Seminggu Wira menghabiskan waktunya untuk mencari dan melakukan temu janji dengan dokter yang delapan tahun lalu merawat Latisha. Memohon untuk membuka berkas lama yang ternyata tinggal soft copynya saja, ke luar kota untuk membuktikan makam Latisha yang ternyata kosong dan menemui ibunya yang sudah sangat tega padanya.
Drrt.... drrttt.
"Ya Hallo?"
"Mbak Sha sudah tahu anaknya ikut acara TV. Dia tidak sengaja menonton Usha dari TV Singapore dan sepertinya dia sangat marah."
Wira memijat-mijat keningnya. Dia hanya berharap tenaganya sudah kembali sebelum dia menghadapi istrinya yang selalu bertindak seenaknya itu. "Biarkan saja. Kapan dia datang?"
"Dalam beberapa jam. Dia langsung memesan tiket begitu ia tahu."
"Apa dia akan langsung ke stasiun TV?" tanya Wira lagi memastikan.
"Ya. Ya Tuhan! Dia pasti akan mengulitiku."
Wira tersenyum penuh arti. "Jangan cemas. Aku akan mengulitinya lebih dulu."
***
Tepat ketika TV show sedang berlangsung, di sebuah ruang tunggu bertuliskan MASTERCHEF JUNIO, Wira menemukan istrinya di sana. Dia sedang berdebat dengan orang TV tanpa ampun. Wira menggeleng-gelengkan kepalanya. Ya. Itulah Latisha Fimay. Si Pembuat Onar yang selalu menuruti kata hatinya.
"Saya tidak peduli jika acara kalian berantakan. Saya hanya akan membawa pulang putri saya. Titik."
"Mbak, tolong mengerti. Usha sudah diperempat final. Sayang kalau.." bujuk Celin yang malah kena semprot.
"TUTUP MULUTMU! Siapa suruh kau memasukkan putriku ke acara TV. Dia putriku dan aku berhak membawanya pulang saat ini."
Saat itulah, Latusha yang tak tahu harus berbuat apa, melihat ayahnya dan spontan memanggil ayah tampannya itu.
"Ayah.."
*
DANG.
Latisha membeku. Siapa tadi yang dipanggil oleh putrinya. A-Ayah?
Dengan takut, Latisha berbalik dan hampir terjengkang setelah mundur selangkah.
A-Apa ini?
Wira ada di sini dan Latusha memanggilnya ayah?
Apa yang sebenarnya terjadi di sini?
Latisha masih membeku ketika Wira mendekatinya sambil menggendong buah hati mereka. Kenapa mereka bahkan terlihat akrab?
Demi apapun, sebenarnya apa yang terjadi selama seminggu ini?
Latisha melihat ke arah Celin yang hanya mencoba menutupi wajahnya. Seseorang telah menghancurkan rencana pelariannya selama delapan tahun dalam sekejap mata dan Latisha tahu persis siapa tersangkanya.
Latisha berbalik lagi dan melihat Wira menurunkan putri cantik mereka. Apa yang harus Latisha lakukan sekarang? Apa akan aneh jika ia kabur sekarang?
"Maaf mengganggu jalannya acara. Silahkan lanjutkan." Ucapnya dengan senyum yang Latisha rindukan tiap malam.
"Tolong jaga putriku." Ucap Wira pada Celin setelah mengecup sayang kepala putrinya.
Terkutuklah senyum dan tatapan mata itu. Efeknya masih membuat Latisha tak karuan.
Sebelum Latisha sadar, lengannya sudah digenggam dan dipaksa mengikuti langkah panjang Wira. Setelah beberapa langkah, barulah ia tersadar.
"LEPAS!"

KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN ISTRI IDAMAN
RomanceTentang dia yang berjuang sendirian. Tentang dia yang tak pernah diidamkan. Tentang dia yang mencintai tapi tak dicintai Latisha artinya kebahagiaan yang besar, tapi kenapa kebahagiaan justru tak pernah menyapanya? Tentang dia... Latisha Fimay