Chapter 20

91.5K 3.9K 229
                                    

Alland dan Camella telah menyelesaikan meeting dengan klien yang berasal dari Jepang tersebut. Kini mereka tengah berada di dalam lift hendak menuju ruangan masing-masing. Suasana canggung menyelimuti mereka, seperti biasa Alland sangat dingin dan Camella sedikit malas mengajak atasannya itu berbicara.

"Jasmu sir, terima kasih." Camella membuka jas yang menutupi tubuh bagian depannya dan menyerahkannya kepada Alland. Alland menerimanya dan menyampirkannya di tangan.

"Apa kau sengaja berpakaian seperti itu?" ucap Alland dingin tak menoleh ke arah Camella sedikit pun, matanya masih fokus menatap ke depan.

Camella menoleh ke arah Alland dan mengerutkan dahinya bingung. Apa maksud dari ucapan atasannya itu? Toh ia sendiri yang membebaskan pegawainya berpakaian, lagi pula memang sudah menjadi kebiasaan Camella memakai itu, dan tidak mendapat komentar apapun sampai saat ini.

"Excuse me, sir?"

"Kau sengaja mengundang perhatian para buaya itu?"

"Buaya? Siapa?"

"Ruang meeting."

"A-aku sama sekali tidak bertujuan seperti itu sir, dan aku hanya mengenakan pakaianku seperti biasanya, lalu dimana letak salahku?"

"Kau salah. Mereka memandangi tubuhmu."

"Itu hak mereka karena mereka punya mata sir." jengkel Camella.

Sepersekian detik Alland menyergap Camella, membuat tubuh gadis itu sedikit terhentak ke dinding. Alland menjepit tubuh gadis itu dan tangan kanannya sudah berada di pinggang Camella.

"Tidak ada yang boleh menatapmu seperti itu." ucap Alland tajam, matanya menatap Camella intens, hidung mereka sudah saling bersentuhan.

Camella menelan salivanya kasar. Ia tahu sekarang mengapa atasannya itu tiba-tiba memberikan jas miliknya. Camella merasakan kakinya akan segera meleleh jika Alland masih menatapnya seperti saat ini.

"Kau cemburu?"

Alland terlihat sedikit terkejut, ia membenarkan posisinya dan kembali menghadap pintu lift. Camella bernapas lega.

"Aku hanya tidak suka mereka menjadi gagal fokus."

"Alasan lagi, heh?" ledek Camella.

"Nevermind."

Kini mereka sudah berjalan ke arah ruangan masing-masing.

"Ah ya sir, jangan lupa siapkan pakaian terbaikmu untuk pesta ulang tahun perusahaan besok!" ucap Camella antusias.

"Aku tahu."

"Hanya mengingatkan, karena aku sedang berusaha menjadi sekretaris yang baik." ucap Camella dengan senyum terpaksa.

Tanpa jawaban, Alland memasuki ruangannya begitu saja dan meninggalkan Camella. Camella menggerutu kesal.

🌿

Alland telah menyelesaikan pekerjaannya dan memutuskan untuk langsung pulang. Ia memasuki mansion-nya dan langsung mencari keberadaan ibunya.

"Aku pulang mom." ucap Alland memeluk pinggang ibunya dari belakang, wanita itu sedang memasak makan malam. Walaupun memiliki banyak pelayan, Alland selalu ingin makan masakan ibunya, karena baginya masakan ibunya berbeda dari yang lain.

"Mandi dulu baru peluk mom!" jengkel ibunya. Alland terkekeh pelan dan berpamitan kepada ibunya untuk ke kamar.

Ia bergegas mandi dan kembali ke dapur untuk makan malam. Dari jauh ia sudah mencium aroma masakan ibunya yang begitu nikmat.

Sexy Bitch Donde viven las historias. Descúbrelo ahora