14. Nightmare

6.4K 420 30
                                    

A new story begin~

⚠️Warning❗
(Di chapter ini ada sedikit unsur kekerasan ya)
Happy Reading 💕
.
.
.

Guyuran hujan deras disertai petir melengkapi suasana malam ini.

Ditengah malam yang tak ramah, rupanya ada seorang pemuda yang mengalami kesialan. Mobilnya mogok ditengah jalan. Sedangkan keadaan sekitarnya sangat sepi dari kalangan penduduk.

Kim Doyoung, ia hendak pulang ke rumah usai bekerja, yang sialnya malah terjebak hujan. Padahal baru kali ini ia pulang mengendarai mobilnya sendiri. Biasanya bersama manager tapi kenapa kali ini malah sial.

Berkali-kali ia coba menghubungi para managernya bahkan membernya tidak ada sama sekali yang merespon. Katakanlah Doyoung takut sekarang, karna daerah ini jika diamati memang cukup seram.
Jauh dari kalangan penduduk, sebelah kanan kiri jalan hanya ada beberapa pepohonan dan ladang rumput luas dan tentu saja gelap. Informasi yang ia dapat dari google maps padahal jalan ini paling pintas untuk cepat sampai kerumah.

Doyoung meneguk ludah dibuatnya. Ia tidak menyerah. Mencoba menghubungi seseorang yang ia kenal satu persatu di ponselnya namun nihil.

Jungwoo, ia berharap besar pada Jungwoo karna minimal ia bisa mendapat pencerahan tentang kenapa mobilnya ini mogok atau semacamnya. Jungwoo ahlinya, tapi ternyata sama tidak ada balasan dari pemuda itu.

Doyoung makin gelisah. Sekarang pukul 2 dini hari dan tak ada tanda hujan berhenti sama sekali, petir juga masih setia beradu. Ia menggigiti jari sambil memutar otak.

Setelah bergelut dengan pikirannya ia mencoba melawan rasa takut, ia mencoba keluar untuk melihat apa yang terjadi dengan mobilnya. Ia membuka bagian depan mobil, ia sedang sok tau sekarang. Ia coba pegang mesin-mesin disana dengan asal. Tapi jujur ia pernah melihat Jungwoo membenahi mobilnya yang mogok sebelumnya. Dan entah mengapa feeling nya kuat sepertinya ia bisa mengatasinya sendiri. Entahlah coba saja dulu daripada diam.

...

Dimobil lain.
seorang bocah berusia 7 tahun berada ditempat yang sama. Ia duduk di kursi penumpang dengan sedikit rasa kantuk.

"Pa, kenapa berhenti?"

"Ada mobil ditengah jalan, kita ga bisa lewat" Jawab sang ayah

Bocah itu memperhatikan mobil yang menghalangi jalannya. Memang, jalan disini cukup sempit hanya muat bagi dua mobil untuk berpapasan. Dan sekarang, kondisi mobil yang berhenti didepan mobil pasangan ayah dan anak ini benar-benar berada di tengah-tengah.

"Klakson pa" ujar bocah itu memberi saran

"Gabisa sayang, kayanya lagi mogok tuh"

"Papa coba liat keluar ya?" Ujar sang papa

"Jangan, pa.. Donghyuck takut"

Pria itu tersenyum

"Gapapa, bentar aja.." pria itu senyum simpul kemudian meraih payung yang ada di kursi belakang sebelum benar-benar meninggalkan putra kecilnya sendirian.

Hyuck kecil menunggu. Jujur ia takut hujannya deras disertai petir, ia khawatir dengan papa nya.

Pandangannya tak lepas dari sang papa yang berjalan ke arah mobil didepannya. Ia sedikit kesal dengan sang pemilik mobil didepannya ini. Kenapa harus disaat seperti ini? Ia sungguh mengantuk dan ingin cepat pulang. Sang ayah menemui si pemilik mobil yang berkutat didepan sana. Entah apa yang dua orang itu bicarakan. Tugas Donghyuck hanya menunggu.

Namun, kenapa sudah sekitar 10 menit ayahnya tak juga kembali? Donghyuck tentu gelisah. Ia takut sendirian didalam mobil.
Akhirnya setelah bernegosiasi dengan dirinya sendiri bocah itu nekat keluar mobil untuk menyusul sang ayah. Sudah tak peduli jika nanti akan diomeli ibunya karna bajunya basah. Hujannya masih deras dan tentu saja gelap ia hanya mendapat penerangan dari lampu kedua mobil yang menyala. Jarak mobilnya dengan mobil didepannya sebenarnya tidak terlalu jauh hanya sekitar 5 meter.

Maknae HAECHAN LEE 🐻Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu