Sept - Is She Alright All Alone?

92 41 4
                                    

Tekan bintangnya dulu yaaa ⭐

[Chapter 7]

-o0o-

"Besok-lusa, rangking lo harus bagus. Seenggaknya gue nggak harus nunggu lama sampai nama lo dipanggil belakangan."

Jleb

Syakira merasa ada pisau tak kasat mata yang menusuk jantungnya. Tunggu, ini kakaknya sedang memotivasi atau justru mengejek? Iya sih, Sak sadar diri peringkatnya pasti jelek sampai namanya dipanggil belakangan.

Tapi kalimat 'rangking lo harus bagus' terdengar sarat akan kepedulian yang selama ini Sak inginkan. Sak yang tadinya mau protes jadi urung. Gadis itu mengulum bibir, Davis tidak secuek itu kan? Sak melangkah cepat, mensejajari derap kakaknya yang panjang-panjang.

"Bang tungguin Sak dong, elah itu kaki panjang banget sih." Sak kewalahan mengejar kakaknya. Dia sudah berjalan secepat mungkin, tapi tetap saja Davis berada jauh di depan. Dan ketika ingin berbelok, tubuhnya malah terjungkal ke belakang akibat tubrukan seseorang.

"Wadidaw ... gue nubruk apa sih keras banget?" Sak bergumam sambil mengelus jidatnya.

Sementara yang ditubruk, eh atau yang menabrak Sak justru senyum-senyum. "Dada gue keras ya Sak?" tanya Kris hampir menyemburkan tawanya.

Benar sekali, Sak tadi membentur dadanya. Karena tinggi Sak hanya sebatas dada Kris, jadilah jidatnya langsung nempel ke sana. Padahal Sak merasa lebih tinggi sejak aktif bermain basket. Eh, masih kalah tinggi dari Kris.

Sak yang mendengar suara Kris refleks mendongak. "Hih, elo Le! Ganggu gue mulu. Gue mau jalan aja lo tabrak."

"Heh pendek, perasaan lo deh yang nabrak gue." Kris menoyor pelan jidat Sak membuat perempuan itu mengaduh dan mengusap keningnya. Mata Sak jatuh pada seorang perempuan manis semanis gula yang sedari tadi berdiri di dekat Kris. Kini, Kris malah merangkul pundak cewek itu.

"Njir, Le, ini cewek lo yang ke berapa?" Sak bertanya heboh sembari menunjuk perempuan manis itu. Fix, itu pasti pacarnya Si Singa buaya ini. "Astaga, tobat Leo, tobat!" Sak kemudian memegang pundak Kris. "Sebagai temen yang baek, gue nggak mau punya temen sekelas playboy kayak lo. Kemarin sama Si Kaisa sekarang sama cewek baru. Cassanova banget sih lo." Yang awalnya menasehati malah berujung mengata-ngatai.

Bibir Kris berkedut, menahan senyum. "Bilang aja lo cemburu Sak. Lo nggak mau gue jalan sama cewek lain, kan?"
Syakira auto menampol jidat Kris. "In your dream," tukasnya.

Gadis itu lantas berdiri di depan si perempuan manis, memegang pundak cewek itu. "Sebagai sesama cewek, gue nasihatin lo supaya putus sama si Leo. Bukan karena gue cemburu ya, dih amit-amit. Tapi gue nggak mau lo diselingkuhin. Sakit nya tuh, duhhh ... udah nggak enak sampe lo mikir mending sakit gigi aja ketimbang patah hati."

"Jangat hasut cewek gue dong, Sak," geram Kris yang kemudian menarik perempuan manis itu ke belakang punggungnya. Cowok itu menatap Syakira marah, tangannya mengepal. Entah mengapa dia tidak suka Sak mempengaruhi perempuan manis itu untuk putus dengannya. Mana terang-terangan dan frontal banget lagi.

Syakira mengerutkan kening, heran Kris cepat sekali berubah. Sedetik yang lalu cowok itu dengan over pede nya menuduh Sak cemburu. Kesannya hanya bercanda biasa. Tapi sekarang dia malah marah, memberi kesan seram bagi siapapun yang melihat. Tapi pengecualian bagi Syakira, gadis itu bukannya gentar malah ikut marah-marah.

"Kok lo marah ke gue sih?" bentaknya.

"Ya lo pikir aja tindakan lo tadi keterlaluan nggak?! Lo segitu cemburunya sampai nyuruh kita putus!!"

You Are Strong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang