Blind Date The8

27.8K 431 8
                                    

"Kau nanti datang ya, aku sudah merencanakan kencan buta untukmu" ucap Hoshi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau nanti datang ya, aku sudah merencanakan kencan buta untukmu" ucap Hoshi. "Ya! Aku tidak pernah meminta" kataku kesal. Selalu saja Hoshi dan kekasihnya merencanakan kencan buta untukku, katanya kasian aku sudah sendirian selama 4 tahun. Lalu memangnya kenapa, toh tidak ada masalah. Bukannya aku tidak bisa melupakan masa lalu ku saat kuliah dulu, namun aku hanya enggan saja terlibat perasaan dengan seseorang. "Setidaknya Friends With Benefit bisa" lanjut kekasihnya, Naeun. Aku mendengus kesal "Oke terserah, dimana dan kapan?" aku memainkan pensilku. Hoshi dan Naeun terlihat gembira akhirnya aku menuruti keinginan mereka. "Nanti pukul 5 sore di Bunker Bar" jelas Hoshi. Jam pulang kerja sudah tiba, sekarang pukul 3 sore dan aku malas pulang. Akhirnya aku memutuskan untuk langsung ke bunker bar menunggu seseorang yang akan dikenalkan Hoshi kepadaku. Kencan macam apa yang bertemu pertama kali di bar?. Jarak antara kantor dengan Bunker bar sebenarnya cukup jauh, memakan waktu sekitar 30menit. Mungkin aku harus menunggu disana sampai 1 jam kurang lebih. Bar yang dimaksudkan ternyata cukup sepi, mungkin memang ini hari senin tidak ada yang mau minum di hari aktif kerja seperti ini.

Aku memilih duduk di sebuah meja dipojok dengan sinar lampu kuning temaram. Saat baru duduk aku menerima pesan dari orang yang akan dikenalkan denganku.
The8: Apakah kau sudah di bar?
Lee Y/N: Iya, aku pakai blus hijau di meja pojok sebelah kiri
Setelah itu tidak ada balasan lagi. Jariku memegang gelas wine yang tersedia di depanku. Saat akan menuangkan wine, tiba-tiba ada seseorang yang menghampiriku. Ia memakai setelan jas berwarna maroon, rambutnya hitam dan memperlihatkan dahinya. "Y/N?" tanya nya. Aku menatap jam, masih pukul 4. "Iya, Myungho?" tanyaku balik. Ia mengangguk lalu duduk di depanku. Untung saja ia tidak benar-benar datang pukul 5. Bisa mabuk dulu aku menantinya. Lelaki yang kali ini Hoshi perkenalkan sangat tampan berbeda dari beberapa lelaki sebelumnya, dan sepertinya ia ramah. "Sini, aku tuangkan wine kedalam gelasmu" ucapnya lalu mengambil botol wine yang berada di tanganku dengan halus. Kami berbincang sederhana mengenai pekerjaan, keseharian kami dan beberapa obrolan perkenalan lainnya. Myungho adalah wakil direktur perusahaan di bidang kesenian, sama denganku ia melajang hampir 4 tahun lamanya dan mendatangi kencan buta ini karena dipaksa Hoshi. Tanpa sadar kami menghabiskan 2 botol wine dan 1 botol whiskey.

