara keras, Goyle yang bertampang jutek menjadi menciut ketakutan, "Jika kau membuat Scorpius celaka, kami tidak akan memberi mu uang sebagai jasa mu, dan aku akan meminta Greyback untuk mengigit mu sebagai mangsa nya." Aku berkata dengan kejam, wajah Goyle semakin memucat ketakutan.
Greyback si Manusia-Serigala mengangguk gembira dan setuju dengan perkataan ku, "Well, jika begitu." Goyle mengangguk ketakutan.
"Ayo, tunggu apa lagi? Kita harus ke Hogwarts sekarang, sayang." Draco berkata dengan tegas, aku mengangkat sebelah alis ku keheranan.
"Menurut ku kita harus memulai nya dengan rencana. Kau ingin menjadi idiot disana tidak mengerti harus melakukan apa jika kau tidak tahu rencana nya?" Aku berkata dengan wajah memerah galak, tetapi Draco membantah ku.
"Aku tahu tapi kita tidak punya waktu untuk itu. Waktu terus berjalan—"
"Sudah ku katakan aku yang mengatur disini! Kita harus menangkap Harry, dengan itu mungkin Pangeran Kegelapan akan senang. Aku tahu persis dia akan tiba di Hogwarts larut malam untuk mencari Horcrux yang berada di kastil Hogwarts—"
"Aku tidak peduli dengan pembicaraan kalian. Aku terlihat sangat tolol disini. Sekarang mana upah ku?" Greyback menggertak kesal, lalu aku mengangguk mengerti lalu melambaikan tongkat ku ke arah bawah kasur dan tas tua yang lusuh melayang di udara.
"Kau buka saja, kurasa itu cukup untuk mu." Aku berkata dengan nada dingin, lalu dia mengeluarkan isi tas itu, yang berisi ratusan logam emas Galleon yang sangat banyak.
"Yeah, ini cukup, lebih dari cukup. Tapi bukan kah—"
"Ambil sisa nya. Kau sudah melakukan tugas mu dengan baik." Aku berkata tanpa berpikir dua kali, dan terkesan sedikit sombong, tetapi aku tidak memperdulikan itu. Lalu dia hanya mengangguk gembira dan meninggalkan ruangan ini.
"Nah, sekarang.." Aku bergumam lalu mengambil beberapa buku Teknik Sihir Hitam, dan beberapa buku yang mengandung Sihir Hitam di dalam lemari ku, lalu aku menatap Draco dengan serius.
"[Y/N] di suasana genting seperti ini sempat-sempat nya dengan sinting kau membaca buku. Kita harus ke Hogwarts sekarang! Sudah kukatakan kita tidak punya waktu sekarang." Draco berkata dengan suara tinggi, tidak ada sejarah nya Draco menghina ku seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARDEST CHOICE | d. malfoy
FanfictionPernikahan ini dibuat hanya karna harta, kasta keluarga, dan keturunan darah murni penyihir. Tak masalah jika aku tidak mencintai laki-laki itu. = = = = = = = = = = = = Seluruh isi Hogwarts ku jamin tidak akan ada yang mengetahui bahwa aku sudah me...