[51] Berduaan Di Mobil

8.3K 1.1K 378
                                    

Owghey balik lagi bersama bosbar🥳

Bagaimana kabar budak budak barbar ku? Coba unjuk gigi!!

Udah berapa lama aku ga update? Apakah kalian tidack kangen?

Oke stop dulu alay nya. Part kali ini agak 15+ jadi disesuaikan aja ya sama kalian. Ga vulgar banget kok, aku soalnya masih bocah juga ges. Baru juga tadi buat ktp eheq.

Selamat membaca! Jangan lupa pencet tombol bintang dan komen di setiap paragraf.

[] [] [] []

DESCENDANTS OF THE MAFIA
"Suasana hari ini membuat kita berdua hampir kehilangan kendali."

[] [] [] []

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[] [] [] []

SUARA ketukan di kaca mobil membuat Leo membuka matanya. Sekilas dia bisa melihat seorang laki-laki tengah berdiri di samping mobilnya dengan mulut yang berkomat-kamit. Ia tak bisa mendengar perkataan orang itu. Entahlah Leo masih belum sadar sepenuhnya, apalagi ditambah suara hujan yang makin menyamarkan suara orang tersebut.

Leo menoleh ke arah Scorpio. Gadis itu tertidur dengan box ayam di pangkuannya.

"Woi, bangsat, bukain pintu mobil lo, gue kehujanan nih!" Teriakan Pojan akhirnya terdengar membuat Leo kembali menoleh ke samping. Leo segera membuka kunci mobilnya sehingga Pojan langsung masuk ke dalam mobil Leo. "Tai ya lo," umpat Pojan setelah duduk di kursi belakang.

"Stttt!" Leo langsung menyuruh Pojan bungkam, lantaran lelaki itu terlalu ribut. Leo tidak mau Scorpio sampai bangun karena ulah Pojan.

"Mana suratnya?" Pojan menurunkan intonasi suaranya.

"Bentar." Leo secara perlahan menarik surat yang ada di pangkuan Scorpio. Sesekali lelaki itu juga mencuri-curi pandang ke arah Scorpio. Lucu banget sih, batinnya.

"Anak orang lo bikin teler, Le?" tanya Pojan sambil menyembulkan kepalanya ke depan.

Refleks Leo langsung menepok kepala Pojan dengan surat yang ada di tangannya. "Sembarangan lu," dengusnya. "Gini gini gue masih ada akhlak ye."

"Alah, sosoan ada akhlak lo," ledek Pojan.

"Tai lah." Leo memberikan surat tersebut kepada Pojan. "Sekalian buku gue juga yang di sana." Tangan Leo menunjuk ke arah buku yang ada di sebelah Pojan.

"Apaan nih?" Pojan mengambil buku tulis tersebut.

"Tugas Bu Galuh kemarin," jawab Leo.

Descendants Of The MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang