SETELAH LAMARAN

374 66 9
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ya sahabat

Happy Reading

***

Irene hanya bisa senyum-senyum sendiri, menatap Seokjin yang saat ini tengah berbicara dengan Kakaknya dan calon Papa mertua. Masih membayangkan saja bagaimana ucapan pria itu tadi saat melamar membuat Irene meleleh ditempat dan hampir menaruh hati. Eh? Bukannya sudah jatuh hati ya katanya? Kok sekarang berkata hampir menaruh hati.

"Jatuh hati pada pria tampan itu wajar tapi versi aku, menaruh hati itu jangan sembarangan," menjawab sendiri apa yang batinnya tanyakan, memang benar Irene jatuh hati pada Seokjin karena paras pria itu yang mampu memikat hati tapi untuk memberikan hati Irene belum mengatakan sudah. Kenapa? Karena proses jatuh cinta itu harus melalui pengenalan secara bertahap tidak menggunakan rasa sesaat.

Tuk!

Sedang melamunkan Seokjin dan masa depan pernikahan mereka yang indah ada saja setan penganggu, lihat saja Yoongi yang baru saja melempari Irene gelas plastik bekas es campur yang pria itu minum. Memang benar kakaknya ini jelmaan sundel bolong, tidak punya sopan santun dan sikap baik pada saudara sendiri.

"Di pikir aku tong sampah apa? Awas saja nanti akan ku balas lebih dari ini." Irene menunduk memungut gelas plastik, menegakkan tubuh dan menatap kearah Irene yang tersenyum padanya.

"Kakak, lain kali buang sampah pada tempatnya," tersenyum paksa Irene berjalan kearah tong sampah yang berjarak sepuluh langkah darinya.

"IRENE!"

Sabar Irene sabar, ujian untukmu menjelang hari H pernikahan.

Membalikkan tubuh, menatap Yoongi yang justru menunjuk Seokjin. Tidak tahu jelas apa tujuan si Kakak tapi langkah kaki Kyla berjalan mendekat, berdiri dihadapan tiga pria dengan umur berbeda.

"Kalau mau bicara dengan Seokjin katakan saja tidak perlu menatap seperti tadi, aku yang melihat merasa horror sendiri." Yoongi memang minta di cekek oleh Irene, pria ini jelas-jelas sengaja mengejek sang adik didepan Papa Seokjin.

"Hehe... memang ada yang mau dibicarakan, tapi nanti saja kalau calon Papa dan kakak selesai." menyengir kaku, jika tidak ada Papa Seokjin sudah Irene terjang Kakaknya, memberikan cakaran maut ala singa betina.

"Ah... pantas saja nak Irene melirik kearah sini sedari tadi, yasudah ayo Yoongi kita tinggalkan mereka berdua dulu." Om Jian, paypa Seokjin menepuk bahu Yoongi dan berjalan lebih dulu, meninggalkan Irene yang tersenyum lima jari.

'Huhu calon papa mertua memang yang paling pengertian.' menatap punggung Om Jian dengan senyum tapi senyum Irene tidak bertahan lama karena si Medusa masih berdiri disamping Seokjin.

"Pergi sana! Jangan ganggu aku bicara dengan calon suami."

Tangan Seokjin ditarik keras oleh Irene membuat pria itu sedikit bergeser dari posisi berdirinya.

"Hati-hati ya, dia ini bisa berubah jadi kanibal." Yoongi berbisik didekat telinga Seokjin dengan suara yang sengaja dibesarkan.

"KAKAK!" Kedua mata Irene melotot menatap tajam Yoongi, bukannya memuji adiknya dihadapan calon suami Medusa ini justru membuat image Irene jelek. Tapi bukannya sudah jelek ya?

"Iya-iya aku pergi."

"Hush! Perrgi saja sana, Medusa itu lebih cocok di tempat menyeramkan bukan terik matahari ting! ting! begini," menjulurkan lidah kearah Yoongi yang mendengus.

Irene melambaikan tangan melihat Kakaknys berjalan menjauh dengan wajah tertekuk. Setelah tubuh Yoongi hilang di balik pintu masuk kepala Irene menoleh menatap Seokjin.

After Meet YouWhere stories live. Discover now