The DEVIL Inside Me | Part 3

302 30 2
                                    

Leave your vote and comments if you like this part!

Happy Reading!

*

*

*

Playlist: Banks - Contaminated

_____________________________________

Auriel memoles lipstik untuk menyempurnakan penampilannya malam ini. Dress hitam selutut dengan model kerah rendah dan punggung terbuka, ia padukan heels setinggi delapan senti. Tampak cantik, memukau, dan seksi dalam satu waktu. Kebanyakan orang mungkin akan tertipu dan menganggap ia tidak lebih seorang wanita biasa yang anggun. Namun, jiwanya jelas tidak berkata demikian.

Usai merapikan alat make up, Auriel sedikit melirik sosok pria yang sedang serius menyisir rambut di dekat ranjang melalui cermin. Sedikit pun ia tak menyangka dapat berdekatan, apalagi bekerja sama dengan salah satu agen unggulan Eagle Five macam Rexonne. Seperti mimpi. Rasa kagum Auriel semakin meningkat melihat betapa memesonanya Rexonne dalam balutan jas hitam dan mengenakan dasi kupu-kupu. Walau rekan kerjanya itu sudah mewanti-wanti agar ia membatasi diri agar tidak sampai tertarik lebih jauh, Auriel tetap tidak bisa melakukan hal itu dengan mudah. Jantungnya tetap berdetak abnormal, bahkan ia merasa sedikit kesulitan menjaga konsetrasi setiap mereka berdekatan.

Auriel masih belum yakin menyebutnya fase jatuh cinta, meski ia tak memungkiri ada rasa senang ketika Rexonne memperlakukan ia teramat sopan. Rasanya terdengar gila saja karena mereka baru kenal dua hari.

"Apa kau sudah selesai merias diri?"

Perempuan yang rambutnya malam ini disanggul itu tersentak saat tiba-tiba mendengar suara baritone. Auriel mengerjap dan sedikit terkejut melihat persiapan Rexonne sudah selesai. Bahkan temannya itu telah memakai topeng pesta hitam dan mempunyai hiasan sederhana berwarna emas.

Ia berdeham canggung. "Uhm ... s-sudah, Rexonne."

Rexonne tidak merespon, tapi justru berjalan menghampiri nakas dan mengambil sesuatu di sana.

"Jangan lupa dipakai," katanya seraya memberikan jam tangan dan alat komunikasi berukuran sangat kecil.

"Terima kasih."

Rexonne mengangguk. Alih-alih menunggu di luar kamar, pria itu justru bergeming tak jauh dari meja rias. Ia mengamati Auriel yang tampak kesulitan memasang topeng pesta karena benda hitam tersebut memiliki ornamen di dekat mata kanan yang terbuat dari bulu-bulu, sehingga beberapa helai rambutnya yang dibiarkan jatuh terkadang menyangkut.

"Ck. Kapan wanita berhenti memilih barang yang mempersulit dirinya sendiri?"

Ia mendengkus. Tak urung bergerak membantu memasangkan topeng pesta Auriel. Setelah selesai, Rexonne kembali ke posisi semula dan mengamati penampilan mereka yang tampak serasi malam ini. Sepintas, mereka seperti sepasang kekasih.

"M-maaf, membuat Anda menunggu lama---"

Rexonne berdecak. "Anda lagi, Anda lagi," sindirnya sarkas membuat Auriel meringis pelan.

The DEVIL Inside Me [ON GOING]Where stories live. Discover now