17 : Bunda, anakmu sedang tidak baik-baik saja...

73.2K 12.2K 13.9K
                                    

Kacau ini anak sinsinrim_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kacau ini anak sinsinrim_

***


Jendral menghela nafas lega. Maniknya sesekali memandang awas dari dalam jendela kelas, mengecek apakah Naresh sudah pergi dari hadapannya atau belum. Merasa kalau batang hidung bocah itu tak terlihat, jendral kemudian membenamkan kepala ke atas meja, merasa lelah setelah beberapa menit ini hidupnya serasa di ujung tanduk karena ulah Naresh.

Jendral tidak tau apa motif bocah ingusan itu hingga ia sampai rela menjemput jendral demi berangkat sekolah bersama. Tapi yang jelas, jendral ingin sekali berada jauh-jauh dari hadapan Naresh. Anak itu aneh, jendral jadi takut sendiri.

Melupakan urusannya dengan Naresh, walau bocah itu sudah berteriak di sepanjang lorong tadi, "BANG PULANGNYA BARENG YA ANJENG!" membuat Jendral seketika menjadi pusat perhatian karena diteriaki oleh bocah ingusan itu. Jendral sudah berjanji dalam hati, merencanakan hal licik di mana ia akan meninggalkan Naresh dan pulang sendiri. Sudah cukup agaknya hidup Jendral diganggu oleh makhluk jelmaan laron itu.

"Woi, kemana aja lo?"

Tiba-tiba, suara bariton menyentak lamunan Jendral, mendapati bahwa di depan bangkunya kini sudah ada tiga teman sekelasnya yang selalu menjadi langganan.

Langganan merundung Jendral.

"Sha yha, sha khit." [Saya, sakit] ucap Jendral. Ia sudah hafal apa maksud ketiga teman sekelasnya ini mendekati jendral. Ia juga sudah hafal apa saja yang akan dilakukan oleh ketiga bocah yang dicap para guru sebagai murid berandalan itu.

Dikunci di kamar mandi, disuruh membeli makanan di kantin dengan embel-embel meminjam uang jendral namun tak mereka kembalikan, bangku jendral yang terkadang diletakkan di luar-ah, semua itu sudah biasa jendral dapati setiap ia sekolah.

Jendral tak bisa melakukan apa-apa selain diam, karena dalam siklus ini, jendral hanyalah seonggok makhluk tak sempurna yang bisa diperlakukan semena-mena.

"Widihhh bisa sakit lo jen? Sakit apa? Kanker? Congek lo ilang dong yaaa? Masih budeg kagak niih?"

Bunda..

.. mereka menghinaku..

Salah satu dari ketiganya mengambil duduk disamping bangku jendral, merangkul bahu itu-namun tangannya mencengkeram kuat pundak jendral membuat sang empu sedikit meringis, walau nyatanya ia sangat kesakitan.

"Gue kangen nih sama lo." Sahut remaja yang merangkul jendral, dapat dilihat namanya dari nametag yang terpasang di seragam sekolahnya, Wira.

Anargya | Jaeyong & Nomin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang