The DEVIL Inside Me | Part 2

414 41 12
                                    

Leave your vote and comments if you like this part!

Happy Reading!

*

*

*

Playlist: No Time To Die---Billie Eilish

_______________________________

Eagle Five's headquarters, Madrid, Spain. 01.00 PM.

"Kenapa kita tidak berdiskusi bersama mereka saja?"

"Memangnya kita akan berdiskusi di mana?"

"Kita belum merencanakan apa pun, Mr. Five, kenapa Anda tidak kunjung menghentikan langkah?"

Rexonne mendengkus samar. Ternyata persepsinya tentang perempuan di sampingnya ini agak sedikit keliru. Amberella tidak sekalem kelihatannya. Sejak keluar dari ruang rapat, perempuan itu tidak berhenti mengoceh, membuat telinga Rexonne terasa panas. Rasa kagumnya seketika berubah menjadi risi.

Alih-alih menjawab, pria berkumis itu membelokkan langkah dan membuka sebuah pintu berbahan kaca tebal setelah melakukan scan telapak tangan. Meski luar biasa kesal, Rexonne masih bersikap gantleman dengan menahan pintu sampai perempuan itu masuk.

"Wow ...." Adalah respon pertama begitu Amberella memasuki ruangan bernuansa monokrom tersebut.

Ia hanya menatap Amberella datar saat perempuan berambut cokelat itu tidak berhenti mengamati ruangannya dan berdecak kagum. Memilih abai, Rexonne lantas duduk di kursi putar di belakang meja kayu. Tangannya mulai sibuk menghidupkan komputer dan mengoperasikannya. Tidak sampai lima menit, gorden hitam yang melingkupi hampir seluruh dinding kaca anti peluru ruangan itu terbuka, membiarkan cahaya masuk dan memperlihatkan pemandangan perkotaan.

"Ya Tuhan ... bagaimana bisa---"

Amberella mengantungkan ucapannya dan menoleh ke sudut ruangan, di mana terdapat pendingin ruangan yang secara mengejutkan hidup sendiri. Mata perempuan itu melebar takjub, pun dengan mulutnya menganga lebar, terperangah.

Rexonne tersenyum miring. Jarinya kembali menari di atas keyboard dan tidak berselang lama, terdengar suara air mengalir di belakang punggungnya. Pria itu menghentikan aktivitasnya kemudian memutar kursi dan beranjak untuk mengambil dua gelas karton yang sudah terisi kopi susu. Berbalik, ia menemukan Amberella sedang menatap mesin pembuat kopi tak berkedip.

Rexonne berdeham sedikit keras. "Duduklah," katanya lalu meletakkan satu gelas di atas meja. Pria itu kembali duduk di singgasananya seraya menyesap kopi.

"Mr. Five, bagaimana semua alat elektronik di ruangan ini dapat beroperasi sendiri?" tanya perempuan itu setelah menempatkan diri di salah satu tempat duduk di hadapan Rexonne. Netra cokelatnya masih memandang takjub seisi ruangan. "Apakah Anda memelihara hantu?" Amberella berkedip polos saat meluruskan tatapan.

Pria itu mutar bola mata malas dan kembali memusatkan perhatian pada layar komputer di hadapannya. "Tidak," jawabnya singkat.

"Lalu, bagaimana bisa ...."

The DEVIL Inside Me [ON GOING]Where stories live. Discover now