"Kau tidak di bilangi untuk sekedar Fwb saja oleh Naeun?" tanya Myungho. Sepertinya ia tidak terlalu mabuk, namun juga tidak sangat sadar. Aku mengangguk "Iya, ia menyuruhku untuk mencoba fwb dulu jika takut membuka hati" jawabku sambil tersenyum. Myungho mengangguk lalu menatap jamnya. Aku melihat botol yang ada didepan kami sudah kosong semua. "Kau mau kerumahku? hanya perlu jalan kaki 5 menit dari sini, aku punya white wine yang enak" ajaknya. Aku mengiyakan ajakannya dan segera keluar dari bunker bar usai menunggu Myungho membayar minuman kami. Jalanan malam tidak terlalu sepi namun udara dingin berhembus ringan. Benar kata Myungho, apartemennya hanya berjarak 5 menit dari bar tadi. Apartemen Myungho terbilang elit dan sepertinya tidak sembarang orang bisa tinggal disini. Nuansa apartemennya lebih ke modern namun juga artistik, ia langsung mengajakku ke tempatnya menyimpan wine dan minum. Setiap sudut rumah Myungho sangat rapi dan tidak ada yang berserakan. Myungho menyodorkan segelas wine padaku dan kuminum. Kami menghabiskan waktu minum wine dan mengobrol ringan. "Fwb dan one stand night berbeda?" tanya Myungho sambil memainkan gelasnya. Aku mengangguk "Mau mencoba yang mana?" jawabku. Myungho langsung menghampiriku dan mencium bibirku secara lembut. Tangannya menyibakkan rambutku yang menutupi pipiku. Myungho melepas ciumannya dan tersenyum padaku. Ia mengulurkan tangannya agar aku mengikutinya. "Kita kemana?" tanyaku saat Myungho mengajakku ke sebuah tangga. "Mencoba salah satunya" ucapnya lalu membuka sebuah pintu. Kamar Myungho luas sekali dan sangat bersih, baru saja aku mengagumi kamarnya tiba-tiba saja Myungho mencium bibirku lagi. Ia melingkarkan tangannya dipinggulku. Aku merasakan ada sesuatu yang mengganjal di bagian perutku. Perlahan tangan Myungho turun menuju pantatku dan meremasnya pelan. Ia mengangkat badanku menuju kasurnya dan menjatuhkanku. Mukanya yang terkena cahaya lampu kuning temaram terlihat sangat maskulin dan tampan sekali. Aku tidak keberatan jika teman dengan "benefit" ku adalah orang setampan Myungho. Ia membuka blus ku dan melemparkannya ke sembarang arah. Setelah melucuti seluruh pakaianku kini aku telanjang bulat, pipiku memerah sedikit karena malu. "Curang kalau hanya aku yang telanjang" ucapku lalu membuka jas dan kemejanya. Myungho menatap tanganku yang perlahan menurunkan resleting celananya, tangannya meremas dadaku. Junior Myungho yang tersimpan dibalik celana dalamnya seperti ingin segera keluar.

Saat aku melepas celana dalamnya, juniornya yang besar dan panjang mencuat bebas. "Mau bermain diatas?" tanya Myungho. Tanpa basa basi aku membalikkan tubuhnya sehingga kini ia dibawah dan aku duduk diatas perutnya. Bibirku mencium bibir pink merekahnya. Ciumanku turun hingga menuju dada lalu juniornya. Tanganku mulai bergerak maju mundur mengocok juniornya. Myungho menatapku dengan tersenyum sambil mengelus lembut rambutku. "Kulum juniorku, mau?" tanya nya. Aku mengangguk lalu memasukkan juniornya kedalam mulutku. Juniornya ku kulum dengan perlahan dan ia mendongakkan kepalanya nikmat. "Mmmhhh Y/N-ah, kulumanmu hebat sekali mmh" desahnya sambil meremas rambutku.  Sambil mengulum juniornya perlahan aku mengocok junior besar itu. Lama kelamaan aku merasa lubangku basah tidak sabar dimasuki juniornya. "Kenapa dilepas?" tanya Myungho dengan nada kecewa saat aku menghentikan kulumanku. Aku tidak menjawab lalu berdiri mengarahkan juniornya kedalam lubangku. Terakhir kali aku berhubungan sudah 4 tahun lalu, entah kali ini akan terasa sakit atau tidak. Baru setengah juniornya yang masuk rasanya lubangku sangat penuh. "Mmmhh juniormu besar sekali" erangku saat juniornya masuk penuh. Aku mulai menggerakkan pinggulku naik turun. Tangannya memegang pinggulku dan matanya mengikuti dadaku yang bergerak naik turun. "Nnngghhh Y/N" desah Myungho. Mata kami sesekali bertatapan dan tersenyum satu sama lain. "Aaah aku tidak tahan" racau Myungho lalu membalikkan tubuhku sehingga kini aku dibawah. Ia langsung menggerakkan pinggulnya dengan cepat. Desahan kami berdua memenuhi seluruh ruangan. "Aaahh akuu akann keluaarhhh" desahku. Myungho hanya mengangguk lalu menambah tempo gerakannya. "Akuu jugaa mmmhhh" ia makin liar lalu membenamkan juniornya dalam. Bersamaan dengan cairannya yang disemprotkan pada lubangku, aku juga mencapai klimaks.

[M] Seventeen Sweetness [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang