TERTARIK

610 86 6
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ya sahabat:)

Happy reading

***

Duk. Duk. Duk.

"Ah sial! Kenapa harus pakai tinggal disini sih!"

Lihat-lihat mana ada anak gadis perawan bertingkah gila begini, berguling tidak jelas diatas ranjang sesekali menendang membuat ranjang yang tadi rapih sekarang seperti terkena angin puting beliung. Belum lagi lihat penampilan Irene mirip seperti gembel di perempatan Seoul.

"Mau bagaimana mana aku hidup kalau ada pria itu disini, astaga Mama kenapa harus pakai menawari Tante Taeyeon tinggal disini," santai saja Irene, hanya tinggal serumah kan? Bukan tinggal sekamar. Lagi pula kalian tidak hanya berdua dirumah ini, jadi jangan selebay itu.

"Hah... sudahlah, toh juga disini cuma seminggu."

Berhenti dengan aksi gila yang dilakukan, Irene mendudukkan tubuh, merapikan penampilan gembelnya dan memasang senyum ala-ala nenek lampir.

"Ini rumahku, jadi untuk apa merasa takut lagi dengan pria dingin itu," mengangkat dagu tinggi menantang tembok putih mulus didepannya.

Duk!

Tubuh gadis bar-bar ini kembali berguling tidak jelas.

"Tapi tatapannya ituloh buat tidak tahan, hua... Mama anakmu menaksir anak Tante Taeyeon!"

"Duh jadi ingin memiliki."

Dasar Irene gila! Tadi katanya takut sekarang mengatakan naksir, plin-plan sekali sih jadi perempuan.

"Biarin! Suka-suka gadis perawan!" iya iya terserah kamu, mau jatuh cinta atau apakek terserah!

"Aduh tapi dia sudah punya gandengan tidak ya?"

"Tampan begitu tidak mungkin masih jomblo kan? Apalagi gadis-gadis Canada kan bajunya bikini semua," monolog dengan diri sendiri, Irene manatap lurus plafon kamar.

"Ah sudahlah, kerja Irene kerja. Memikirkan jantan hanya buat pusing saja."

Bangun dari tidur telentang dan berjalan kearah meja di pojok kamar dekat jendela. Menatap kumpulan kertas yang lebih mirip tumpukan sampah saking berserakannya, belum lagi berbagai jenis pensil warna yang terletak disana-sini.

"Hah... Sudah seperti kandang ayam," nah mengaku sendiri.

Brak!

Kepala Irene menoleh kearah pintu kamarnya yang dibuka kasar, mendengus mendapati si pelaku yang masuk tanpa rasa bersalah.

"Sundel bolong saja tahu cara permisi masuk ke kamar orang," sindir Irene pada Yoongi yang sudah duduk santai diatas ranjang.

"Well aku lebih baik dari sundel bolong."

Balasan Yoongi membuat Irene berdecak kesal, Kakaknya memang tidak pernah ada kata sopan santun saat masuk kedalam kamarnya.

"Mau apa? Kalau mengajak ribut besok saja, aku mau mengerjakan desain malam ini."

Desain? Ah benar lupa, pekerjaan Irene belum kalian ketahui. Sebenarnya Irene belum pantas untuk dikatakan memiliki pekerjaan karena yang dilakukan gadis ini hanya duduk diam menggambar desain pakaian didalam kamar. Baru menyelesaikan kuliah di jurusan designer satu bulan yang lalu dan sekarang tengah menganggur.

"Cih! Lagaknya bekerja, padahal hanya menggambar model baju tidak jelas."

Tuk!

Makan lemparan maut sendal swallow dari Irene, kena tepat bibir Yoongi yang mungkin saja besok akan doer.

After Meet YouWhere stories live. Discover now