The DEVIL Inside Me | Part 8

326 32 8
                                    

Leave your vote and comments if you like this part!

Happy Reading!

*

*

*
Playlist: Locked Out of Heaven - Bruno Mars

****

Mereka memutuskan pulang saat merasa udara semakin dingin. Sepanjang perjalan menuju rumah, tidak ada yang membuka suara. Rexonne melirik wanita di sampingnya dan mendapati Sadara melipat tangan di depan perut, sesekali menggertakkan gigi---tampak kedinginan. Refleks ia mengangkat sebelah tangan---berniat merangkulnya, tapi Sadara justru mempercepat jalan dan membuat dirinya berakhir menggapai angin.

Pria itu berdecak. Untung saja tidak ada siapa pun di sini. Jika ada yang menyaksikan, ia tidak dapat membayangkan semalu apa dirinya.

Rexonne melangkah masuk setelah mengunci pintu. Pemandangan pertama yang indra penglihatannya tangkap adalah Sadara meringkuk di kursi rotan panjang. Bergegas pria berkumis itu mendekat dan menyentuh pundak Sadara, mengguncangnya pelan.

"Kenapa kau tidur di sini?"

Yang diajak bicara perlahan membuka mata. Sepersekian detik terdengar dengkusan. "Kau berharap kita tidur berdua di kamar?" jawabnya sarkas.

"Bukan begitu." Rexonne menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Maksudku, kau tidur saja di kamar, biar aku di sini."

Sadara menggeleng tegas, kemudian menaikkan selimut dan kembali memejamkan mata, membuat pria itu mendelik lantas berkacak pinggang.

"Kau pilih pindah sendiri atau aku gendong ke kamar?" Tidak ada balasan. Rexonne menghela napas. "Aku tidak main-main. Kuhitung sampai tiga kalau kau tidak juga pindah, aku bopong ke kamar."

"Satu ... dua ...."

"Stop!" Sadara tiba-tiba menyibakkan selimut dan mengubah posisi menjadi duduk. Matanya menatap Rexonne nyalang. "Sebenarnya mau kau itu apa?! Bisakah kau berhenti mengusikku sekali saja?"

Pria itu melipat tangan di depan dada lalu mengusap dagu dengan tatapan mengarah ke atas. Berpikir sebentar sebelum kembali menatap Sadara seraya menyeringai. "Tidak," sahutnya.

"Memangnya kau siapa bisa mengaturku seperti itu, huh?!"

Rexonne mengedikkan bahu. "Aku memang bukan siapa-siapa, tapi aku bisa melakukan apa yang kumau."

"Mencoba mengancam?" Satu alis Sadara terangkat yang dibalas Rexonne dengan senyum miring.

Wanita itu memilih memalingkan wajah, bersiap kembali tidur. Belum sempat ia menaruh kepala di bantal, tiba-tiba tubuhnya melayang. Refleks Sadara berteriak seraya memukul-mukul pundak Rexonne, tapi memang dasarnya kepala batu, pria itu malah melangkah ke kamar dengan dirinya masih di gendongan.

"What the hell are you doing, Matteo?" Kekesalannya memuncak. Sadara menggigit bahu Rexonne hingga pria itu menjerit kesakitan.

"Diamlah! Kau bisa jatuh!"

"Turunkan aku!"

Melihat Sadara sudah ancang-ancang akan menggigit lagi, Rexonne segera menurunkannya. "Dasar jelmaan vampir!"

The DEVIL Inside Me [ON GOING]Where stories live. Discover now