08 : Ayah minta maaf, nak

66K 13.4K 17.1K
                                    

Pas nulis aku nggak cek komen sama sekali karena ini, takut feel sedihnya ilang gegara bacain komentarnya 😭

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pas nulis aku nggak cek komen sama sekali karena ini, takut feel sedihnya ilang gegara bacain komentarnya 😭

***

"BANGSATT! LO APAIN JENDRAL ANJING!"















"Kak Bara?"







Duakh!







"KALO LO GASUKA GAGINI CARANYA BAJINGAN!"

Bara Bagaspati-sang sulung yang baru saja pulang ke rumah. Ia tadinya berjalan menuju dapur, namun yang ia dapati selanjutnya adalah hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Sagara yang mendorong tubuh Jendral hingga sang adik terjungkal masuk ke kolam renang.

Tak memedulikan Sagara yang baru saja ia beri bogeman mentah di rahang kirinya, Bara yang saat itu masih meneteng tas berisi berbagai macam tugas kuliahnya segera ia lempar ke sembarang arah, berlari ke arah halaman samping lantas meloncat masuk ke kolam renang, menolong Jendral yang tubuhnya sudah tak lagi berontak di dalam air.

Tubuh yang mulai memberat itu ia tarik, untuk kemudian Bara bawa ke pinggir kolam.

"Jendral! Bangun!" Bara ikut naik ke atas kolam dengan susah payah, menepuk pelan pipi sang adik yang wajahnya sudah memucat. Matanya memejam erat.

Bara kian geram, ia menatap Sagara yang masih diam tak berkutik di belakangnya, menatap Bara seperti orang bodoh.

"Kalo Jendral sampe kenapa-kenapa, gue bakal lupain kalo lo itu adek gue inget itu!" Ancam Bara.

Bara yang tubuh bahkan pakaiannya sudah basah kuyup itu lantas menekan bagian dada Jendral, berharap air yang masuk ke tubuhnya bisa keluar.

"Jendral! Bangun!" Bara menekan kuat-kuat, namun hasil yang ia dapati nihil.

Jendral tak juga tersadar.

"Anjing!" Bara berdiri, meremat surainya frustasi. Ia kemudian berlari masuk, memanggil sang ayah ataupun bundanya berharap mereka bisa menolong Jendral yang tak sadarkan saat itu.

"AYAH! BUNDA!" Teriak Bara di tengah ruangan, membuat suaranya menggema ke seluruh rumah. Wajah Bara yang biasanya datar, dingin, kini berubah menjadi sosok Bara yang penuh akan kekhawatiran.

Selanjutnya, yang didapati Bara adalah Jaka dan Tanaka yang turun dari tangga bersamaan dengan wajah bingungnya, mendapati sang sulung basah kuyup dengan nafas tersengalnya.

Anargya | Jaeyong & Nomin [✓]Where stories live. Discover now