The DEVIL Inside Me | Part 6

250 35 28
                                    

Leave your vote and comments if you like this part!

Happy Reading!

*

*

*
Playlist: Lay Me Down - Sam Smith ft. John Legend


****

Setelah menghabiskan semangkuk sereal dan segelas air putih, Rexonne menyimpan bekas makannya di rak dapur usai mencucinya. Pria berkaus putih polos itu kemudian keluar dari rumah menuju tepi pantai. Rambut hitam legamnya langsung berkibar terbawa angin begitu menginjakkan kaki di atas pasir putih. Netranya menyipit karena cahaya matahari mulai terik.

Pengedarkan pandangan, ia baru menyadari ternyata hunian wanita itu bukan satu-satunya rumah di tepi pantai ini. Bisa dikatakan orang-orang membuat pemukiman di sana. Bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga tempat berjualan seperti bahan pokok makanan, buah dan sayur, hiasan rumah, hingga minuman beralkohol. Rexonne agak terkejut saat melihat tempat menjual minuman keras tersebut dikerumuni banyak orang, mengalahkan pedagang lainnya. Lebih dari itu semua, ia merasa heran terhadap keberanian penduduk di sana. Apa mereka tidak takut tersapu ombak mendirikan pemukiman di bibir pantai seperti ini?

Tanpa sadar ia bergidik ngeri membayangkannya. Dalam hati ia berdoa semoga tsunami tidak datang selama dirinya berada di sana.

Rexonne menarik dan membuang napas perlahan sembari mengeliatkan tangan hingga mengeluarkan bunyi gemeletuk. Ia jadi merasa lebih baik. Pria setinggi 190 sentimeter itu membuka mata dan menoleh ke kanan. Dirinya kembali dibuat mengernyit melihat wanita irit bicara tadi sedang duduk di atas batu karang, memunggunginya. Merasa penasaran, ia pun melangkah mendekat.

Semakin dekat, kepala wanita itu sedikit menoleh ke belakang. Rexonne langsung mengambil tempat di sisinya dan tersenyum lebar ketika mata mereka bertemu. Sayang, hanya sepersekian detik. Wanita itu kembali mengalihkan pandangan pada alat pancing yang terulur ke dalam air.

"Kau bisa memancing?"

Pertanyaan bodoh. Rexonne memukul mulutnya begitu menyadari kebodohannya sendiri. Sudah jelas wanita itu sedang memancing, mengapa ia masih bertanya? Lagi pula, tempat tinggalnya di pinggir pantai, sedikit banyak wanita itu pasti belajar perihal menangkap ikan.

"Uhm ... omong-omong kita belum berkenalan," kata Rexonne lekas mengganti pertanyaan.

Pria itu mengulurkan tangan kanan ke depan. Namun, hingga beberapa detik berselang, ia tidak mendapat balasan. Wanita berpakaian hitam di hadapannya justru sibuk menarik kail setelah melihat alat pancingnya bergerak-gerak. Merasa diabaikan, Rexonne lantas menarik tangannya kembali dan tersenyum kecut.

Belum pernah ada yang menolaknya sebelum ini.

"Sadara."

Rexonne refleks menoleh, merasa sedikit kaget. "Sad?" Pria itu mengerutkan kening sebelum berujar, "Apa ibumu sangat sedih ketika melahirkanmu, sehingga memberimu nama Sad?"

Sedetik kemudian ia mengatupkan bibir begitu Sadara menatapnya tajam. Rexonne meruntuki mulutnya yang asal bicara. Situasi terasa mencekam karena Sadara tidak kunjung mengalihkan pandangan. Lama-lama Rexonne jadi tersenyum bodoh sebab tidak tahu harus bersikap bagaimana. Sekitar satu menit kemudian, pria itu baru dapat membuang napas lega ketika alat pancing kembali bergerak-gerak, sehingga mata biru tajam tersebut beralih dari wajahnya.

The DEVIL Inside Me [ON GOING]Where stories live. Discover now