Scoups-ssi

47.6K 549 0
                                    

Aku mengerjapkan mataku karena lelah, jam pulang kantor sebentar lagi. Drrrt Drrrrt. "Halo? Ada apa?" tanyaku. "Y/N-ah, mianhae. Aku tidak bisa menjemputmu, namun Scoups akan menjemputmu dan mengajakmu kemari" jelasnya dari sebrang sana. "Ne Arasseo" ucapku sedikit kesal. Bisa-bisanya dia berjanji padaku untuk menjemputku malah sekarang ia menyuruh orang lain. Sudahlah yang penting waktunya pulang nanti aku sudah tidak perlu menatap layar laptop ini. Waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore, aku mengemasi barangku lalu pulang. "CEO-nim, hati-hati dijalan" sapa beberapa orang. Aku mengangguk dan tersenyum "Kalian juga ya". Langkahku makin ku percepat, aku ingin segera pulang dan tidur.

Di depan kantor terparkir mobil Scoups, aku mengetuknya lalu masuk ke kursi sebelah supir. "Wah, tepat waktu sekali bu CEO" ejeknya. "Aku tidur ya selama dijalan, aku ngantuk" jawabku sambil melepas blazer yang ku kenakan. Kini atasanku hanya tanktop dengan tali yang tipis. Setelah memasang seatbelt aku menyandarkan kepalaku kejendela lalu memejamkan mata dan tertidur. Mungkin karena lelah, tapi hari ini aku mudah sekali tertidur. Aku terbangun karena merasakan jalan yang kian lama makin berbatu. "Ya! Kau mau membawaku kemana?" tanyaku. Scoups tidak menjawab, ia menatap jalanan dengan fokus. "Scoups-ssi, ini bukan jalan kerumah" ucapku sedikit berteriak. "Aku mau mengajakmu bermain" jawabnya. Kami memasuki sebuah tempat berisi kontainer yang di pinggirnya hanyalah ladang rumput. Setelah memarkirkan mobil, ia menarik kursiku agar mundur. "Apa yang akan kau lakukan? kau gila ya" kataku. Segera aku meraih tasku untuk mengambil ponsel dan menelpon Jun, tapi sebelum tanganku sampai Scoups telah mengambil tasku dan menaruhnya disebelahnya. "Ssst, jangan berisik" ucapnya sembari meletakkan telunjuknya dibibirku. "Ya Scoups!" teriakku.

Tanpa menggubris teriakanku, Scoups berpindah ke tempat dudukku dan memegang kedua tanganku. Perlahan ia mendekatkan bibirnya ke arahku. Aku terus menolehkan kepalaku ke kiri dan ke kanan untuk memberontak. "Kau tidak bisa ya jadi anak manis" kedua tanganku ia pegang menggunakan tangan kirinya, ia memegang wajahku agar diam. "Hentikan, apa sih kau ini" teriakku. Karena Scoups duduk di pahaku, aku tidak bisa banyak bergerak. Dengan kasar ia mencium dan menggigit bibirku. Aku tidak tau bahwa ada sisi yang seperti ini pada Scoups. Setelah puas ia mengamati tanktop yang ku kenakan, dengan sekali tarik tali tanktop ku terlepas dan hanya menyisakan bra ku. "Kau mau aku bermain kasar atau pelan?" tanya nya. "Hentikan! Apa yang kau lakukan" jawabku. Mendengar jawabanku, ia mengembangkan smirknya lalu menurunkan braku. Tubuhku memberontak namun dengan sekali pegang aku tidak mampu memberontak lagi. Dadaku terekspos bebas dan langsung ia lumat, tangannya sudah tidak memegang kedua tanganku lagi. Aku mendorong kepalanya agar berhenti melumat dadaku. "Geumanhae" aku terus mendorong kepalanya, namun semakin aku melawan Scoups semakin gencar melumatnya. Permainannya di putingku membuatku sedikit keenakan. Dengan masih melumat dadaku, tangannya menurunkan celana dan celana dalam yang aku pakai. "Ya! Apa yang ka—" belum sempat aku memarahinya tangannya langsung memainkan gspotku.

Melihatku yang terhenti Scoups kembali menunjukkan smirknya. Ia melepas lumatannya "Sepertinya kau berhenti memberontak ya" ejeknya. Mendengar ejekan Scoups aku kembali tersadar dan mendorong Scoups agar menjauh lalu berusaha menaikkan celanaku. Aku berhasil mendorong Scoups dan ia tidak lagi duduk di pangkuanku. Namun bukannya berhenti Scoups malah duduk di bawah dan menarik paksa celanaku. "Dasar gila!" hardikku sambil memegang celanaku. Kami saling berebut celana, namun pertahananku goyah saat tangan Scoups kembali menggesek gspotku. Ia langsung dengan sigap menurunkan celanaku lalu membuka lebar kedua kaki ku. Tanpa aba-aba Scoups langsung menjilati gspotku. "H..hent...tikan" jilatan Scoups sebenarnya sangat nikmat, aku harus menahan diri agar tidak mendesah. Ia terus menjilati gspotku sesekali memasukkan dua jarinya kedalam lubangku. Jilatan-jilatannya semakin lama semakin nikmat. Tubuhku bergetar hebat, sepertinya aku akan mencapai klimaks. Saat terasa sudah di ujung, Scoups menghentikan jilatannya. Ia keluar mobil lalu melepas celananya. Juniornya berdiri tegak dan besar, ia menarikku keluar mobil lalu menarik pantatku agar menungging.

Dengan sekali hentakan juniornya langsung masuk ke dalam lubangku. "Lubangmu sudah gampang dimasuki, kenapa masih memberontak?" ucapnya sambil memukul pantatku. Scoups langsung menggerakkan pinggulnya dengan tempo yang cepat. "Mmmhhh" desahku lirih. Scoups makin mempercepat gerakannya dan sesekali memukul pantatku. Baru kali ini aku merasakan berhubungan di luar ruangan. Semilir angin menjelang malam berhembus membuatku makin ingin Scoups mempercepat gerakannya. "Sshhhh Mmmmhhh" desahanku dan Scoups makin lama makin keras. Kami sudah tidak peduli apabila ada orang yang menghampiri. "Kau sudah berhenti memberontak ya" ucapnya. Aku merasakan akan mencapai klimaks. Tubuhku melemas setelah cairanku keluar dan membasahi juniornya. Scoups mencabut juniornya, lalu menyuruhku untuk ke kursi belakang dan tidur. Ia membiarkan pintu mobil terbuka lalu memasukkan juniornya kembali. Junior Scoups yang besar memenuhi lubangku.

Sama seperti tadi ia langsung menggerakkan pinggulnya dengan tempo yang cepat. Aku merasakan mobilnya juga ikut bergerak seiring gerakan pinggul Scoups. Tangannya meremas dadaku dan sesekali memilin putingku. "Aaahhh Y/N" desahnya sambil mendongakkan kepalanya. Scoups mempercepat gerakannya dan semakin keras meremas dadaku. "Akuu mau keluar" ucapnya. Gerakannya makin ia percepat sebelum akhirnya ia membenamkan juniornya. Cairannya menyemprot dinding kemaluanku. "Kau pulang kerumahku saja, bilang pada Jun kau masih lembur" ia melepas juniornya dan membiarkan cairannya menetes di jok mobilnya. Scoups mengenakan celananya lagi "Kau tak usah memakai apa-apa, aku masih ingin memainkan gspotmu dijalan nanti" ucapnya lalu mencium bibirku sekilas

[M] Seventeen Sweetness [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang