03. Grateful 🌲 (w/ Mark Lee)

13.6K 912 3
                                    

.
.
.

Haechan memasuki kamar Mark. Mereka baru saja selesai mandi setelah menyelesaikan pre-record di acara musik mingguan. Maklum, mereka baru saja merilis album dan sedang melakukan promosi.
Ini bukan kamar Haechan sebenarnya. Tapi anak itu kan mirip lintah, dimana mana nempel.

Haechan menyusul Mark menaiki tempat tidur, terlihat Mark yang masih sama dengan posisinya tak terusik sedikit pun.
Mark yang menumpu badannya dengan bantal dan bersandar pada header tempat tidur sambil memainkan ponselnya itu lantas melirik sekilas kearah Haechan.

"Tidur sono, ngapain malah kesini" ujar Mark sambil masih setia memainkan Handphone miliknya

"Ko ngga ngantuk ya"

"Ya tinggal merem aja kok susah, tar juga lama2 ngorok lu"

"Ish bang ngapain gitu yuk" Haechan kini mendekat kearah Mark, oh lebih tepatnya menggeser paksa tubuh Mark sambil ikutan melihat ponsel milik Mark.

Mark berdecak
"ishh kepo bgt si" sambil mendorong tubuh Haechan pelan.

"Hayooo lagi chattingan sama siapa"
Selidik Haechan dengan raut tengilnya.

"Kepo" sahut yang lebih tua

"gue bilangin bang Taeyong ahh"

"Cepu! Sono ih chan tidur ngapain si lo kesini"

"gabut bang, mabar lah ayo" Haechan masih belum menyerah

"Ogah! Sono ajak abang lu yg laen mager gua" Mark lee masih setia dengan posisinya

"pesen makan? "

"Gak"

"Nonton film?

"Gak"

"Eum... Vc bang Johnny?" padahal kamar Johnny ada disebelah kamar Mark.

"Tidur Haechan...." Mark kini menatap datar adiknya itu, sedikit kesal karna Haechan memang sulit diberi tahu.

Haechan berdecak kemudian beranjak dan kini malah berjalan kearah jendela menatap keluar.

Sekarang pukul 02.13 malam, wajar suasana kota sudah cukup sepi.
Namun untuk visualisasi kota malam berbalut lampu berwarna dominan ke emasan justru semakin memancarkan pesonanya.
Dan tidak akan mengecewakan penikmatnya lewat indra pelihat.

Haechan duduk dikursi mono yang memang disediakan oleh Mark menghadap ke arah jendela.
Merupakan tempat favorit nya untuk mencari inspirasi menulis lirik. Atau bahkan hanya sekedar tempat pelampiasan merenung saat ia rindu keluarganya.

Anak itu hanya diam menatap apa yang ada didepannya, kemudian memejamkan mata sambil mengeratkan baju hangat miliknya.
Ini sudah memasuki musim dingin dan suasana Christmast juga sudah mulai terasa.

"Masa dulu waktu kecil gue pernah dimarahin mama gara2 malem2 pas salju pertama turun gue sama temen2 keluar komplek buat api unggun, padahal kan gue udah janji ama anak² komplek bakal ketemu dan party" pikiran random Haechan keluar begitu saja

Mark hanya ber smirk masih menunduk kelayar Hp nya "Party apaan si bocah"

"Saat itu gue belom bisa ngerayain Christmast, temen2 gue pada meluk agama sedangkan gue engga"

Mark mulai tertarik untuk menyimak cerita Haechan.

"Gue pingin, main ke gereja kaya temen2 tapi keluarga gue ga pernah ngajak tuh, kan gue jadi bingung takutnya salah"

Maknae HAECHAN LEE 🐻Where stories live. Discover now