13. Fever (2)

7.1K 536 52
                                    

Hallo....?!

Baca part sebelumnya dulu ya ini part lanjutan
Happy reading 💕

.
.
.

. . .

"Ey bro" -bisik Mark mengintip Jeno dari bilah pintu

Yg dipanggil menoleh masih dengan tampang bengong. Posisi Jeno sekarang sedang duduk dan bersandar ke kepala ranjang disamping Haechan, dengan layar ponsel yg menyinari wajahnya.

"Kok kesini?"

Mark masuk dengan sebaskom air kompresan dingin yg sebelumnya disiapkan Jaemin

"Kepikiran ni bocah gue" isarat Mark dengan lirikan matanya yang mengarah ke Haechan yang memejamkan mata, tidur.

"Udah dari tadi tidurnya?" Mark duduk disebelah Haechan.

"Barusan. Ntar juga bangun lagi"

Mark hanya mengangguk dan menempelkan punggung tangannya ke leher Haechan, dapat ia rasakan suhu badan Haechan benar2 panas. Kemudian ia mulai memeras kain kompresan dan menempelkannya ke dahi Haechan pelan. Haechan sedikit tersentak dan gusar saat kain dingin itu menyentuh dahinya. Matanya memejam erat tanda kepalanya pusing bukan main.

Jeno kemudian menepuk nepuk pelan paha Haechan yang terbungkus selimut mencoba menenangkan. Sementara Mark tetap lanjut mengompres.

Haechan terisak pelan dengan kondisi mata tertutup.

"Mana yang sakit, hm?" -ujar Mark pelan

Haechan hanya menggeleng. Ia tidak tau semua terasa tak nyaman

"Pusing?" -Kali ini Jeno

Haechan mengangguk lemah.
Jeno mulai memijat kepala Haechan lagi pelan seperti beberapa saat lalu.

Dan saat mereka sadari ternyata badan Haechan sedikit bergetar?

"Bang? Telpon manager aja apa ya?" Jeno tampak khawatir

"Manager hyung disini?" -Mark

"Di rumah, kita panggil suruh kesini" saran Jeno

Haechan menggeleng

"Enggak..." Lirihnya

"Badan lo gigil, Chan. Panggil dokter ya?" Rayu Mark selembut mungkin

Haechan tetap menggeleng dengan sisa tangisnya

"Gimana ni bang?" Tanya jeno yang jujur ia bingung pasalnya badan Haechan menggigil

Mark pun bingung, ia ingin menghubungi Doyoung atau Taeyong tapi hyungnya itu juga pasti sudah tidur.

Akhirnya Jeno berinisiatif mencari cara untuk menghilangkan gigil di ponselnya. Iyaps Googling
Tak butuh waktu lama bagi jeno

"Bang bang..!" -seru Jeno heboh

"Ganti!"

"Hah? Apanya?"
Mark bingung tangannya masih sibuk menempelkan kain kompresan didahi Haechan

"Airnya pake air anget bukan dingin"

"Seriuss??" Mark dengan cekatan langsung turun kebawah mengganti air kompresan sambil merutuki kebodohan nya, lagian ia hanya melanjutkan titah Jaemin

Sedangkan Jeno membuka sedikit selimut tebal yang menutupi badan Haechan. Kemudian mengambil minyak angin yang tersedia dalam laci. Tentu saja itu semua ia lakukan dengan instruksi google

Maknae HAECHAN LEE 🐻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang