Chapter 1

407K 8K 548
                                    

Gadis seksi tengah berjalan menyusuri ramainya kelab malam. Musik berdentum sangat kencang, orang-orang sedang asyik menari di lantai dansa, meneguk alkohol, berciuman, bahkan melakukan hubungan seksual di pojok ruangan. Semua itu sangat menyenangkan menurutnya. Sudah menjadi kebiasaannya datang ke tempat ini setiap malam. Saat ini ia celingak-celinguk mencari keberadaan seseorang.

"Hei Camella!" teriak seseorang seraya melambaikan tangannya.

Merasa terpanggil, Camella menghampiri gadis yang tadi memanggilnya yang sedang duduk di bar dengan minumannya.

"Hei Jane!" sapa Camella kepada gadis itu lalu duduk di sampingnya.

"You look gorgeous bitch," ucap Jane memandang Camella dengan seringainya.

"Haha you too," ucap Camella tertawa.

Mereka menyesap alkohol yang mereka pesan sembari memandangi orang-orang di sekitarnya.

"So, sejauh ini sudah menemukan pria seksi incaranmu?" tanya Jane menaik-turunkan alisnya.

"Tidak ada yang menarik malam ini, kau tahu aku hanya ingin tidur dengan pria hot nan kaya raya," ucap Camella tertawa.

Mereka pun tertawa atas penuturan Camella.

"Oh hei look!" ucap Jane menyenggol lengan Camella.

"What?" tanya Camella.

"Kau lihat laki-laki di meja itu, yang memakai jaket kulit," ucap Jane.

Camella mengikuti arah tatapan Jane. Didapatinya pemandangan yang sedari tadi ia tunggu-tunggu. Seorang pria dengan jaket kulit yang tampak seksi melekat di tubuh kekar itu. Jangan lupakan wajahnya yang terpahat sempurna; alis tebal, sorot mata tajam dengan manik berwarna hijau, hidung mancung, rahang yang tampak kokoh, serta bibir berwarna plum alami.

"Oh wow, he's so fucking hot

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Oh wow, he's so fucking hot..." gumam Camella.

"Hei girl, hati-hati air liurmu keluar!" ledek Jane.

"Jane, aku harus segera mendapatkan dia!" ucap Camella tiba-tiba dengan mata yang masih tertuju kepada pria itu.

"Seriously? Oh tentu saja aku tidak meragukanmu dalam menggoda pria, namun yang ini berbeda, Camella," ucap Jane.

"Maksudmu?"

"Ia sangat sulit di dapatkan, berbagai macam jalang menghampirinya namun ia menolaknya. Dan satu lagi, ia sangat dingin."

"Oh chill girl, aku akan mendapatkannya."

"Aku lebih memilih temannya daripada harus menggoda pria dingin itu," tutur Jane.

Tiba-tiba Camella berdiri dari tempat duduknya.

"Bagaimana, Jane? Apakah penampilanku sudah oke? Apa aku harus touch-up lagi?" tanya Camella dan berputar menunjukkan penampilannya.

Sexy Bitch Where stories live. Discover now