Ketika Sang Ayah meninggal dunia karena menjadi korban tabrak lari, dan disusul dengan kematian Sang Ibu, hidup Langit serasa jungkir balik. Ia harus putus kuliah dan bekerja sebagai seorang barista di Cafe Dewa demi menghidupi adik semata wayangnya, Mentari. Meski hidup dalam dendam pada orang yang telah menghancurkan keluarganya, Langit berusaha untuk bangkit. Ia pun meninggalkan kehidupan kerasnya dan menyembunyikan jati dirinya sebagai seorang jagoan. Tak ada yang lebih diinginkannya dalam hidup selain bisa menyekolahkan Sang Adik untuk mencapai cita-citanya. Namun, hidup Langit terusik saat ia menyelamatkan Malia, wanita depresi yang ingin melompat terjun dari atas gedung bertingkat tempatnya bekerja. Malia yang ternyata adalah putri sang pemilik gedung itu lalu jatuh hati padanya. Dengan berbagai macam cara dia berusaha untuk membuat Langit mencintainya. Namun, saat Langit mulai mencintainya, sebuah rahasia mulai terungkap. ... Langit masih berada di alam mimpinya ketika sebuah guncangan hebat dibarengi suara yang menggema keras menghempaskan tubuhnya hingga berbalik. Dilihatnya wajah itu lagi. Seringai kejam dari makhluk satu darahnya. "Banguuuuun!!!" Dibukanya kedua mata dengan berat. "Tau gak sih, ini tuh hari libur?" Gerutunya. Dilihatnya wajah Mentari, sang pengganggu mimpi. "Ada cewek cantik nyariiiin!" Jerit Mentari lagi. "Aduuuuh! Ya udah ambil aja makanannya. Biasanya juga langsung balik!" Langit menghempaskan kembali tubuhnya di atas kasur. "Bukan, Kak Vina. Cewek lain! Makanya banguuun!" Mentari menarik tangan Langit hingga membuat tubuhnya kembali berbalik. Tapi langit tak perduli. Ia masih enggan membuka mata. Ia tak percaya rayuan adiknya. Dia pernah melakukan itu sebelumnya. Membangunkannya di hari libur hanya karena teman-teman perempuannya ingin berkenalan dengannya. Dasar ABG ganjen, keluh Langit. "Malia!" Langit mencerna sesaat nama itu. Perasaan pernah dengar. Dimana, ya? Dicobanya mengingat-ingat. Hah! Perempuan itu lagi?!
56 parts