53. Win.

6.8K 1.2K 387
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, komen plis, gila part kemarin komennya dikit kali:")

***
Setelah beberapa minggu ini mereka belajar, akhirnya mereka akan pergi ke olimpiade yang akan diadakan di sekolah lain bukan di sekolahnya.

Jadi selama di perjalanan mereka bertiga harus semobil, namun tetap Taehyun ada di sebelah Beomgyu, gak akan dia biarkan cewek sialan itu duduk disebelah Beomgyu.

Beomgyu bukan memikirkan olimpiade dia malah memikirkan bagaimana uas yang akan diadakan seminggu lagi.

Ya, mereka akan ujian akhir lalu naik ke kelas tiga.

Taehyun terlihat biasa saja sih, soalnya diakan pintar dan selalu juara umum dari smp sampai sekarang.

Emang beda anak jenius sekalian anak beasiswa namun kaya itu, padahal Taehyun pernah ditawarkan beasiswa ke luar negeri namun dia menolaknya.

Menurutnya sekolah di negara sendiri lebih baik, apalagi sekolahnya itu mewah sekali.

Kebetulan dia sekolah disini ada tujuan juga untuk mendapatkan Beomgyu, tujuannya tercapai malah walaupun awalnya dia menyesal sih kenapa bisa suka sama seorang psikopat seperti Beomgyu.

Jinhee yang duduk di depan bersebelahan dengan gurunya itu cuma merenggut dengan kesal.

"Ingat, kerja tim jangan dilupakan, ok?"

"Bapak tidak perlu mengingatkan hal itu terus, harusnya berbicaralah dengan perempuan di sebelah bapak itu," jawab Taehyun sambil membaca buku di hadapannya itu.

Gurunya menghela nafasnya ketika mendengar jawaban dari muridnya yang sangat berani itu.

Tidak ada murid yang seberani Taehyun, hanya Taehyun yang pernah membantah omongan guru.

"Apa sih maumu, sialan?" tanya Jinhee ketika namanya dibawa-bawa terus itu.

"Lho? Aku tidak membawamu, kenapa kamu terlhat marah?" balas Taehyun yang menatap Jinhee dengan biasa saja itu.

Jinhee mendengus dan menoleh kearah lain, Taehyun cuma tersenyum kecil.

"Apakah bapak percaya kalau Taehyun pembawa sial dan pembunuh selama ini?"

Pertanyaan Jinhee yang secara tiba-tiba membuat guru yang sedang membawa mobil itu kaget sendiri mendengar ucapan muridnya yang menurutnya sangat tidak jelas sekali.

"Tidak ada orang yang pembawa sial, Jinhee," jawab gurunya langsung sambil menoleh sekilas kearah muridnya itu.

Matanya menatap kearah kaca dan menoleh kearah Taehyun yang tidak terpengaruh sama sekali dengan pertanyaan Jinhee dan malah sibuk membawa buku di pangkuannya.

"Lagipula dia bukan seorang pembunuh, untuk apa dia melakukan hal itu? Kamu ingat bukan bahwa yang meninggal itu semuanya hampir rata-rata teman akrab Taehyun, buat apa Taehyun membunuh temannya sendiri?"

Beomgyu terdiam saat mendengar ucapan gurunya itu, sialan awas saja jika dirinya ketahuan.

Jinhee sepertinya masih mau menuduh Taehyun, "Tapi setahuku teman Taehyun semuanya menyukai dia, sama seperti Suyeon, buktinya dia malah ditabrak bus saat study tour, menyukai Taehyun sama dengan nyawa akan hilang? Mengerikan sekali."

"Itu cuma kebetulan, bisa saja ada salah satu dari anak sekolahan yang benci sekali dengan mereka lalu membunuhnya siapa yang tau? Mereka membully banyak orang, bukan?" jawab gurunya membuat Beomgyu akhirnya kembali fokus dengan handphonenya.

Ok, gurunya berkata banyak orang yang pernah dibully, artinya bukan hanya dirinya saja.

"Daripada bertanya hal tidak jelas seperti ini, kamu lebih baik belajar seperti Taehyun, Jinhee," suruh gurunya dengan menoleh kearah muridnya itu.

Stuck With You -beomtae✔Where stories live. Discover now